Laman

Sabtu, 26 November 2011

Evolusi Manusia

Evolusi manusia, atau Anthropogenesis, merupakan bagian dari evolusi biologi yang mengenai munculnya homo sapiens. Ini merupakan subyek yang luas penyelidikan ilmiah yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana perubahan ini terjadi. Studi dari evolusi manusia meliputi berbagai ilmu pengetahuan, terutama fisik antropologi, linguistik dan genetika.

Beberapa typological spesies Homo telah berkembang. Termasuk Homo erectus yang menghuni Asia dan Homo neanderthalensis yang menghuni Eropa.

Archaic Homo sapiens berevolusi antara 400.000 dan 250.000 tahun yang lalu.

Daftar spesies

Sahelanthropus
Sahelanthropus tchadensis  
Sahelanthropus tchadensis adalah fosil kera yang hidup sekitar 7 juta tahun yang lalu. Spesies ini kadang-kadang diklaim sebagai nenek moyang tertua genus Homo (manusia)) yang pernah diketahui. 


Orrorin 
Orrorin tugenensis
 
Orrorin tugenensis dianggap sebagai nenek moyang hominin tertua kedua yang pernah diketahui dan kemungkinan berhubungan dengan manusia modern. Namanya berasal dari penemunya yang menemukan fosil Orrorin di Bukit Tugen, Kenya. Fosil spesies ini berusia 6.1 hingga 5.8 juta tahun yang lalu.


Ardipithecus  
Ardipithecus 
 
Ardipithecus adalah genus hominin yang hidup sekitar 4.4 juta tahun yang lalu selama zaman Pliosen. Dua spesies pada genus ini telah dideskripsikan, yaitu Ardipithecus ramidus dan Ardipithecus kadabba. 

Ardipithecus kadabba 
Ardipithecus ramidus

  
Australopithecus 
Australopithecus
Genus Australopithecus (Latin australis "dari selatan", Yunani πίθηκος pithekos "kera") adalah genus hominid yang telah punah, membentuk gracile australopiths, dan sebelumnya termasuk dalam saudara dekat mereka yang lebih besar, robust australopiths (yang kini memiliki genus sendiri). Genus Australopithecus berhubungan dekat dengan genus manusia, Homo, dan mungkin merupakan nenek moyang dari Homo.
  • Australopithecus anamensis
  • Australopithecus afarensis
  • Australopithecus bahrelghazali
  • Australopithecus africanus
  • Australopithecus garhi


Paranthropus 
Robust australopithecines
Robust australopithecines, anggota genus hominin Paranthropus yang telah punah, adalah hominin bipedal yang merupakan keturunan dari hominin gracile australopithecine (Australopithecus).
  • Paranthropus aethiopicus
  • Paranthropus boisei
  • Paranthropus robustus


Kenyanthropus
Kenyanthropus platyops adalah spesies hominin berusia 3.5 hingga 3.2 juta tahun yang lalu yang telah punah. Fosil spesies ini pertama kali ditemukan di Danau Turkana, Kenya pada tahun 1999 oleh Justus Erus, yang merupakan bagian dari tim Meave Leakey.[1]
  • Kenyanthropus platyops
 

Homo 
Homo
Homo adalah genus yang terdiri dari manusia modern dan kerabat dekatnya. Genus ini diperkirakan berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun,  berevolusi dari leluhur australopithecine dengan munculnya Homo habilis. Secara spesifik, H. habilis yang diasumsikan sebagai turunan langsung dari Australopithecus garhi yang hidup sekitar 2,5 juta tahun lalu. Namun pada Mei 2010, H. gautengensis ditemukan, spesies yang dipercaya lebih tua dari H. habilis.Perkembangan fisik yang paling mencolok antara dua spesies tersebut adalah peningkatan dalam kapasitas kranial, dari sekitar 450 cc (27 cu in) pada A. garhi menjadi 600 cc (37 cu in) pada H. habilis. Pada genus Homo, kapasitas kranial meningkat lagi dua kali lipat dari H. habilis melalui H. Ergaster atau H. Erectus sampai ke H. heidelbergensis sekitar 0,6 juta tahun lalu. Kapasitas kranial dari H. heidelbergensis dapat dicocokkan dengan barisan yang ditemukan pada manusia modern

Kedatangan Homo digagaskan bertepatan dengan bukti pertama dari alat batu (industri Oldowan), dan secara definisi bermulaan dengan Lower Palaeolithic; namun, bukti terbaru dari Ethiopia menempatkan bukti paling awal dari penggunaan alat batu sebelum 3,39 juta tahun lalu.  Munculnya Homo bertepatan kira-kira dengan permulaan dari Quaternary glaciation, awal dari zaman es.

Semua spesies dari genus ini kecuali Homo sapiens telah punah; kerabat terakhir yang hidup, Homo neanderthalensis, punah sekitar 24.000 tahun lalu, meski penemuan terbaru menyatakan bahwa spesies lain, Homo floresiensis, ditemukan tahun 2003, mungkin telah hidup sekitar 12.000 tahun lalu. Denisova hominin, yang penemuannya diumumkan pada Maret 2010, bisa saja merupakan spesies lama dari genus ini. Homininae lain yang masih hidup -- simpanse dan gorila -- memiliki ruang geografis yang terbatas. Secara kontras, evolusi manusia adalah sebuah sejarah migrasi dan pencampuran. Manusia berulang kali meninggalkan Afrika untuk mendiami Eurasia dan akhirnya Amerika, Oceania, dan seluruh dunia. 

Penamaan: Dalam ilmu biologi, khususnya anthropology dan palaeontology, nama umum untuk semua anggota dari genus Homo adalah "manusia".

Kata homo adalah kata Latin, makna aslinya yaitu "manusia", atau "orang" (dalam arti tidak melihat jenis kelamin). Kata "manusia" itu sendiri berasal dari Latin humanus, kata keterangan yang berkerabat dengan homo, keduanya digagaskan diturunkan dari kata Proto-Indo-Eropa untuk "bumi" direkonstruksi sebagai *dhǵhem-.

Nama ganda Homo sapiens adalah karena Carl Linnaeus (1758).
Nama untuk spesies lain diciptakan bermula dari pertengahan kedua dari abad ke-19 (H. neanderthalensis 1864, H. erectus 1892). 

Spesies 
Status spesies untuk Homo rudolfensis, H. ergaster, H. georgicus, H. antecessor, H. cepranensis, H. rhodesiensis dan H. floresiensis masih diperdebatkan. Homo heidelbergensis dan H. neanderthalensis berhubungan dekat satu sama lain dan dianggap sebagai subspesies dari H. sapiens. Baru-baru ini, DNA nuklir dari spesimen Neanderthal dari Gua Vindija telah diurutkan, menggunakan dua metoda berbeda yang memberikan hasil yang sama sehubungan dengan garis keturunan Neanderthal dan H. sapiens, dengan kedua analisis tersebut menyatakan waktu berpisahnya antara 460.000 dan 700.000 tahun lalu, dan perpisahan populasi disimpulkan terjadi sekitar selama 370.000 tahun. Hasil DNA nuklir mengindikasikan bahwa sekitar 30% allele turunan pada H. sapiens juga terdapat pada garis keturunan Neanderthal. Frekuensi yang tinggi ini memungkinkan adanya perpindahan gen antara leluhur manusia dan populasi Neanderthal. 
Migrasi dan Pencampuran
 Peta migrasi manusia modern keluar dari Afrika, berdasarkan mitochondrial DNA. Lingkaran berwarna menandakan tahun sebelum sekarang, dalam ribuan.  
 Homo habilis, yang dianggap sebagai anggota pertama dari genus Homo, melahirkan Homo ergaster. Beberapa H. ergaster bermigrasi ke Asia, dimana mereka dinamakan Homo erectus, dan ke Eropa dengan Homo ergaster. H. ergaster di Afrika dan H. erectus di Eurasia berkembang terpisah selama hampir dua juta tahun dan barangkali terpisah menjadi dua spesies berbeda. Homo rhodesiensis, yang merupakan turunan dari H. ergaster, bermigrasi dari Afrika ke Eropa dan menjadi Homo heidelbergensis dan kemudian (sekitar 250.000 tahun lalu) Homo sapiens neanderthalensis dan Denisova hominin di Asia. Homo sapiens sapiens pertama, turunan dari H. rhodesiensis, muncul di Afrika sekitar 250.000 tahun lalu. Sekitar 100.000 tahun lalu, beberapa H. sapiens sapiens bermigrasi dari Afrika ke Levant dan bertemu dengan penghuni Neanderthal, dengan pencampuran.  Kemudian, sekitar 70.000 tahun lalu, mungkin setelah bencana alam Toba, sebuah grup kecil meninggalkan Levant untuk menghuni Eurasia, Australia dan terakhir Amerika. Sub-grup di antara mereka bertemu dengan Denisovans  dan, setelah pencampuran lebih lama, bermigrasi memenuhi Melanesia. Dalam skenario ini, orang non-Afrika yang hidup masa sekarang pada umumnya berasal dari Afrika ("Model keluar dari Afrika"). Namun ada juga beberapa pencampuran dengan Neanderthals dan Denisovans, yang berevolusi secara lokal ("Hipotesis multiregional"). Hasil genomik terbaru dari grup Svante Pääbo juga memperlihatkan bahwa 30.000 tahun lalu paling tidak tiga sub-spesies utama yang hidup: Denisovan, Neanderthal dan Cro-magnon.  Sekarang, hanya H. sapiens sapiens yang ada, tanpa spesies atau sub-spesies lain yang masih hidup.

Homo habilis
Homo habilis
Homo habilis (IPA /ˈhoʊmoʊ ˈhæbələs/) ("Manusia yang menggunakan tangan") adalah sebuah spesies dari genus Homo, yang hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal Pleistocene. Definisi untuk spesies ini pertama kali diungkapkan oleh Mary dan Louis Leakey, yang menemukan fosil spesies ini di Tanzania, Afrika Timur, antara tahun 1962 dan 1964. Homo habilis diperkirakan merupakan spesies dari genus Homo yang pertama kali muncul di bumi. Penampilan dan morfologi H. Habilis memiliki berbagai kemiripan dengan semua manusia paling modern di genus Homo (kecuali, mungkin, Homo rudolfensis). Homo habilis memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang lebih panjang dari manusia modern. Diperkirakan spesies ini adalah keturunan dari hominid australopithecine. Homo habilis memiliki cranial capacity kurang dari setengah kapasitas manusia modern. Meskipun masih memiliki bentuk seperti-kera (ape-like), H. habilis diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu; hal ini dibuktikan dengan ditemukannya peralatan-peralatan dari batu di sekitar fosil mereka. (misalnya peralatan yang ditemukan di Olduvai Gorge, Tanzania dan Lake Turkana, Kenya)

Homo habilis diduga merupakan nenek moyang dari Homo ergaster, yang kemudian menurunkan spesies lain yang memiliki bentuk tubuh seperti manusia, Homo erectus. Sampai saat ini masih diperdebatkan apakah H. habilis ini adalah nenek moyang dari manusia.


Homo rudolfensis  
Homo rudolfensis
Homo rudolfensis adalah fosil spesies hominin yang ditemukan oleh Bernard Ngeneo, anggota tim yang dipimpin oleh antropolog Richard Leakey dan zoolog Meave Leakey tahun 1972, di Koobi Fora pada bagian timur Danau Rudolf (kini Danau Turkana) di Kenya. Nama ilmiah Homo rudolfensis diusulkan pada tahun 1986 oleh V. P. Alexeev untuk spesimen Skull 1470 (KNM ER 1470). Skull 1470 berusia sekitar 1.9 juta tahun.

 Homo ergaster
Homo ergaste
Homo ergaster adalah spesies hominin yang telah punah yang hidup di Afrika timur dan selatan antara 1.9 hingga 1.4 juta tahun yang lalu pada era Pleistosen dan pendinginan iklim global.
H. ergaster kadang-kadang dikategorikan sebagai subspesies dari Homo erectus.

Homo georgicus  
Homo georgicus
Homo georgicus adalah spesies hominin yang ditemukan di Dmanisi, Georgia tahun 1999 dan 2001, yang diduga menjadi perantara antara Homo habilis dan H. erectus. Fosil spesies ini berusia 1.8 juta tahun yang lalu.

Homo erectus
Homo erectus
Homo erectus (Latin: "manusia yang berdiri tegak") adalah spesies yang telah punah dari genus Homo. Pakar anatomi Belanda Eugene Dubois (1980-an) pertama kali menggambarkannya sebagai Pithecanthropus erectus berdasarkan fosil tempurung kepala dan tulang paha yang ditemukannya di Trinil, Jawa Tengah. Sepanjang abad ke-20, antropolog berdebat tentang peranan H. erectus dalam rantai evolusi manusia. Pada awal abad itu, setelah ditemukannya fosil di Jawa dan Zhoukoudian, para ilmuwan mempercayai bahwa manusia modern berevolusi di Asia. Hal ini bertentangan dengan teori Charles Darwin yang mengatakan bahwa manusia modern berasal dari Afrika. Namun, pada tahun 1950-an dan 1970-an, beberapa fosil yang ditemukan di Kenya, Afrika Timur, ternyata menunjukkan bahwa hominins memang berasal dari benua Afrika. Sampai saat ini para ilmuwan mempercayai bahwa H. erectus adalah keturunan dari makhluk mirip manusia era awal seperti Australopithecus dan keturunan spesies Homo awal seperti Homo habilis.

H. erectus dipercaya berasal dari Afrika dan bermigrasi selama masa Pleistocene awal sekitar 2,0 juta tahun yang lalu, dan terus menyebar ke seluruh Dunia Lama hingga mencapai Asia Tenggara.
Tulang-tulang yang diperkirakan berumur 1,8 dan 1,0 juta tahun telah ditemukan di Afrika (Danau Turkana dan Olduvai Gorge), Eropa (Georgia), Indonesia (Sangiran, Trinil, Sambungmacan, dan Ngandong; semuanya di tepi Bengawan Solo), dan Tiongkok (Shaanxi). H. erectus menjadi hominin terpenting mengingat bahwa spesies inilah yang pertama kali meninggalkan benua Afrika.


Homo cepranensis  
Homo cepranensis adalah nama yang diusulkan untuk spesies hominin yang ditemukan pada tahun 1994. Fosilnya ditemukan oleh arkeolog Italo Biddittu dan dijuluki "Manusia Ceprano". Nama Ceprano berasal dari kota terdekat di provinsi Frosinone, 89 kilometer sebelah tenggara Roma, Italia.

Homo antecessor  
Homo antecessor
Homo antecessor adalah spesies hominin yang telah punah. Spesies ini diduga hidup 1.2 jut hingga 800.000 tahun yang lalu. Fosil spesies ini pertama kali ditemukan oleh Eudald Carbonell, J. L. Arsuaga dan J. M. Bermúdez de Castro.

Homo heidelbergensis  
Homo heidelbergensis
 Homo heidelbergensis adalah spesies pada genus Homo yang telah punah yang mungkin merupakan nenek moyang langsung Homo neanderthalensis di Eropa. Bukti yang ditemukan mengenai H. heidelbergensis berusia 600.000 hingga 400.000 tahun yang lalu.

Homo rhodesiensis 
Homo rhodesiensis
 Homo rhodesiensis adalah spesies hominin yang dideskripsikan dari fosil Manusia Rhodesian. Sisa fosil mereka berusia 300.000 hingga 125.000 tahun yang lalu pada zaman Pleistosen. Fosil spesies ini ditemukan pertama kali pada tahun 1921 oleh Tom Zwiglaar di Rhodesia Utara (kini Kabwe, Zambia).

 Homo neanderthalensis

Neanderthal
Neanderthal (ejaan Inggris: [neɪˈændərtɑːl], juga dengan /niː-/ dan /-θɔːl/), atau Neandertal, adalah anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen. Spesimennya ditemukan di Eropa dan Asia Barat dan Tengah. Neanderthal dapat diklasifikasikan sebagai subspesies manusia (Homo sapiens neanderthalensis) atau spesies yang berbeda (Homo neanderthalensis). Jejak proto-Neanderthal pertama muncul di Eropa 600.000–350.000 tahun yang lalu.

Pada situs-situs arkeologi Uluzzian (salah satu kelompok etnis dalam keluarga besar Neanderthal) di Italia Selatan telah ditemukan beragam peralatan hidup sehari-hari yang digunakan oleh Neanderthal. Peralatan tersebut meliputi alat memancing, berburu, proyektil, serta peralatan lain dari tulang dan batu. Hal ini menunjukkan bahwa Neanderthal mampu berinovasi dan membuat teknologi baru.

Neanderthal berpisah dari garis evolusi manusia sekitar 500.000 tahun yang lalu dan lenyap dari muka bumi sekitar 30.000 tahun yang lalu. Beberapa spekulasi yang diduga berkaitan dengan kepunahannya adalah Neanderthal mati dibunuh oleh manusia modern atau punah karena Homo sapiens lebih banyak dan aktif bereproduksi. Spekulasi lainnya adalah tiga kali letusan gunung berapi sekitar 40.000 tahun yang lalu di daerah Italia dan Pegunungan Kaukasus telah menyebabkan kepunahan Nanderthal.

Homo sapiens idaltu
Homo sapiens idaltu adalah subspesies Homo sapiens yang telah punah. Spesies ini hidup 160.000 tahun yang lalu pada zaman Pleistosen di Afrika. Idaltu adalah kata dalam bahasa Afar.
Fosil Homo sapiens idaltu ditemukan di Segitiga Afar tahun 1997 oleh Tim White.

 Homo sapiens (Cro-magnon) 
Homo sapiens sapiens 
Homo floresiensis 

Megantrophus Paleojavanicus
 Megantrophus Paleojavanicus adalah manusia purba yang tertua di Pulau Jawa. bentuknya paling primitif. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941 di Sangiran (Surakarta) yaitu rahang bawah dan atas. Hal serupa juga ditemukan dengan Marks tahun 1952 berupa rahang bawah.

Ciri ciri tubuhnya kekar, rahang dan gerahamnya besar, serta tidak berdagu sehingga menyerupai kera. Megantrophus Paleojavanicus hidup 2 juta sampai 1 juta tahun yang lalu. Megantrophus Paleojavanicus memiliki kelebihan pada bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan manusia purba lainnya. Megantrophus Paleojavanicus hidup dimasa Paleolithikum yaitu zaman batu tua.

Arti Dari Megantrophus Paleojavanicus

Megan=Besar
Antrophus=Manusia
Paleo=Tertua
Javanicus=Di Jawa

Ciri Ciri

Memiliki Tulang pipi yang tebal
Memiliki otot kunyah yang tebal
Bertubuh Tegak
Tidak memiliki dagu
Memiliki Tonjolan kening dan belakang yang menonjol
Memiliki volume otak sekitar 450 cc
Nomaden
memakan tumbuhan
Penemu : G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran; Marks 1952 di Sangiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar