Nama Allāh yang ditulis dengan kaligrafi Arab, dibuat oleh seorang seniman bernama Hâfız Osman pada masa Kekalifahan Utsman abad ke-17 Masehi. |
Allāh (Arab: الله, Allaah) adalah kata dalam bahasa Arab yang merujuk pada nama Tuhan.
Perkataan tuhan dalam bahasa Arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua
kalimah sahadah Islam. Kata Allah ini lebih banyak dikenal sebagai
sebutan tuhan oleh penganut agama Islam. Kata ini sendiri di kalangan para penutur bahasa Arab, adalah kata yang umum untuk menyebut tuhan["Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah], terlepas dari agama mereka, termasuk penganut Yahudi dan Kristen Arab. Konsekuensinya, kata ini digunakan dalam terjemahan kitab suci agama Kristen dan Yahudi yang berbahasa Arab, sebagaimana pula terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia dan Turki.
Kata "Allah" disebutkan lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur'an.[1] Sedangkan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah (إله) disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrad, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali dan aalihah dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali.
1. Etimologi
Sebuah tulisan Allah dibagian luar dari kawasan Eski Cami (Mesjid tua) di Edirne, Turki. |
Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata "Allah". Salah
satunya mengatakan bahwa kata Allāh (الله) berasal dari gabungan dari
kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun
teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat
(definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata
al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya
oleh Abul A'la al-Maududi dalam Mushthalahatul Arba'ah fil Qur'an (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu'ashirah (h. 54).
Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan
al-ilah sebagai bentuk ma'rifat dari ilah. Dalam bahasa Arab pun dikenal
kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang
mempunyai bentuk mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma'rifat kata
itupun mempunyai bentuk mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk
kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentuk ma'rifat mutsanna dan jamak.
Sedangkan kata ilah mempunyai bentuk ma'rifat baik mutsanna (yaitu
al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan
demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.[2]
Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata bahasa Aram Alāhā.[3] Cendekiawan muslim kadang-kadang menerjemahkan Allah menjadi "God" dalam bahasa Inggris.
Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk
diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung
sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (berbeda
dengan God yang memiliki bentuk jamak Gods dan bentuk feminin Goddess dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting dalam upaya penerjemahan Al-Qur'an.
2. Tipografi
Kata Allāh selalu ditulis tanpa alif untuk mengucapkan vowel ā. Ini disebabkan karena ejaan Arab masa lalu berawalan tanpa alif untuk mengeja ā. Akan tetapi, untuk diucapkan secara vokal, alif kecil selalu ditambahkan di atas tanda saddah untuk menegaskan prononsiasi tersebut.
3. Allah dalam Islam
Dalam Islam, Allah adalah satu-satunya Tuhan (tanpa sekutu)[4], Sang Pencipta, Hakim dari seluruh makhluk, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pemurah dan Tuhan dari Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, Musa, Dawud, Sulaiman, Isa dan Muhammad. Menurut F.E. Peters, " Al-Qur'an menyatakan 29:46,
Muslim mempercayai dan sejarawan menyetujui, bahwa Muhammad dan
pengikutnya menyembah Tuhan yang sama dengan yang disembah Yahudi.
Allah-nya Al-Qur'an adalah Tuhan Sang Pencipta yang ada dalam kisah
Ibrahim. Peters mengatakan bahwa Al-Qur'an menggambarkan Allah lebih
berkuasa dan jauh dibandingkan dengan Yahweh, dan juga merupakan Tuhan universal, tidak seperti Yahweh yang lebih dekat dengan bangsa Israel.[5]
3.1 Nama-nama Allah
Berdasarkan keterangan : Allaahu ismun li dzaatil wajibul wujuud
artinya : Allah itu adalah sebuah nama kepada yang pasti ada
keberadaannya (eksistensi). Jadi jelaslah Allah itu adalah sebuah nama
kepada sesuatu yang wajib untuk dilayani dengan sebenar-benarnya, karena
berdasarkan keterangan: Allaahu ismun li dzaati ma'budi bi haqq
artinya : Allaah itu adalah sebuah nama kepada sesuatu yang wajib
dilayani (ma'budi) dengan sebenar-benarnya pelayanan (ibadah).
Dalam tradisi Islam disebutkan ada 99 nama untuk Allah (Asmaaul
Husna), diambil dari nama-nama yang digunakan Al-Qur'an untuk merujuk
kepada Allah.[6] Di antara nama-nama tersebut adalah :
- Al Malikul Mulk (Raja diRaja, Maha Raja)
- Al Hayy (Maha Hidup)
- Al Muhyii (Maha Memberi Kehidupan)
3.2 Sifat Sifat Allah
Sesungguhnya sifat-sifat Allah yang mulia tidak terbatas/terhingga.
Di antaranya juga tercantum dalam Asma'ul Husna. Sebagian ulama
merumuskan 20 Sifat Allah yang wajib dipahami dan diimani oleh umat
Islam di antaranya:
“ | Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. |
” |
—(Al A'raf 54)
|
2. Qidam (terdahulu) dan mustahil Allah itu huduts (baru).
“ | Dialah Yang Awal… | ” |
—(Al Hadid 3)
|
3. Baqo’ (kekal) dan mustahil Allah itu fana’ (binasa). Allah sebagai Tuhan Semesta Alam akan hidup terus menerus. Kekal abadi mengurus makhluk ciptaan-Nya. Jika Tuhan itu fana’ atau mati, bagaimana nasib ciptaan-Nya seperti manusia?
“ | Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hambanya |
” |
—(Al Furqan 58)
|
4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (tidak serupa dengan makhluk-Nya) dan mustahil Allah itu sama dengan makhluk-Nya (mumaatsalaatuhu lil hawaadits).
“ | …Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia… | ” |
—(Asy Syu'ara' 11)
|
5. Qiyamuhu binafsihi (berdiri dengan sendirinya) dan mustahil Allah itu qiyamuhu bi ghairihi (berdiri-Nya dengan yang lain).
“ | …Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. | ” |
—(Al ‘Ankabut 6}
|
6. Wahdaaniyah (Esa atau Satu) dan mustahil Allah itu banyak (ta’addud) misalnya 2, 3, 4, dan seterusnya. Allah itu Maha Kuasa.
“ | ” | |
—(Al Mu’minun 91}
|
“ | Katakanlah, "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." | ” |
—(Al Ikhlas 1-4)
|
7. Qudrat (Kuasa) dan mustahil Allah itu ‘ajaz (lemah). Jikalau Allah itu lemah, tentu saja makhluk ciptaan-Nya dapat mengalahkan-Nya.
“ | Jika Dia kehendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian tidak sulit bagi Allah. |
” |
—(Fathir 16-17)
|
8. Ilmu (Mengetahui) dan mustahil Allah itu jahal (bodoh). Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, karena Dialah yang menciptakan-Nya.
“ | …dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya… | ” |
—(Al An'am 59)
|
9. Hayat (Hidup) dan mustahil Allah itu maut (mati). Hidupnya Allah tidak seperti hidupnya manusia. Manusia dihidupkan oleh Allah yang kemudian akan mati, sedangkan Allah tidak akan mati. Ia akan hidup terus selama-lamanya.
“ | Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati… | ” |
—(Al Furqan 58)
|
10. Sama’ (mendengar) dan mustahil Allah bersifat shomam (tuli).
“ | …Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui | ” |
—(Al Baqarah 256)
|
11. Bashar (melihat) dan mustahil Allah bersifat ‘Amaa (buta).
“ | Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. |
” |
—(Al Hujurat 18)
|
3.3 Frase yang mengandung kata Allah
Kaligrafi Allah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak digita |
Contoh kata-kata yang menggunakan kata Allah:
- Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan selain Allah)
- Allahu Akbar (الله أكبر) (Allah Maha Besar)
- bismillah (بسم الله ) (Dengan nama Allah)
- Insya Allah (إن شاء الله) (Jika Allah menghendaki)
- Masya Allah (ما شاء الله) (Kata yang biasanya diucapkan jika melihat sesuatu yang aneh (ganjil) kadang-kadang diganti dengan kata "Subhan Allah")
- Subhan Allah (سبحان الله) (Maha Suci Allah)
- Alhamdulillah (الحمد لله) (Segala Puji bagi Allah)
- Allahualam (الله أعلم) (Allah Maha Mengetahui)
- Jazaa kallaahu khairan (جزاك الله خيراً; ucapan pernyataan terima kasih yang sebenarnya berarti "Semoga Allah memberikan balasan yang baik kepadamu")
3.4 Keberadaan Allah
Para Imam yang empat telah sepakat bahwa Rahmat Allah Subhanahu wa ta'alla berada di atas 'Arsy[7] dan tidak ada satu pun dari makhluk yang serupa dengan-Nya.[8]
4. Allah dalam Kristen
Umat Kristen lebih menyukai kata Tuhan
dibanding kata Allah. Akan tetapi, terjemahan Bibel dalam bahasa
Indonesia yang dinamakan sebagai "Al-Kitab", menggunakan kata "Allah"
untuk "Tuhan Bapa". Jadi, Allah dalam Kekristenan sedikit berbeda dengan
Allah dalam pengertian ajaran Islam. Secara pengucapan juga ada
perbedaan dengan Allah dalam tradisi Islam. Allah dalam agama Kristen
diucapkan dengan 'alah', bukan 'awlloh' seperti umat Islam ucapkan,
Allah dalam tradisi Islam diucapkan dengan logat bahasa Arab. Dalam Allah Kristiani terdapat 5 eksistensi mutlak:
- Allah itu kekal Tanpa awal Tanpa akhir (keluaran 3:14, Ibrani 7:3, Wahyu 1:8, Wahyu 22:13)
- Allah itu Esa (Ulangan 6:4, Yesaya 45:5,21, ;1- Timotius 1:17)
- Allah itu tidak berubah-ubah (Maleakhi 3:6, Yakobus 1:17)
- Allah itu Tidak ada persamaan-Nya (Mazmur 86:8, Yesaya 40:25, II samuel 7:22)
- Allah itu Mahakuasa, khalik langit dan bumi serta segala isinya yang kelihatan maupun tidak (Kejadian 1:1-31))
4.1 Tiga Kodrat Allah Dalam Iman Kristiani
Menurut iman kristiani Allah sebagai oknum/pribadi memiliki dalam
diri-Nya 3 (tiga) Kodrat KUASANYA atau Kodrat Ke-TUHANan-NYya, yaitu:
- Mencipta: Kuasa Mencipta ini dalam Perjanjian baru disebut oleh Yesus dengan predikat BAPA (Matius 11:25, lukas 10:21)
- Berfirman: Kuasa berfirman (dan bertindak) ini dalam Perjanjian baru disebut oleh Yesus dengan predikat ANAK (Yohanes 1:14, Yohanes 1:18, Matius 16:16)
- Roh Allah: Roh Allah yang berkuasa memelihara, mengayomi, membimbing dan menolong ini dalam Perjanjian baru oleh Yesus disebut dengan ROH KUDUS (Yohanes 14:16-17, Yohanes 14:26, 15:26)
5. Referensi
- Kata Allah dalam Alqur'an disebut ulang oleh Allah sebanyak 2679 kali semuanya dalam bentuk tunggal
- (Indonesia)Ahmad Husnan. Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim. Al Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425 H / Mei 2005 M. h. 25-27.
- (Inggris)Encyclopaedia of Islam, Allah
- 112:1
- (Inggris)F.E. Peters, Islam, p.4, Princeton University Press, 2003.
- (Inggris)Bentley, David (Sept. 1999). The 99 Beautiful Names for God for All the People of the Book. William Carey Library. ISBN 0-87808-299-9.
- [1]
- "Pemahaman Tentang "Di manakah Allah ?"".
6. Pranala luar
- Mengapa Harus Bertahan Dengan Kata ”Allah”?
- Konfrontasi terhadap Buku Herlianto:“Siapakah yang Bernama Allah Itu”
- Siapakah yang bernama Allah itu ?
- tanggapan Allah sebelum Islam
- Elohim
- Tuhan
Terkait:
- Allah
- Malaikat
- Kitab Allah
- Nabi
- Akhirat
- Gadar
back to islam
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar