Laman

Kamis, 28 Maret 2013

Aksi Penyerangan Penjara Sleman

arifuddinali.blogspot.com - Penyerangan terhadap Lembaga Pemasyarakatan Cobongan hanya berselang 14 jam setelah Empat tahanan yang tewas dipindahkan dari Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Istimewa Yokyakarta ke Lapas itu. Mirip opersi aparat

Infografis Nasional
Sumber: tempo.co - Rabu, 27 Maret 2013


Kronologi Penyerangan Lapas Sleman

Hanya butuh 15 menit balasan kawanan bersenjata untuk masu ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan dan melaksanakan misi khusus: membunuh empat tahanan yang diduga membunuh anggota Komando Pasukan Khusus, sersa satu Samtoso. Setelah eksekusi cepat itu, merekapu lenyap.


Infografis Nasional
Sumber:tempo.co - Senin 25 Mar 2013



Jejak Penyerang 'Siluman' Penjara Cebongan Sleman

TEMPO.CO, Jakarta - Cepat menyerang, cepat pula menghilang. Itulah yang dilakukan sekitar 17 orang bersenjata saat menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, dan mengeksekusi mati empat tahanan. Tapi tak ada gerak yang tak meninggalkan jejak. (Cek info penyerangan profesional penjara Cebongan, Sleman, di sini).

Berikut ini temuan penyidik kepolisian, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan kesaksian sejumlah saksi mata.

SENJATA:
Senapan laras panjang, pistol, granat. Sebanyak 31 selongsong dan 20 proyektil yang ditemukan di lokasi kejadian menunjukkan ukuran peluru 7,62 milimeter. (TNI Benarkan Pesan Peluru 7,62 Milimeter ke Pindad)

PAKAIAN:
Memakai penutup wajah dengan kedua mata saja yang terlihat. Memakai rompi hitam antipeluru, bersepatu kets hitam, ada juga yang memakai sepatu standar pakaian dinas lengkap panjang (PDL) atau sepatu lars hitam. (Granat di Rompi Penyerang Penjara Cebongan Sleman)

PERAWAKAN:
Berbadan tegap dengan tinggi yang hampir sama. "Tak ada yang berperut gendut," kata istri kepala sipir. Sejumlah saksi melihat posisi siaga mereka seperti aparat yang tengah berjaga. (Ciri Penyerang LP Cebongan Sleman Diketahui)

SANDI:
Polisi menyebutkan, penyerang menggunakan sandi khusus. (Penyerang LP Cebongan Gunakan Sandi Khusus)

OPERASI:
Penyerangan dilakukan terencana, taktis, dan hanya butuh waktu sekitar 15 menit. Ada yang bertindak sebagai eksekutor, penjemput Kepala Keamanan LP, time keeper, pengawas situasi sekitar, dan ada yang bertugas menghilangkan barang bukti, seperti mengambil CCTV.

MOTIF:
Diduga balas dendam. Empat tahanan yang tewas itu adalah tersangka penganiayaan hingga tewas Sersan Satu Santoso, anggota Kopassus Kandang Menjangan, Surakarta. Seorang tahanan yang menyaksikan langsung penembakan itu sempat berteriak, ”Hidup, Kopassus!” (Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus')

SUMBER: WAWANCARA | PDAT | KEPOLISIAN | NASKAH: AA 
Sumber: tempo.co - Kamis, 28 Maret 2013 | 11:19 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar