Laman

Rabu, 21 November 2012

Rhoma Irama Capres 2014

Peluang Rhoma Irama Jadi Calon Presiden
foto
Rhoma Irama.
Jakarta - Dalam sepekan terakhir, nama Rhoma Irama santer dibicarakan masyarakat. Sebabnya, penyanyi yang dijuluki raja dangdut ini disebut-sebut bakal mengajukan diri dalam bursa calon presiden 2014.

Rhoma Irama tak hanya sekadar disebut. Partai Persatuan Pembangunan tertarik dengan wacana ini. Bahkan menurut Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy, partai hijau itu bakal memasukkan nama Rhoma ke daftar survei.

“Akan kami takar elektabilitas Rhoma," kata Romahurmuzy, Senin, 12 November 2012. “Tapi secara institusional, PPP belum ada pembicaraan soal pencalonan Rhoma.” (Selengkapnya di: Alasan PPP Mau Calonkan Rhoma Irama Jadi Presiden)

Menurut pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya, secara kualitas, Rhoma Irama tak layak menjadi presiden. Alasannya, Rhoma memiliki rekam jejak kurang baik soal kemajemukan di Indonesia. “Beberapa kali Rhoma Irama bersikap dan mengeluarkan pernyataan kontroversial,” ujar Yunarto, Selasa, 13 November 2012.

Misalnya saja soal ''goyang ngebor'' dan gaya berpakaian pedangdut Inul Daratista. Rhoma juga pernah melontarkan pernyataan berbau diskriminatif suku dan agama terhadap Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya, Basuki “Ahok”. "Sikap dia selama ini secara empiris diakui menimbulkan konflik. Menurut saya, itu terlalu berisiko untuk negara ini," kata dia. (Baca juga: Rhoma Dinilai Tidak Layak Jadi Presiden)

Di tempat lain, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, Mahfudz Siddiq menganggap Rhoma Irama berpeluang menjadi calon presiden. Sebab ayah Ridho Rhoma ini punya banyak penggemar dalam komunitas dangdut Indonesia.

Mahfudz berpendapat wajar bila ada yang menganggap pencalonan Rhoma Irama adalah lelucon. Namun Ketua Komisi Pertahanan ini meminta masyarakat tidak apriori terhadap Rhoma.

“Sesuatu yang awalnya lelucon bisa berakhir serius,” kata Mahfudz. “Apalagi Indonesia negara yang unpredictable.” (Baja selengkapnya di: PKS: Jangan Remehkan Rhoma Irama).

Direktur Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengatakan publik terlalu serius menanggapi kabar pencalonan Rhoma Irama sebagai presiden. Sebab nama-nama calon presiden yang beredar sekarang belum tentu akan melaju dalam pemilihan presiden 201.

“Selama masih jauh dari deadline resmi, akan ada banyak nama, termasuk dari kalangan yang tidak jelas,” kata Burhanudin.

Menjelang 2012, Burhanudin melanjutkan, tokoh ilusi tinggi bakal banyak bermunculan. Peredaran nama itu adalah kepentingan kandidat atau partai politik untuk melakukan testing voter alias uji reaksi publik. Dan semua nama yang timbul pada saat ini belum ada yang dominan.

“Baik itu Prabowo, Aburizal Bakrie, atau Suryadharma Ali, belum tentu maju sebagai capres. Apalagi Rhoma, kadernya,” ujarnya.

Kata Burhanudin, penyebutan nama Rhoma hanya strategi PPP guna menaikkan elektabilitas partai. Nama PPP terangkat karena orang jadi tahu bila Rhoma kader PPP. Dampaknya bakal terasa pada pemilih dari kalangan muslim. “Nama Rhoma punya segmen khas, yaitu pemilih dari kalangan Islam konservatif, yang melihat Rhoma didukung oleh ulama.”

Rhoma sendiri menganggap pengajuan namanya dalam bursa calon presiden adalah fenomena luar biasa. Dia juga mengklaim bila dorongan untuk maju Pilpres 2014 tidak hanya berasal dari fans, tapi juga kalangan ulama di Jakarta dan daerah.

Bahkan menurutnya, tawaran serupa bukan baru kali ini saja. Pada periode 2004, ia juga pernah ditawarkan duduk di bangku ketua umum oleh sebuah partai baru. Alasannya tak lain agar Rhoma bisa maju dalam pemilihan presiden."

"Saya tolak. Karena saya tidak berambisi mencalonkan diri menjadi presiden," ujar Rhoma, Jumat, 9 November 2012.

Ketika ditanyakan soal pencalonan itu, keluarga Rhoma merasa iba jika pelantun Begadang ini dicalonkan dalam pemilihan presiden 2014. Rasa kasihan itu diungkapkan putra Rhoma, Ridho Rhoma, melalui surat elektronik ke Tempo, Rabu, 14 November 2012.

Meski khawatir, kata Ridho, keluarga tetap mendukung keputusan Rhoma. "Kami yakin tidak ada perbuatan tanpa imbalan, jika itu perbuatan baik pasti akan ada imbalan yg baik pula," ujarnya. (Baca Keluarga Justru Iba Rhoma Irama Nyapres)
Sumber: Tempo.co - Rabu, 14 November 2012 |

Alasan PPP Mau Calonkan Rhoma Irama Jadi Presiden
Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan menyatakan tertarik dengan wacana pencalonan pendangdut legendaris, Rhoma Irama, sebagai presiden pada 2014. "Nanti pada giliran survei yang kita lakukan, akan kita masukkan nama Rhoma, untuk menakar elektabilitasnya," kata Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy, Senin, 12 November 2012.

Menurut anggota Komisi Pertanian DPR ini, Rhoma pantas dicalonkan sebagai capres. "Rhoma adalah artis dan dai tenar yang terpuji," kata dia.

Ia menyebutkan empat syarat yang dibutuhkan sebagai capres, yaitu popularitas, likeability, kepantasan, dan elektabilitas. "Syarat-syarat itu harus dibangun juga, baru nanti bicara peluang," kata Romahurmuzy.

Pekan lalu, sekelompok penggemar Rhoma Irama, berkumpul di Bandara Juanda, Surabaya, untuk memberikan dukungan kepada idolanya untuk maju sebagai calon presiden 2014. Penyanyi berjuluk raja dangdut itu enggan mengomentari kemungkinannya untuk mencalonkan diri.

Namun, ia mengaku prihatin dengan situasi bangsa ini. "Saya merasa kali ini ada panggilan dalam diri saya," kata Rhoma.
Sumber: Tempo.co - Senin, 12 November 2012





Rhoma Irama Kebanjiran SMS Dukung ''Nyapres''

Penyanyi dangdut Rhoma Irama mengaku akhir-akhir ini telepon selulernya dibanjiri pesan singkat berisi dorongan agar maju dalam kancah pemilihan presiden 2014. "Ketika mengisi tablig di daerah-daerah juga seperti itu," kata dia kepada Tempo, Jumat, 9 November 2012.

Pentolan grup musik Soneta ini cukup terkejut dengan dukungan dari orang-orang di daerah. Menurut dia, dorongan untuk maju dalam Pilpres 2014 tidak hanya berasal dari fans tapi juga kalangan ulama di Jakarta dan daerah-daerah.

Kendati demikian, pria yang dijuluki Raja Dangdut ini menekankan bila dukungan maju dalam kancah Pilpres bukan berasal dari dirinya. "Saya sendiri tidak berambisi untuk mencalonkan diri menjadi presiden," ujar Rhoma.

Penggemar Rhoma yang tergabung dalam Soneta Fans Club menginginkan idolanya mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden pada pemilu 2014 mendatang.

Dukungan fans itu telah disampaikan kepada Rhoma saat yang bersangkutan tiba di Bandara Juanda Surabaya sebelum meneruskan perjalanan ke Bojonegoro, Jumat, 2 November 2012. Mereka membentangkan spanduk dan poster berisi dukungan terhadap Rhoma agar maju menjadi RI 1.
Sumber: Tempo.co - Sabtu, 10 November 2012




Ridho Klaim Rhoma Irama Panen Dukungan

Jakarta - Wacana penyanyi dangdut, Rhoma Irama, mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan umum 2014 rupanya sudah mendapatkan dukungan dari kalangan artis.

Tanpa menyebut siapa saja nama-nama tokoh yang sudah mendukung, putra Rhoma Irama, Ridho Rhoma, mengatakan dukungan datang dari berbagai kalangan, termasuk artis.

"Dukungan banyak berdatangan dari berbagai kalangan, melalui banyak media dan channel," kata anak raja dangdut tersebut kepada Tempo melalui surat elektronik, Rabu, 14 November 2012.

Menurut Ridho, meskipun dukungan sudah berdatangan, Ayahnya belum memastikan apakah akan mencalonkan diri sebagai presiden atau tidak. Ridho menambahkan, sedari dulu desakan agar Rhoma maju dalam pemilihan presiden sudah muncul. "Bagi keluarga ini bukanlah hal yang baru," katanya.

Ridho mengatakan bapaknya memilih menolak desakan-desakan tersebut. Sejauh ini, Ridho melanjutkan, pelantun tembang Begadang itu belum memberi jawaban pasti atas desakan yang ada. "Masih banyak yang perlu dipertimbangkan," katanya.
Sumber: Tempo.co - Rabu, 14 November 2012
 

Rhoma Irama Nyapres? Ini Kiprah Bang Oma di Panggung Politik
 
Rhoma Irama, yang juga ketua Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI), pada 2003 pernah menghujat dan mencekal penyanyi dangdut Inul Daratista karena goyangannya yang ia nilai erotis. Dalam foto ini, Rhoma bersama mantan presiden Abdurrahman Wahid (alm.) pada jumpa pers tentang masalahnya dengan penyanyi dangdut Inul Daratista di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Mei 2003.

Rhoma Irama, bersama Soneta Group juga kerap menjadi juru kampanye untuk Partai Politik pada musim pemilihan umum. Dalam foto, Rhoma menghibur simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat kampanye di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, 2009 silam.


Rhoma Irama, terkenal sebagai pedangdut yang gencar memerangi erotisme dalam musik dangdut. Sang Raja Dangdut ini sempat aktif turut serta merancang UU Antipornografi dan pornoaksi. Pada foto, Rhoma (kanan) berbicara dalam rapat dengar pendapat dengan Pansus Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi DPR dengan Forum Gabungan Masyarakat Antipornografi dan Pornoaksi, serta kalangan artis di Gedung MPR/ DPR RI, Jakarta, tahun 2006. TEMPO
 
 
Pada Sepetmber 2002, Rhoma Irama bersama para seniman musik yang tergabung dalam Solidaritas Antar Seniman Indonesia (Solasido), mendesak pihak kepolisian untuk menuntaskan masalah pembajakan karya cipta para pemusik di depan Mabes Polri. Tampak dalam foto Rhoma Irama bersama seniman lain seperti Rama Aiphama, Ahmad Dhani, dan Ikang Fauzi.
 
 
Aksi memerangi erotisme dan pornografi telah dijalankan Rhoma sejak lama. Pada foto tahun 2003 ini, Rhoma Irama bersama Anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Effendi Choirie menjadi pembicara dalam Dialektika Demokrasi yang membahas masalah erotisme dan pornografi di ruang wartawan Gedung MPR/DPR

arifuddinali.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar