WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Rabu, 20 September 2023

8 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan dan Cara Konsumsinya

- Pepaya adalah buah yang banyak disukai karena rasanya yang enak serta memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Sayangnya, kebanyakan orang hanya memanfaatkan daging buahnya saja dan membuang bagian bijinya karena mengira bahwa bagian biji tidak memiliki manfaat. Padahal ada banyak manfaat biji pepaya untuk kesehatan tubuh.

Biji pepaya dikenal memiliki banyak nutrisi yang tidak kalah dengan bagian daging buahnya. Oleh karena itu, biji pepaya juga kerap dikonsumsi dalam bentuk bubuk untuk menambah rasa makanan atau minuman. Simak beberapa manfaat biji pepaya untuk kesehatan serta cara mengkonsumsinya yang benar berikut ini.

Kandungan Gizi Biji Pepaya

Dilansir Healthline, biji pepaya mengandung banyak zat polifenol dan flavonoid yang membantu untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini karena dua senyawa tersebut dapat bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh. Antioksidan dapat membantu tubuh untuk melawan radikal bebas penyebab penyakit serta mencegah berbagai penyakit kronis lainnya.

Biji pepaya juga mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang sehat, termasuk asam oleat yang bagus untuk kesehatan tubuh. Selain itu, biji pepaya juga mengandung banyak serat yang dapat membantu untuk mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol di dalam tubuh. Kandungan tersebut juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes dan obesitas.

Manfaat Biji Pepaya

Ada beberapa manfaat dari mengkonsumsi biji pepaya untuk kesehatan tubuh, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker

Manfaat biji pepaya yang pertama adalah untuk menurunkan risiko penyakit kanker. Hal ini karena kandungan nutrisi dan antioksidan yang terdapat di dalam biji pepaya dipercaya dapat membantu untuk mencegah perkembangan sel kanker dalam tubuh.

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Neelam Pathak dan kawan kawan dengan judul 'Efek Kemopreventif Kanker dari Fraksi Kaya Flavonoid yang Diisolasi dari Biji Pepaya' yang dipublikasikan dalam situs National Library of Medicine tahun 2014. Penelitian itu menyebutkan bahwa ekstrak biji pepaya dapat membantu untuk mengurangi peradangan serta melindungi tubuh dari perkembangan sel kanker. Namun, hingga saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

2. Melawan Infeksi

Nutrisi yang terkandung di dalam biji pepaya juga dipercaya dapat menghancurkan berbagai jenis jamur dan parasit tertentu yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh.

Meminum ramuan yang terbuat dari biji pepaya kering dan madu juga dinilai dapat secara signifikan membunuh parasit di usus. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat biji pepaya untuk melawan infeksi jamur dan parasit pada tubuh manusia.

3. Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan

Manfaat biji pepaya untuk kesehatan selanjutnya adalah untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Hal ini karena biji pepaya memiliki banyak kandungan yang baik untuk melancarkan sistem pencernaan dan mengatasi gejala susah BAB.

Selain itu, kandungan serat yang terdapat di dalam biji pepaya ini juga dapat berperan aktif untuk melindungi tubuh dari penyakit radang usus, meredakan gejala wasir, serta mencegah pembentukan tukak usus. Oleh karena itu, mengkonsumsi biji pepaya bisa jadi salah satu cara yang tepat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.

4. Melindungi Fungsi Ginjal

Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki peranan penting untuk kesehatan. Hal ini karena ginjal bertindak sebagai filter untuk membuang limbah dan cairan berlebih di dalam tubuh.

Salah satu cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan mengkonsumsi biji pepaya. Konsumsi biji pepaya secara rutin dipercaya dapat membantu menjaga fungsi ginjal dari kerusakan. Hal ini karena biji pepaya memiliki kandungan antioksidan tinggi yang dapat membantu untuk mencegah kerusakan oksidatif pada tubuh, sehingga mampu untuk melindungi kesehatan fungsi ginjal.

5. Membantu Mencegah Obesitas

Dikutip dari situs NDTV Food, kandungan serat yang terdapat di dalam biji buah pepaya ternyata dapat membantu untuk mencegah lemak berlebih atau obesitas di dalam tubuh. Hal ini karena biji pepaya dapat membantu untuk melancarkan sistem pencernaan, sehingga tubuh dapat menyerap nutrisi dengan baik. Selain itu, biji pepaya juga berperan baik untuk mengatur tekanan darah, sehingga biji pepaya mampu untuk meningkatkan kesehatan jantung.

6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Menurut situs Everyday Health, biji pepaya juga bermanfaat untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini karena terdapat banyak kandungan vitamin C di dalam biji pepaya yang mampu untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit dan infeksi.

7. Menurunkan Risiko Penyakit Alzheimer

Kandungan senyawa baik yang terdapat di dalam biji pepaya juga dipercaya dapat menurunkan penyakit Alzheimer yang mengganggu kemampuan intelektual dan daya ingat. Ekstrak bubuk pepaya yang difermentasi dianggap mampu untuk menangkal efek stress oksidatif yang dialami oleh orang-orang dengan penyakit Alzheimer. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.

8. Membantu Menjaga Kesehatan Mata

Biji pepaya memiliki kandungan vitamin C, vitamin E, dan nutrisi penting lainnya yang dipercaya dapat melindungi kesehatan mata dan mencegah berbagai penyakit mata. Oleh karena itu, makan buah pepaya dan juga bijinya dapat membantu untuk melindungi mata dari kerusakan.

Cara Konsumsi Biji Pepaya

Untuk dapat merasakan manfaat biji pepaya bagi kesehatan, kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara mengkonsumsinya dengan benar. Berikut ini beberapa cara mengkonsumsi biji pepaya.

1. Dikonsumsi Secara Mentah

Mengutip situs Herbal Goodness, beberapa orang kerap mengira bahwa biji pepaya hanyalah limbah yang perlu dibuang. Padahal biji pepaya masih dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Biji pepaya dapat dikonsumsi secara mentah tanpa dimasak atau ditumbuk terlebih dahulu. Berikut caranya.

  • Kunyah biji pepaya hingga hancur. Jangan langsung ditelan bulat-bulat.
  • Sebagai permulaan, cobalah untuk mengkonsumsi satu biji atau dua biji pepaya secara mentah.
  • Simpan biji pepaya menggunakan wadah yang tertutup dan kedap udara. Taruh di dalam lemari es.

Jika tidak menimbulkan efek tertentu setelah memakannya, kamu bisa menambah jumlah biji yang dikonsumsi menjadi lebih banyak. Dengan begitu, kamu bisa merasakan manfaat dari biji pepaya untuk kesehatan.

2. Dikonsumsi dalam Bentuk Bubuk

Cara lain untuk mengkonsumsi biji pepaya adalah dengan menjadikannya dalam bentuk bubuk untuk dicampurkan pada berbagai makanan atau minuman. Hal ini karena biji pepaya memiliki rasa pedas yang cocok untuk ditambahkan dalam bumbu masakan. Adapun cara untuk membuat biji pepaya dalam bentuk bubuk yang layak untuk dikonsumsi adalah sebagai berikut.

  • Cuci biji pepaya dengan menggunakan saringan, lalu bilas dengan air bersih.
  • Gosok biji pepaya dengan tangan untuk menghilangkan residu yang tersisa di dalam biji pepaya tersebut.
  • Selanjutnya, letakkan di atas handuk atau loyang yang kering.
  • Setelah itu, hancurkan atau giling biji pepaya tersebut hingga menjadi bentuk bubuk.
  • Maka, biji pepaya siap ditambahkan menjadi campuran bahan masakan atau minuman, seperti jus, smoothies, yoghurt, atau jus lemon.

Nah, itulah beberapa manfaat biji pepaya untuk kesehatan serta cara mengkonsumsinya. Meskipun biji pepaya memiliki banyak manfaat baik untuk kesehatan, biji pepaya juga dapat menimbulkan efek samping berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Oleh karena itu, jika timbul efek samping atau reaksi alergi selama mengonsumsi biji pepaya, segera konsultasikan ke dokter atau tenaga ahli kesehatan lainnya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sumber: Detik Bali

Minggu, 09 Juni 2019

Panduan menulis artikel yang lebih baik

Artikel ini adalah suatu pedoman dan bukan kebijakan. Isi artikel ini merupakan kumpulan saran bagaimana membuat suatu artikel menjadi lebih baik. Anda dapat membantu melengkapi artikel ini dengan menambahkan pendapat Anda, atau menerjemahkan dari artikel aslinya.

Daftar isi

  • 1 Gaya dan nada penulisan
    • 1.1 Gaya berita/jurnalistik
    • 1.2 Gaya ringkasan
    • 1.3 Nada penulisan
  • 2 Pikirkan khalayak pembaca
    • 2.1 Mengevaluasi konteks
    • 2.2 Bangun jaringan halaman
    • 2.3 Jelaskan yang sudah jelas
    • 2.4 Tetap fokus pada topik artikel
  • 3 Gunakan istilah yang jelas, tepat dan akurat

Gaya dan nada penulisan

Masing-masing orang yang melakukan kontribusi artikel maupun penyuntingan artikel memiliki gaya penulisan yang berbeda-beda. Hal ini menyumbang keunikan dan hak istimewa yang dimiliki oleh para kontributor itu sendiri. Meskipun demikian, hal yang berkenaan dengan pemilihan kata (diksi) dan istilah hendaknya tetap menjadi perhatian utama oleh para kontributor.
Ada dua gaya penulisan yang dipandang sesuai untuk artikel Wikipedia. Lebih jauh lagi, penulis harus selalu memperhatikan bahwa nada tulisan bersifat resmi (formal), dingin (impersonal), dan netral (tidak memihak: takbias, tidak emosional, dan bersih dari prasangka).

Gaya berita/jurnalistik

Sejumlah kontributor menyarankan penggunaan gaya penulisan berita. Gaya ini adalah gaya prosa untuk berita di halaman muka surat kabar atau buletin berita yang disiarkan radio dan televisi. Ciri pokoknya adalah penempatan informasi penting di bagian awal, dan informasi kurang penting menyusul di belakangnya. Bentuk ini dimaksudkan pada awalnya agar para penyunting dapat memotong bagian bawah berita apabila berita itu kekurangan ruang di layout; gaya ini mengutamakan informasi penting karena kebanyakan orang memerlukan informasi penting segera, sedangkan informasi kurang penting dapat dicari belakangan.
Artikel ensiklopedia tidak harus mengikuti gaya penulisan berita, tetapi keterbiasaan dengan gaya ini dapat membantu merencanakan gaya dan tata letak suatu artikel. Perlu pula disadari bahwa gaya penulisan berita bukan berarti nada penulisan seperti berita hiburan dapat diterima (lihat bagian Nada penulisan).

Gaya ringkasan

Gaya ringkasan adalah gaya penulisan yang bermiripan dengan gaya berita, namun berlaku untuk mengetengahkan topik-topik yang akan dijelaskan kemudian. Gaya ini dipakai untuk mengawali subbagian-subbagian, bukan paragraf-paragraf baru.
Ide dasar gaya ini adalah untuk membagikan informasi kepada pembaca yang mengharapkan sejumlah informasi rincian. Pembaca dapat memutuskan sendiri apakah mereka akan membaca rincian yang diberikan atau cukup ringkasan di awalnya saja.
Ada dua alasan utama menggunakan gaya ringkasan. Yang pertama adalah pembaca memerlukan derajat rincian yang berbeda-beda: beberapa pembaca hanya menginginkan ringkasan singkat (sehingga dapat membaca bagian pengantar saja), pembaca yang lainnya memerlukan lebih banyak informasi (di sinilah gaya ringkasan dapat membantu), dan pembaca yang berminat akan rincian yang mendalam dapat membaca subbagian-subbagian yang menyertai. Alasan lainnya adalah bahwa artikel yang terlalu panjang akan mempersulit pembacaan dan terancam mengalami pengulangan yang tidak perlu.

Nada penulisan

Artikel Wikipedia, dan isi artikel ensiklopedik lainnya, harus ditulis dengan nada resmi. Standar untuk nada resmi tidak seragam karena tergantung kepada subjek yang dibahas. Dianjurkan untuk mengikuti gaya yang digunakan oleh Sumber terpercaya, dengan tetap menjaga agar artikel jernih dan mudah dimengerti. Nada resmi berarti bahwa artikel seharusnya tidak ditulis menggunakan jargon, bahasa yang rumit seperti bahasa legal, argot (kata-kata yang hanya dapat dipahami oleh golongan atau kelas tertentu), atau bahasa yang taksa, dan kabur. Bahasa Indonesia yang digunakan semestinya tegas, ringkas, dan efektif.
Artikel seharusnya tidak ditulis dari sudut pandang orang pertama atau kedua. Artikel yang ditulis seperti ini kerap kali dihapus. Kata ganti orang pertama seperti "saya" atau "kami" menyiratkan sudut pandang yang tidak konsisten dengan sudut pandang netral. Meskipun begitu "kita" mungkin dapat digunakan dalam konteks matematika. Kata ganti seperti "kamu", "Anda", atau "kalian" sering muncul dalam petunjuk penggunaan, dan karena itu tidak cocok untuk ensiklopedia. Kata ganti orang pertama dan kedua selayaknya hanya digunakan dalam artikel dalam kutipan langsung yang relevan dengan subjek yang dibahas.
Bahasa Indonesia pada umumnya tidak mengenal gender. Namun bila Anda menemukan kata bergender, dan ada alternatif kata tanpa gender yang dapat digunakan, pilihlah kata tersebut. Misalnya pilihlah kata "anak", bukan "putra" atau "putri" bila informasi gender tidak diperlukan.
Tanda baca penekanan hanya boleh muncul menurut kesepakatan umum dalam praktik sehari-hari. Tanda seru ("!") selayaknya dipakai hanya pada kutipan langsung.

Pikirkan khalayak pembaca

Dalam menyajikan sebuah artikel perlu dipertimbangkan bahwa artikel yang dimuat di Wikipedia Indonesia adalah artikel yang dapat dibaca oleh semua kalangan berpendidikan atau tidak, kalangan politisi atau aparat yang berwenang, rakyat jelata atau orang awam, dan lain sebagainya. Asumsikan bahwa pembaca membaca artikel di Wikipeda untuk belajar. Mungkin saja pembaca tersebut tidak mengetahui subjek artikel sama sekali: artikel di Wikipedia harus menjelaskan subjeknya secara menyeluruh.
Hindari penggunaan jargon jika dimungkinkan. Suatu artikel yang berjudul "Penggunaan skala kromatik di era awal musik Barok" kemungkinan besar akan dibaca oleh musisi, sehingga pemberian detil teknis dan jargon sangat tepat dilakukan. Sebaliknya, artikel berjudul "Musik Rap" mungkin akan dibaca oleh remaja tanggung yang hanya ingin penjelasan ringkas dan mudah dimengerti, yang akan dilanjutkan atau dihubungkan dengan penjelasan detil jika diperlukan. Jika jargon digunakan dalam artikel, penjelasan singkat harus diberikan di dalam artikel tersebut. Usahakan menyeimbangkan keluasan dan detail artikel sehingga pembaca dapat memperoleh informasi darinya.

Mengevaluasi konteks

Berikut adalah hal-hal yang dapat dipikirkan untuk membantu Anda mempertimbangkan apakah konteks artikel tertentu cukup luas bagi pembaca:
  • Apakah artikel tersebut dapat dipahami jika pembaca memperolehnya dari menu navigasi Halaman sembarang? (Istimewa:Halaman sembarang)
  • Bayangkanlah diri Anda seorang awam yang bisa berbahasa Indonesia dari negara lain. Dapatkah Anda memahami artikel tersebut?
  • Apakah orang dapat memahami isi artikel tersebut jika ia membaca hasil cetakan halaman pertamanya saja?
  • Apakah pembaca menjadi tertarik untuk membaca isi pranala yang diberikan?

Bangun jaringan halaman

Pertimbangkan untuk meletakkan artikel dalam suatu jaringan artikel yang saling bertautan. Buatlah pertautan ke atas, kategorisasi dan konteks artikel (misal: Amien Rais adalah seorang politisi, Gunung Arjuna adalah suatu gunung di Jawa Timur). Buat pertautan ke artikel sejenis (untuk proton lihat pula elektron, batas Sumatra Utara dan Sumatra Barat). Jangan membuat struktur kategori terlalu dalam dan sempit, atau terlalu mendatar. Membuat sistem kategori dari atas ke bawah (umum ke spesifik) akan menolong untuk membuat artikel di dalam subkategori.
Selain itu, hindarilah membuat artikel yatim. Jika menulis artikel baru, pastikan ada halaman lain yang memiliki pranala menuju artikel Anda.

Jelaskan yang sudah jelas

Jelaskan fakta-fakta yang mungkin sudah jelas bagi Anda tetapi belum tentu jelas bagi pembaca. Biasanya pernyataan semacam ini merupakan kalimat-kalimat pertama pada artikel. Contohnya, perhatikan kalimat berikut:
Ford Thunderbird diciptakan untuk menanggapi Chevrolet Corvette dan mulai diproduksi pada tahun 1955.
Di sini tidak disebutkan karakteristik utama Ford Thunderbird, yaitu sebuah mobil. Artikel tersebut mengasumsikan bahwa pembaca sudah mengetahui hal tersebut, padahal asumsi itu belum tentu benar, terutama bila pembacanya tidak mengenal Ford atau Chevrolet. Sebaiknya ditulis:
Ford Thunderbird adalah mobil yang diproduksi di Amerika Serikat oleh Ford Motor Company.
Namun demikian, penjelasan tidak perlu diberikan secara berlebihan. Misalnya, istilah umum seperti "mobil" tidaklah perlu dijelaskan artinya.

Tetap fokus pada topik artikel

Artikel yang baik tidak mengandung informasi takrelevan maupun informasi yang sedikit relevan. Ketika menulis artikel, mungkin Anda melenceng ke topik sampingan. Masukkan informasi tambahan semacam itu pada artikel berbeda yang lebih sesuai dengan topik baru tersebut. Pranala dapat diberikan ke artikel baru ini dan pembaca yang tertarik dapat mengikuti pranala tersebut, sementara pembaca yang tidak tertarik tidak perlu terganggu.

Gunakan istilah yang jelas, tepat dan akurat

Penggunaan istilah perlu mendapat perhatian khusus bagi yang hendak melakukan kontribusi halaman dan penyuntingan artikel dengan tetap memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang telah diatur oleh Pemerintah Indonesia. Penggunaan istilah baru atau yang kurang umum hendaknya diberi penjelasan tambahan berupa kurung buka dan kurung tutup, setelah akhir kalimat beri tanda bintang di samping titik; kemudian selesai artikel ditulis buat bagian baru dengan nama catatan kaki, dan cara terakhir dengan kurung buka segitiga untuk merujuk ke referensi.

Arief

Mau Jarang Sakit? Ini 8 Rahasia yang Bisa Bikin Anda Bugar Terus

arifuddinali.blogspot.com -Anda pasti pernah menyaksikan satu situasi ketika semua orang terserang pilek dan demam, ada satu orang yang tetap sehat.

Jika Anda bertanya-tanya apa yang dia lakukan, sehingga bisa terhindar dari virus penyakit dan tetap bisa beraktivitas dengan bugar, di sini Anda akan menemukan jawabannya.

Suplementasi vitamin C

Meski teori yang mengatakan bahwa vitamin C dapat meningkatkan kekebalan, sudah mulai tidak lagi populer, Sam Jernigan, dari Grass Valley, CA, masih menerapkannya.

"Setiap kali saya mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuh saya, saya akan mengonsumsi 2.000 unit vitamin C hingga empat kali sehari dan hasilnya langsung terasa. Hal yang sama saya lakukan setiap kali bertemu dengan orang lain yang sedang sakit. Saya tidak lagi mengalami flu berat, kecuali sekadar pilek ringan, dalam 15 tahun ini."

Cukup tidur

"Tidur 8 sampai 10 jam setiap malam adalah resep agar saya tetap sehat," kata Amelia Narcisi, dari Radnor, PA.

Para ahli setuju, bahwa cukup tidur adalah kunci untuk sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Penelitian menunjukkan, bahwa orang yang tidur hanya 5 sampai 6 jam semalam memiliki risiko terkena flu sebesar 30 persen sedangkan yang tidur tujuh jam, risikonya berkurang hingga sebesar 17 persen.

Perkuat mental Anda

“Ketika orang-orang di sekitar saya mengeluh tentang bagaimana penyakit menyerang mereka beberapa kali dalam setahun, saya mengatakan bahwa saya jarang sakit dan tidak ingin sakit dan bertekad tidak mau sakit. Dan tekad saya sering terbukti menjadi kenyataan, " kata Elisa Lowe, seorang perawat di Bala Cynwyd, PA.

Mengelola stres

Stres terbukti dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, jadikan manajemen stres sebagai bagian dari kehidupan Anda sehari-hari terutama jika pola hidup Anda memang penuh tekanan, saran Kathy Gruver, PhD, penulis buku The Alternative Medicine Cabinet.

"Saya sendiri mengendalikan stres dengan cara menari, meditasi harian, visualisasi, dan afirmasi," tambahnya.

Cinta kebersihan

"Saya mencuci tangan saya sepanjang waktu setiap kali bersentuhan dengan pegangan pintu dan tombol lift. Sebisa mungkin saya memakai tisu agar tidak bersentuhan langsung dengan mereka, " kata Dan Collins, staf sebuah rumah sakit di Baltimore.

"Ketika kembali ke meja kerja, saya menggunakan cairan antiseptik untuk membersihkan tangan," tambahnya.

Bersahabat dengan gym

Olahraga teratur bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda cenderung terhindar dari infeksi saluran pernapasan atas, menurut sebuah studi dalam Journal of Sport dan Ilmu Kesehatan.

"Suami saya dan saya berolahraga setidaknya tiga kali seminggu, dan kami telah berlatih dengan seorang pelatih pribadi untuk beberapa tahun," kata Julie Michener, dari Minneapolis.

"Saya pikir, itu sebabnya saya tidak sakit bahkan ketika orang lain di kantor, semuanya sakit."

Mengurangi angkutan publik

"Ketika saya masih harus pulang-pergi kantor setiap hari, menggunakan angkutan massal, saya sering sakit. Mungkin karena saya begitu lemah dan dikelilingi oleh kuman," kata Christina Halper GORINI, dari Belmar, NJ.

"Sejak menemukan pekerjaan baru yang memungkinkan saya bekerja dari rumah, saya hampir tidak pernah sakit lagi."

Tahu kapan harus beristirahat

"Saya tidak mengalami sakit flu dalam waktu 15 tahun terakhir ini," kata Ken Montgomery, dari San Francisco."

“Jika saya menduga bahwa sesuatu yang buruk mungkin akan datang, saya akan minta waktu cuti, tidak akan pergi ke gym, dan saya akan lebih banyak tidur. Hanya perlu satu hari dan saya kembali ke normal." (*)

Jumat, 30 November 2018

6 Manfaat Rajin Minum Air Jahe untuk Kesehatan, Plus Cara Membuatnya

arifuddinali.blogspot.com - Jahe sudah dikenal selama ribuan tahun sebagai rempah yang punya banyak manfaat. Selain diolah menjadi jamu atau ke dalam masakan favorit Anda, jahe juga bisa diminum airnya untuk mengobati berbagai keluhan kesehatan. Berikut berbagai manfaat kesehatan yang bisa Anda peroleh jika rajin minum air jahe.

Apa saja manfaat minum air jahe?

1. Meredakan nyeri dan sakit

Gingerol dan fenol, senyawa kimia yang terkandung dalam jahe, bersifat antinyeri yang bisa meredakan rasa sakit. Keduanya berkhasiat meredakan gejala iritasi lambung, meredakan kram perut menstruasi, hingga nyeri otot setelah berolahraga.

Sebuah penelitian yang melibatkan 60 orang dewasa pengidap migrain melaporkan bahwa air jahe bekerja lebih baik meredakan gejala migrain jika digunakan sebagai terapi tambahan, dibanding hanya minum obat pereda nyeri saja.

2. Menghilangkan mual

Pamor jahe sebagai penghilang mual dan pencegah mabuk laut sudah tidak perlu diragukan lagi. Minum air jahe juga bermanfaat untuk meredakan mual-muntah, termasuk yang muncul sebagai efek samping pemulihan setelah operasi, kemoterapi, dan kehamilan (morning sickness)

3. Melawan peradangan rematik dan osteoarthritis

Rutin minum air jahe dapat membantu mencegah dan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh nyeri sendi osteoarthritis dan rematik.

Ini karena sejumlah komponen aktif dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, dan zingeron bekerja menurunkan zat alami pemicu peradangan dalam tubuh. Jahe juga mengandung oleoresin yang bekerja melawan peradangan.

Satu penelitian menemukan bahwa jahe dapat mengurangi gejala peradangan yang diakibatkan oleh reaksi alergi.

4 Kaya antioksidan untuk perangi risiko penyakit kronis

Jahe kering adalah sumber antioksidan tinggi yang berpotensi melindungi Anda dari efek buruk radikal bebas. Tubuh Anda bisa mendapatkan radikal bebas dari lingkungan sekitar, seperti paparan sinar matahari, radiasi, ozon, asap rokok, polusi udara dari asap knalpot, bahan kimia industri, serta makanan dan minuman yang Anda konsumsi.

Radikal bebas ditengarai menjadi faktor risiko dari berbagai penyakit kronis seperti tumor, kanker, penyakit jantung, berkurangnya kemampuan penglihatan, hingga gangguan saraf terkait usia (Alzheimer, Parkinson, dan penyakit Huntington). Satu penelitian menemukan bahwa minum air jahe bisa mencegah atau memperlambat gagal ginjal.

Radikal bebas juga menyebabkan penuaan dini.

5. Mengendalikan kadar gula darah diabetes

Sudah banyak penelitian yang melaporkan jahe mampu menurunkan kadar gula darah dan membantu mengatur respon insulin pada penderita diabetes.

Nah, sebuah penelitian dari Iran menambahkan bahwa di Iran menemukan bahwa jahe khususnya menurunkan gula darah puasa dan kadar HbA1c dalam darah. Orang-orang pengidap diabetes tipe 2 yang minum suplemen jahe mengalami penurunan gula darah puasa yang cukup drastis.

Selain itu, sifat antiradang dalam jahe juga dapat mencegah komplikasi diabetes, seperti retinopati, penyakit jantung, dan stroke. Peneliti melaporkan bahwa manfaat ini akan terasa lebih menguntungkan ketika air jahe dicampur dengan bubuk kayu manis.

6. Menurunkan berat badan

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 10 pria melaporkan bahwa rutin minum air jahe panas setelah sarapan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama daripada hanya makan pagi saja. Studi lain juga menemukan bahwa jahe dapat membantu mengurangi nafsu makan.

Sebuah artikel di British Journal of Nutrition melaporkan bahwa jahe mampu mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol, serta meningkatkan laju metabolisme sehingga tubuh lebih efektif membakar lemak.

Meski begitu, perlu penelitian lebih mendalam dengan jangkauan yang lebih luas guna memastikan manfaat jahe untuk penurunan berat badan.
Cara membuat air jahe di rumah


Untuk mendapatkan manfaat jahe yang optimal, sebaiknya pilih jahe segar.

Cara umum untuk membuat air jahe di rumah adalah sebagai berikut:

Untuk mendapatkan manfaat jahe yang optimal, sebaiknya pilih jahe segar.

Cara umum untuk membuat air jahe di rumah adalah sebagai berikut:
  • Parut 1,5 sendok teh jahe segar
  • Rebus 4 gelas air
  • Tambahkan jahe ke dalam air
  • Biarkan jahe meresap selama sekitar 5-10 menit
  • Saring airnya untuk memisahkan parutan jahe
  • Air jahe dapat diminum baik panas maupun dingin.

Bila rasanya terlalu kuat, Anda boleh tambahkan madu atau perasan air lemon.

Hati-hati efek samping minum air jahe

Minum air jahe umumnya aman. Namun ketika dikonsumsi berlebihan, jahe dapat membuat sakit perut, perut kembung terasa panas, hingga mulas dan diare. Anda tak dianjurkan mengonsumsi lebih dari 4 gram jahe per hari.

Konsumsi jahe dalam bentuk apa pun juga dikhawatirkan menimbulkan interaksi berbahaya jika Anda sedang minum obat pengencer darah. Maka jika Anda adalah salah satunya, konsultasi dulu dengan dokter sebelum minum air jahe.

Begitu juga untuk ibu hamil. Meski minum air jahe tidak membahayakan apalagi meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, Anda sebaiknya tetap konsultasikan dulu dengan dokter kandungan Anda sebelum minum air jahe saat hamil.

Sumber: hellosehat

4 Obat Asam Urat Alami yang Tersedia di Dapur Anda


arifuddinali.blogspot.com - Obat asam urat alami bisa jadi pilihan bagi Anda yang setiap hari berjuang melawan nyeri sendi. Asam urat atau yang sering dikenal dengan encok adalah peradangan yang terjadi pada persendian tubuh, seperti sendi di lutut kaki, pergelangan kaki dan tangan, telapak kaki, siku, bahkan tulang belakang. Biasanya orang yang mengalami asam urat akan merasakan sakit dan nyeri pada persendiannya diiringi dengan tada kemerahan serta bengkak pada bagian yang sakit.

Sekarang ini banyak obat asam urat alami yang muncul dan dipercaya dapat mengurangi rasa sakit serta mengatasi gejala asam urat. Apa saja obat asam urat alami tersebut?

1. Buah ceri, salah satu obat asam urat alami

Mungkin sebagian besar dari Anda belum mengetahui bahwa ternyata buah ceri sangat baik untuk pasien yang sedang mengalami peradangan, termasuk asam urat. Penyakit asam urat terjadi karena kadar asam urat di dalam darah yang terlalu tinggi. Pada keadaan normal, asam urat yang berlebihan ini akan dikeluarkan melalui urin dan tinja. Namun proses pengeluaran asam urat tersebut tidak terjadi pada pencerita asam urat.

Buah ceri mengandung berbagai jenis antioksidan yang mampu mencegah produksi asam urat yang berlebihan di dalam tubuh. Manfaat buah ceri sebagai obat asam urat bahkan telah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa pasien dengan asam urat yang mengonsumsi buah ceri dengan rutin mengalami rasa sakit yang lebih sedikit dan jarang dibandingkan dengan pasien yang tidak mengonsumsi buah ceri. Bagi penderita asam urat, dianjurkan untuk memakan buah ceri sebanyak 15-20 buah per hari.

2. Jahe, obat asam urat alami yang paling baik

Jahe adalah jenis rimpang yang paling banyak digunakan untuk menambah aroma dan rasa makanan serta dipercaya mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah sebagai obat asam urat. Dalam sebuah jurnal yaitu Annals of Biological Research disebutkan bahwa jahe mempunyai sifat anti peradangan yang sangat efektif digunakan untuk mengurangi gejala penderita asam urat.

Zat anti peradangan yang terkandung di dalam jahe dan dianggap sebagai obat asam urat adalah gingerols dan shogaol. Bagi Anda yang mengalami asam urat, Anda bisa menambahkan jahe ke dalam makanan atau minuman Anda setiap hari.

3. Kandungan kalium pada pisang dapat menolong asam urat Anda

Penderita asam urat harus menghindari makanan yang mengandung purin tinggi karena dari purin tersebut asam urat dalam darah akan terbentuk. Oleh karena itu, yang dibutuhkan para penderita asam urat adalah makanan yang rendah purin, salah satunya adalah pisang.

Tidak hanya rendah purin, pisang juga mengandung kalium dan vitamin C yang cukup tinggi. Kalium memiliki kemampuan untuk mengubah kristal asam urat menjadi cairan sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh dengan mudah melalui urin. Sedangkan kandungan vitamin C yang tinggi di dalam pisang dianggap dapat menurunkan tingkat peradangan yang terjadi pada penderita asam urat. Seseorang yang menderita asam urat disarankan untuk memakan pisang sebanyak satu atau dua buah dalam sehari.

4. Buah apel, obat asam urat alami yang tidak kalah penting

Telah disebutkan sebelumnya bahwa penderita asam urat sebaiknya memakan sumber makanan yang mengandung purin rendah. Buah apel adalah salah satu jenis buah yang mengandung purin rendah, karena mengandung kurang dari 50 mg purin dalam setiap 100 gram apel.

Menurut jurnal Arthritis and Rheumatism yang diterbitkan pada tahun 2005, vitamin Cyang ada di dalam apel baik bisa menjadi obat asam urat alami yang mengurangi rasa nyeri, dan juga mampu mencegah penyakit asam urat terjadi. Para ahli dari University of Pittsburgh Medical Center menyarankan agar sebaiknya penderita asam urat mengonsumsi 2 hingga 4 buah apel dalam sehari.

Sumber : Hellosehat

Rabu, 28 November 2018

Apa itu pikun?

Definisi


Apa itu penyakit pikun?

Pikun adalah kondisi ketika seseorang butuh waktu lebih lama untuk mengingat atau lupa apa yang mereka lakukan sebelumnya. Seiring bertambahnya usia, perubahan muncul di semua bagian tubuh, termasuk otak. Inilah sebabnya pikun adalah kondisi yang biasanya terjadi dalam proses penuaan.

Dalam dunia medis, pikun adalah salah satu gejala penyakit demensia dan penyakit Alzheimer. Kedua penyakit ini mengacu pada penurunan fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir serta berperilaku. 



Seberapa umumkah penyakit pikun?

Kondisi ini paling sering dialami oleh orang lanjut usia (lansia). Meski begitu, beberapa orang muda juga bisa saja mengalami pikun. Pikun pada orang muda biasanya disebabkan karena cedera kepala dan trauma psikologis parah. Wanita lebih sering mengalami hal ini daripada pria.



Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala pikun?

Tanda dan gejala pikun berbeda-beda pada setiap orang. Namun, beberapa tanda khas dari gejala pikun adalah:
  • Sering menanyakan hal yang sama berulang kali
  • Sering tersesat di tempat yang sudah lama dikenalinya
  • Tidak bisa mengingat dan mengikuti aturan
  • Bingung tentang waktu, orang, dan tempat
  • Lupa langkah-langkah untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, mandi, pakai sepatu, dan berpakaian
  • Tidak memedulikan keamanan, kebersihan, dan asupan gizi mereka



Kapan saya harus periksa ke dokter?

Pikun merupakan hal yang wajar bagi orang lanjut usia, tapi jika Anda merasa cemas, periksa ke dokter untuk saran dan nasihat lebih jelas. Jika dokter mencurigai adanya penyakit saraf dan mengharuskan perawatan, ikuti nasihat dan instruksi dokter.



Penyebab

Apa penyebab pikun?

Fungsi memori otak sangat rumit karena hampir terlibat pada semua aktivitas otak. Oleh sebab itu, cedera yang memengaruhi kepala dan otak dapat mengganggu ingatan. Penyakit pikun mungkin merupakan akibat kerusakan struktur sistem sinyal otak (sistem yang mengendalikan emosi dan ingatan). Kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan otak atau penyakit saraf.

Gangguan otak yang mungkin menjadi penyebab pikun adalah:
  • Stroke
  • Penyakit Alzheimer
  • Kejang
  • Tumor atau infeksi di dalam otak
  • Penyumbatan darah di dalam otak
  • Kekurangan oksigen di dalam otak
  • Keracunan karbon monoksida
  • Bakteri herpes encephalitis, kanker, dan penyakit autoimun
  • Kecanduan alkohol kronis Wernicke-Korsakoff yang mengakibatkan kekurangan vitamin B1
  • Efek samping pengobatan tertentu
  • Kekurangan vitamin B12 yang menyebabkan hilang ingatan

Faktor lain penyebab pikun adalah kelainan tiroid, ginjal, dan hati. Tak hanya itu, masalah kejiwaan seperti stres, kecemasan atau depresi, bisa membuat orang lebih cepat lupa dan dapat dikira terkena demensia. Contohnya, orang yang baru-baru ini pensiun atau yang kerabatnya meninggal, atau yang sedang sedih, kesepian atau cemas.



Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya terkena penyakit pikun?

Beberapa hal yang meningkatkan risiko Anda terkena penyakit pikun adalah:
  • Cedera kepala dan otak
  • Stroke
  • Kecanduan alkohol
  • Kejang



Obat & pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.



Apa saja pilihan pengobatan saya untuk penyakit pikun?

Penyakit pikun tidak memerlukan pengobatan. Pasalnya beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu Anda mengatasi pikun. Latihan otak, menemukan hobi atau minat baru, dan terlibat dalam banyak aktivitas akan membantu berpikir cepat. Membatasi alkohol juga akan mencegah kerusakan otak.

Pasien juga dapat menggunakan metode obat pikun lainnya, seperti:
  • Membuat rencana dan daftar aktivitas.
  • Menggunakan catatan, kalender, dan benda yang membantu mengingat lainnya.
  • Keluarga dan teman dapat membantu orang mengingat rutinitas harian, aktivitas, dan kontak sosial.
  • Stress, kecemasan, atau depresi dapat membuat orang pelupa. Jika terus berlangsung, pengobatan dapat termasuk konseling, pengobatan, atau keduanya yang lebih sering.
  • Pada pasien Alzheimer di tahap awal dan menengah, obat-obatan mungkin mencegah memburuknya gejala.

Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui obat pikun lainnya.



Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk penyakit pikun?

Dokter akan memeriksa riwayat pengobatan dan kesehatan dengan bantuan ahli saraf dan psikiater. Beberapa tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit pikun adalah:
  • Tes darah
  • Tes urin
  • Tes memori, kemampuan memecahkan masalah, dan bahasa

Dalam kasus yang spesifik, ST scan, MRI, ataupun PET scan mungkin membantu dokter mengesampingkan kelainan atau perubahan kimia otak.



Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi pikun?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin membantu mengatasi pikun:
  • Kunjungi dokter secara teratur.
  • Latihan otak dengan mengembangkan hobi dan minat baru.
  • Membuat daftar aktivitas, gunakan catatan, kalender, dan pengingat yang membantu ingatan lainnya.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Sumber: Hellosehat

Minggu, 28 Oktober 2018

Pemberontakan di Aceh

Lokasi Aceh di Indonesia
arifuddinali.blogspot.com - Pemberontakan di Aceh dikobarkan oleh Gerakan Aceh Merdeka(GAM) untuk memperoleh kemerdekaan dari Indonesia antara tahun 1976 hingga tahun 2005. Operasi militer yang dilakukan TNI dan Polri (2003-2004), beserta kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi Samudra Hindia 2004 menyebabkan diadakannya persetujuan perdamaian dan berakhirnya pemberontakan. Amnesty Internationalmerilis laporan Time To Face The Past pada April 2013 setelah pemerintah Indonesia dianggap gagal menjalankan kewajibannya sesuai perjanjian damai 2005. Laporan tersebut memperingatkan bahwa kekerasan baru akan terjadi jika masalah ini tidak diselesaikan.

Latar belakang

Secara luas di Aceh, agama Islam yang sangat konservatif lebih dipraktikkan. Hal ini berbeda dengan penerapan Islam yang moderat di sebagian besar wilayah Indonesia lain. Perbedaan budaya dan penerapan agama Islam antara Aceh dan banyak daerah lain di Indonesia ini menjadi gambaran sebab konflik yang paling jelas. Selain itu, kebijakan-kebijakan sekuler dalam administrasi Orde Baru Presiden Soeharto (1965-1998) sangat tidak populer di Aceh, di mana banyak tokoh Aceh membenci kebijakan pemerintahan Orde Baru pusat yang mempromosikan satu 'budaya Indonesia'. Selanjutnya, lokasi provinsi Aceh di ujung Barat Indonesia menimbulkan sentimen yang meluas di provinsi Aceh bahwa para pemimpin di Jakarta yang jauh tidak mengerti masalah yang dimiliki Aceh dan tidak bersimpati pada kebutuhan masyarakat Aceh dan adat istiadat di Aceh yang berbeda.


Garis waktu

Tahap pertama

Kecenderungan sistem sentralistik pemerintahan Soeharto, bersama dengan keluhan lain mendorong tokoh masyarakat Aceh Hasan di Tiro untuk membentuk Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tanggal 4 Desember 1976 dan mendeklarasikan kemerdekaan Aceh. Ancaman utama yang dianggap melatarbelakangi adalah terhadap praktik agama Islam konservatif masyarakat Aceh, budaya pemerintah Indonesia yang dianggap "neo-kolonial", dan meningkatnya jumlah migran dari pulau Jawa ke provinsi Aceh. Distribusi pendapatan yang tidak adil dari sumber daya alam substansial Aceh juga menjadi bahan perdebatan. Serangan pertama GAM pada tahun 1977 dilakukan terhadap Mobil Oil Indonesia yang merupakan pemegang saham PT Arun NGL, perusahaan yang mengoperasikan ladang gas Arun.

Pada tahap ini, jumlah pasukan yang dimobilisasi oleh GAM yang sangat terbatas. Meskipun telah ada ketidakpuasan cukup besar di Aceh dan simpati yang mungkin pada tujuan GAM, hal ini tidak mengundang partisipasi aktif massa. Dalam pengakuan Hasan di Tiro sendiri, hanya 70 orang yang bergabung dengannya dan mereka kebanyakan berasal dari kabupaten Pidie, terutama dari desa di Tiro sendiri, yang bergabung karena loyalitas pribadi kepada keluarga di Tiro, sementara yang lain karena kekecewaan terhadap pemerintah pusat.

Banyak pemimpin GAM adalah pemuda dan profesional berpendidikan tinggi yang merupakan anggota kelas ekonomi atas dan menengah masyarakat Aceh. Kabinet pertama GAM, yang dibentuk oleh di Tiro di Aceh antara tahun 1976 dan 1979, terdiri dari tokoh pemberontakan Darul Islam berikut ini:
  • Teungku Hasan di Tiro:Wali Negara, Menteri Pertahanan, dan Panglima Agung
  • Dr Muchtar Hasbi: Wakil Presiden, Menteri Dalam Negeri
  • Teungku Usman Lampoh Awe: Menteri Keuangan
  • Teungku Ilyas Leube: Menteri Kehakiman
  • Dr Husaini M. Hasan: Menteri Pendidikan dan Informasi
  • Dr Zaini Abdullah: Menteri Kesehatan
  • Dr Zubir Mahmud: Menteri Sosial
  • Dr Asnawi Ali: Menteri Pekerjaan Umum dan Industri
  • Amir Ishak: Menteri Komunikasi
  • Amir Mahmud Rasyid: Menteri Perdagangan
  • Malik Mahmud: Menteri Luar Negeri

Para prajurit kelas menengah dan serdadu yang bergabung dalam GAM sendiri telah berjuang pada tahun 1953-1959 dalam pemberontakan Darul Islam. Banyak dari mereka adalah laki-laki tua yang tetap setia kepada mantan gubernur militer Aceh dan pemimpin pemberontakan Darul Islam di Aceh, Daud Beureueh. Orang yang paling menonjol dari kelompok ini adalah Teungku Ilyas Leube, seorang ulama terkenal yang pernah menjadi pemimpin pemberontakan Darul Islam. Beberapa orang anggota Darul Islam juga kemungkinan terkait dengan di Tiro melalui keluarga atau ikatan regional, namun kesetiaan mereka terutama adalah untuk Beureueh. Orang-orang inilah yang menyediakan pengetahuan militer, pertempuran, pengetahuan lokal dan keterampilan logistik yang tidak memiliki pemimpin muda GAM yang berpendidikan.

Pada akhir tahun 1979, tindakan penekanan yang dilakukan militer Indonesia telah menghancurkan GAM, pemimpin-pemimpin GAM berakhir di pengasingan, dipenjara, atau dibunuh; pengikutnya tercerai berai, melarikan diri dan bersembunyi. Para pemimpinnya seperti Di Tiro, Zaini Abdullah (menteri kesehatan GAM), Malik Mahmud (menteri luar negeri GAM), dan Dr Husaini M. Hasan (menteri pendidikan GAM) telah melarikan diri ke luar negeri dan kabinet GAM yang asli berhenti berfungsi.


Tahap kedua

Teungku Muhammad Daud Beureueh

Pada tahun 1985, di Tiro mendapat dukungan Libya untuk GAM, dengan mengambil keuntungan dari kebijakan Muammar Gaddafi yang mendukung pemberontakan nasionalis melalui "Mathaba Melawan Imperialisme, Rasisme, Zionisme dan Fasisme". Tidak jelas apakah Libya kemudian telah mendanai GAM, tapi yang pasti disediakan adalah tempat perlindungan di mana para serdadu GAM bisa menerima pelatihan militer yang sangat dibutuhkan. Sejumlah pejuang GAM yang dilatih oleh Libya selama periode 1986-1989 atau 1990 menceritakan pengakuan yang berbeda-beda. Perekrut GAM mengklaim bahwa jumlah mereka ada sekitar 1.000 sampai 2.000 sedangkan laporan pers yang ditulis berdasar laporan militer Indonesia menyatakan bahwa mereka berjumlah 600-800. Di antara para pemimpin GAM yang bergabung selama fase ini adalah Sofyan Dawood (yang kemudian menjadi komandan GAM Pasè, Aceh Utara) dan Ishak Daud (yang menjadi juru bicara GAM di Peureulak, Aceh Timur).

Insiden di tahap kedua dimulai pada tahun 1989 setelah kembalinya peserta pelatihan GAM dari Libya. Operasi yang dilakukan GAM antara lain operasi merampok senjata, serangan terhadap polisi dan pos militer, pembakaran dan pembunuhan yang ditargetkan kepada polisi dan personel militer, informan pemerintah dan tokoh-tokoh yang pro-Republik Indonesia.

Meskipun gagal mendapatkan dukungan yang luas, tindakan kelompok GAM yang lebih agresif ini membuat pemerintah Indonesia untuk memberlakukan tindakan represif. Periode antara tahun 1989 dan 1998 kemudian menjadi dikenal sebagai era Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh ketika militer Indonesia meningkatkan operasi kontra-pemberontakan di Aceh.Langkah ini, meskipun secara taktik berhasil menghancurkan kekuatan gerilya GAM, telah mengakibatkan korban di kalangan penduduk sipil lokal di Aceh. Karena merasa terasing dari Republik Indonesia setelah operasi militer tersebut, penduduk sipil Aceh kemudian memberi dukungan dan membantu GAM membangun kembali organisasinya ketika militer Indonesia hampir seluruhnya ditarik dari Aceh atas perintah presiden Habibie pada akhir era 1998 setelah kejatuhan Soeharto. Komandan penting GAM telah entah dibunuh (komandan GAM Pasè Yusuf Ali dan panglima senior GAM Keuchik Umar), ditangkap (Ligadinsyah) atau lari (Robert, Arjuna dan Ahmad Kandang).


Tahap ketiga

Tentara Wanita dari Gerakan Aceh Merdeka dengan Panglima GAM Abdullah Syafi'i, 1999

Pada tahun 1999, terjadi kekacauan di Jawa dan pemerintah pusat yang tidak efektif karena jatuhnya Soeharto memberikan keuntungan bagi Gerakan Aceh Merdeka dan mengakibatkan pemberontakan tahap kedua, kali ini dengan dukungan yang besar dari masyarakat Aceh. Pada tahun 1999 penarikan pasukan diumumkan, namun situasi keamanan yang memburuk di Aceh kemudian menyebabkan pengiriman ulang lebih banyak tentara. Jumlah tentara diyakini telah meningkat menjadi sekitar 15.000 selama masa jabatan Presiden Megawati Soekarnoputri (2001 -2004) pada pertengahan 2002. GAM mampu menguasai 70 persen pedesaan di seluruh Aceh.

Selama fase ini, ada dua periode penghentian konflik singkat: yaitu "Jeda Kemanusiaan" tahun 2000 dan "Cessation of Hostilities Agreement" (COHA) ("Kesepakatan Penghentian Permusuhan") yang hanya berlangsung antara Desember 2002 ketika ditandatangani dan berakhir pada Mei 2003 ketika pemerintah Indonesia menyatakan "darurat militer" di Aceh dan mengumumkan bahwa ingin menghancurkan GAM sekali dan untuk selamanya.

Dalam istirahat dari penggunaan cara-cara militer untuk mencapai kemerdekaan, GAM bergeser posisi mendukung penyelenggaraan referendum. Dalam demonstrasi pro-referendum 8 November 1999 di Banda Aceh, GAM memberikan dukungan dengan menyediakan transportasi pada para pengunjuk rasa dari daerah pedesaan ke ibukota provinsi. Pada tanggal 21 Juli 2002, GAM juga mengeluarkan Deklarasi Stavanger setelah pertemuan "Worldwide Achehnese Representatives Meeting" di Stavanger, Norwegia. Dalam deklarasi tersebut, GAM menyatakan bahwa "Negara Aceh mempraktikkan sistem demokrasi." Impuls hak-hak demokratis dan hak asasi manusia dalam GAM ini ini dilihat sebagai akibat dari upaya kelompok berbasis perkotaan di Aceh yang mempromosikan nilai-nilai tersebut karena lingkungan yang lebih bebas dan lebih terbuka setelah jatuhnya rezim otoriter Soeharto.

Memburuknya kondisi keamanan sipil di Aceh menyebabkan tindakan pengamanan keras diluncurkan pada tahun 2001 dan 2002. Pemerintah Megawati akhirnya pada tahun 2003 meluncurkan operasi militer untuk mengakhiri konflik dengan GAM untuk selamanya dan keadaan darurat dinyatakan di Provinsi Aceh. Pada bulan November 2003 darurat militer diperpanjang lagi selama enam bulan karena konflik belum terselesaikan. Menurut laporan Human Rights Watch, militer Indonesia kembali melakukan pelanggaran hak asasi manusia dalam operasi ini seperti operasi sebelumnya, dengan lebih dari 100.000 orang mengungsi di tujuh bulan pertama darurat militer dan pembunuhan di luar hukum yang umum. Konflik ini masih berlangsung ketika tiba-tiba bencana Tsunami bulan Desember 2004 memporakporandakan provinsi Aceh dan membekukan konflik yang terjadi di tengah bencana alam terbesar dalam sejarah Indonesia tersebut.


Kesepakatan damai dan pilkada pertama 

Setelah bencana Tsunami dahsyat menghancurkan sebagian besar Aceh dan menelan ratusan ribu korban jiwa, kedua belah pihak, GAM dan pemerintah Indonesia menyatakan gencatan senjata dan menegaskan kebutuhan yang sama untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan ini. Namun, bentrokan bersenjata sporadis terus terjadi di seluruh provinsi. Karena gerakan separatis di daerah, pemerintah Indonesia melakukan pembatasan akses terhadap pers dan pekerja bantuan. Namun setelah tsunami, pemerintah Indonesia membuka daerah untuk upaya bantuan internasional.

Bencana tsunami dahsyat tersebut walaupun menyebabkan kerugian manusia dan material yang besar bagi kedua belah pihak, juga menarik perhatian dunia internasional terhadap konflik di Aceh. Upaya-upaya perdamaian sebelumnya telah gagal, tetapi karena sejumlah alasan, termasuk tsunami tersebut, perdamaian akhirnya menang pada tahun 2005 setelah 29 tahun konflik berkepanjangan. Era pasca-Soeharto dan masa reformasi yang liberal-demokratis, serta perubahan dalam sistem militer Indonesia, membantu menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi pembicaraan damai. Peran Presiden Indonesia yang baru terpilih, Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah sangat signifikan dalam menangnya perdamaian di Aceh. Pada saat yang sama, kepemimpinan juga GAM mengalami perubahan, dan militer Indonesia telah menimbulkan begitu banyak kerusakan pada gerakan pemberontak yang mungkin menempatkan GAM di bawah tekanan kuat untuk bernegosiasi. Perundingan perdamaian tersebut difasilitasi oleh LSM berbasis Finlandia, Crisis Management Initiative, dan dipimpin oleh mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari. Perundingan ini menghasilkan kesepakatan damai ditandatangani pada 15 Agustus 2005. Berdasarkan perjanjian tersebut, Aceh akan menerima otonomi khusus di bawah Republik Indonesia, dan tentara non-organik (mis. tentara beretnis non-Aceh) akan ditarik dari provinsi Aceh (hanya menyisakan 25.000 tentara), dan dilakukannya pelucutan senjata GAM. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Uni Eropa mengirimkan 300 pemantau yang tergabung dalam Aceh Monitoring Mission (Misi Pemantau Aceh). Misi mereka berakhir pada tanggal 15 Desember 2006, setelah suksesnya pilkada atau pemilihan daerah gubernur Aceh yang pertama.

Aceh telah diberikan otonomi yang lebih luas melalui UU Pemerintah, meliputi hak khusus yang disepakati pada tahun 2002 serta hak masyarakat Aceh untuk membentuk partai politik lokal untuk mewakili kepentingan mereka. Namun, pendukung HAM menyoroti bahwa pelanggaran HAM sebelumnya di provinsi Aceh akan perlu ditangani.

Selama pilkada gubernur Aceh diadakan pada bulan Desember 2006, mantan anggota GAM dan partai nasional berpartisipasi. Pemilihan itu dimenangkan oleh Irwandi Yusuf, yang basis dukungannya sebagian besar terdiri dari para mantan anggota GAM.


Kemungkinan penyebab konflik

Sejarah

Akademis dari ANU Edward Aspinall berpendapat bahwa pengalaman sejarah Aceh selama Revolusi Nasional Indonesiamenyebabkan munculnya separatisme Aceh. Peristiwa masa lalu menyebabkan perkembangan selanjutnya. Dia berargumen bahwa pemberontakan Aceh di bawah pemerintahan Indonesia terjadi berdasarkan jalur sejarah Aceh. Hal ini bisa ditelusuri ke konflik kepentingan dan peristiwa-peristiwa tertentu dalam sejarah Aceh, terutama otonomi yang didapat oleh para ulama Aceh selama revolusi nasional dan kehilangan yang dramatis setelah kemerdekaan Indonesia.

Aspinall berpendapat lebih lanjut bahwa ada dua tonggak jalan sejara berkembangnya separatisme Aceh:1945-1949: Aceh memainkan peranan penting dalam revolusi dan perang kemerdekaan melawan Belanda dan akibatnya disinyalir mampu mendapatkan janji dari Presiden Soekarno saat kunjungannya ke Aceh pada 1947, bahwa Aceh akan diizinkan untuk menerapkan hukum Islam (atau syariah) setelah perang kemerdekaan Indonesia.1953-1962: Gubernur militer Aceh Daud Beureueh menyatakan bahwa provinsi Aceh akan memisahkan diri dari Republik Indonesia (RI) untuk bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) sebagai reaksi terhadap penolakan pemerintah pusat untuk mengizinkan pelaksanaan syariah dan penurunan Aceh dari status provinsi. Pemberontakan dimana Aceh merupakan bagian ini, kemudian dikenal sebagai Pemberontakan Darul Islam. Aspinall berpendapat bahwa kegagalan pemberontakan ini menandai berakhirnya identifikasi Aceh dengan haluan pan-Indonesia/Islamis dan meletakkan dasar bagi partikularisme.

Argumen oleh Aspinall di atas bertentangan dengan pandangan ulama sebelumnya. Sebelumnya pada 1998, Geoffrey Robinson berpendapat bahwa kekalahan dan penyerahan pemberontakan yang dipimpin Daud Beureueh pada 1962 diikuti oleh sekitar 15 tahun periode di mana tidak ada masalah keamanan atau politik khusus di Aceh terhadap pemerintah pusat. Tim Kell juga menunjukkan bahwa mantan pemimpin-pemimpin pemberontakan Darul Islam 1953-1962 telah dengan niat bergabung dengan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dalam operasi penumpasan berdarah Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965 dan 1966.

Agama

Aceh memiliki penganut Islam sebagai kelompok agama mayoritas. Namun, secara umum diakui bahwa Aceh adalah daerah di mana Islam pertama kali masuk ke kepulauan Melayu. Kerajaan Islam pertama yang dikenal adalah Pasai (dekat Lhokseumawe sekarang di Aceh Utara) yang didirikan pertengahan abad ke-13. Bukti arkeologis paling awal yang ditemukan untuk mendukung pandangan ini adalah batu makam Sultan Malik al-Saleh yang meninggal pada tahun 1297. Dalam abad-abad berikutnya, Pasai dikenal sebagai pusat pembelajaran agama Islam dan model "pemerintahan Islam" di mana kerajaan lain di kepulauan Melayu melihat untuk belajar. Bagian identitas Aceh yang berbeda dari daerah lainnya ini berasal dari statusnya tersebut, sebagai wilayah Islam awal dan contoh untuk kesultanan-kesultanan lain di kepulauan Melayu.

Keterpisahan Aceh dari daerah lain di Indonesia karena agama Islam ini bisa dilihat dari sejarah, terutama dari pembentukan Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) tahun 1939 oleh ulama Islam modernis Aceh. Organisasi ini secara eksklusif beranggotakan suku Aceh. Perlu dicatat bahwa di Aceh sendiri, sebagian besar ormas pan-Indonesia telah lemah, bahkan Muhammadiyah, organisasi terbesar bagi umat Islam yang berhaluan modernis di Indonesia, gagal membuat terobosan di Aceh di luar daerah perkotaan dan sebagian besar anggotanya beretnis non-Aceh. Namun, juga perlu dicatat bahwa meskipun organisasi PUSA bersifat parokial, organisasi ini tetap diidentifikasi berhaluan pan-Islamisme di mana tujuannya adalah untuk semua umat Islam untuk bersatu di bawah syariah.

Faktor penyebab keagamaan lain bagi separatisme di Aceh adalah perlakuan yang didapat kelompok Muslim dan partai politik di Aceh oleh administrasi Orde Baru rezim Presiden Soeharto. Pertama, adanya penggabungan paksa semua partai politik yang mewakili kepentingan Islam ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1973. Anggota dan simpatisan partai politik Islam di Aceh mengalamiberbagai tingkat pelecehan. Walaupun Aceh mempunyai status wilayah khusus, Aceh tidak diizinkan untuk menerapkan syariah atau untuk mengintegrasikan sekolah-sekolah agama Islam (madrasah) dengan sekolah-sekolah nasional untuk menjadi sistem pendidikan terpadu, kedua proposal Aceh ini diabaikan oleh pemerintah pusat.

Meskipun Indonesia adalah negara bermayoritas penduduk Muslim, dengan membangun adanya "konsepsi diri" di Aceh akan perannya dalam Islam dan dengan adanya sikap bermusuhan Orde Baru terhadap pengaruh sosial dalam bentuk-bentuk Islam di Aceh, GAM mampu membingkai perjuangan mereka melawan pemerintah Indonesia sebagai "prang sabi" ("perang suci" atau "jihad" menurut Islam). Dalam banyak cara yang sama, istilah ini banyak digunakan dalam "Perang Kafir" (atau Perang Aceh) melawan Belanda tahun 1873-1913. Indikasi tentang ini adalah peminjaman istilah-istilan dalam buku Hikayat Prang Sabi ("Cerita Perang Suci"), sebuah kumpulan cerita Aceh yang digunakan untuk menginspirasi perlawanan terhadap Belanda, oleh beberapa simpatisan GAM sebagai propaganda melawan pemerintah Indonesia. Sebelum gelombang kedua pemberontakan oleh GAM pada akhir 1980-an, telah diamati bahwa beberapa orang telah memaksa anak-anak sekolah Aceh untuk malah menyanyikan lagu Hikayat Prang Sabi, daripada lagu nasional Indonesia, Indonesia Raya. Bahan publikasi politik GAM juga menggambarkan Pancasila, ideologi negara resmi Indonesia sebagai "ajaran politeistik" yang dilarang oleh Islam.

Kendati hal di atas, terlihat bahwa pada masa setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, agama Islam sebagai faktor pendorong separatisme Aceh mulai mereda, bahkan setelah terjadi proliferasi munculnya serikat mahasiswa Muslim dan kelompok-kelompok ormas Islam lainnya di Aceh. Telah dicatat bahwa kelompok-kelompok baru yang muncul tersebut jarang menyerukan pelaksanaan syariah di Aceh. Sebaliknya, mereka menekankan perlunya referendum kemerdekaan Aceh dan menyoroti pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (TNI) di Aceh. Demikian pula, posisi GAM pada syariah juga bergeser. Ketika pemerintah pusat mengeluarkan UU Nomor 44/1999 tentang Otonomi Aceh yang mencakup ketentuan pelaksanaan syariah di Aceh, GAM malah mengutuk langkah pemerintah Indonesia tersebut sebagai tidak relevan dan mungkin upaya untuk menipu Aceh atau menggambarkan mereka ke dunia luar sebagai fanatik agama. Meskipun mengubah sikap terhadap syariah, posisi GAM tidaklah jelas. Hal ini dicatat oleh International Crisis Group (ICG) bahwa antara tahun 1999 dan 2001, terjadi beberapa kasus secara periodik di mana komandan militer lokal GAM memaksakan penerapan hukum syariah di masyarakat Aceh di mana mereka memiliki pengaruh. Aspinall mengamati bahwa secara keseluruhan, posisi GAM yang berubah-ubah terhadap syariah dan Islam di Aceh tergantung pada lingkungan internasional dan negara yang mereka inginkan dukungannya untuk kemerdekaan mereka, yaitu: jika negara Barat yang mereka anggap penting, Islam akan tidak ditekankan, namun jika negara-negara Islam yang dianggap penting, Islam akan sangat ditekankan.

Keluhan ekonomi

Masalah utama yang berkaitan dengan masalah ekonomi Aceh adalah terkait pendapatan yang diperoleh dari industri minyak dan gas di Aceh. Robinson berpendapat bahwa manajemen Orde Baru, eksploitasi sumber daya alam Aceh dan pembagian yang tidak adil dari sumber daya tersebut adalah akar penyebab pemberontakan Aceh. Dari tahun 1970-an sampai pertengahan 1980-an, Aceh telah mengalami "booming LNG" setelah penemuan gas alam di pantai timur laut provinsi Aceh. Selama periode yang sama, Aceh menjadi sumber pendapatan utama bagi pemerintah pusat. Pada tahun 1980, Aceh memberikan kontribusi yang signifikan kepada ekspor Indonesia ketika menjadi sumber ekspor terbesar ketiga setelah provinsi Kalimantan Timur dan Riau. Meskipun demikian, hampir semua pendapatan minyak dan gas dari kegiatan produksi dan ekspor di Aceh dialokasikan ke pemerintah pusat baik secara langsung maupun melalui perjanjian bagi hasil dengan perusahaan minyak negara Pertamina. Selain itu, pemerintah pusat tidak kembali menginvestasikan cukup banyak pendapatan tersebut kembali ke provinsi Aceh. Hal ini menyebabkan beberapa teknokratis Aceh yang mulai menonjol saat itu untuk mengeluh bahwa provinsi Aceh telah diperlakukan tidak adil secara ekonomi dan bahwa Aceh telah terpinggirkan dan diabaikan sebagai daerah pinggiran.

Robinson mencatat bahwa meskipun beberapa pengusaha bisnis yang kecil di Aceh telah mendapat manfaat dari masuknya modal asing selama booming LNG, ada banyak yang merasa dirugikan saat kalah dari orang lain dengan koneksi politik yang lebih kuat ke pemerintah pusat, terutama pemimpin GAM sendiri, yaitu Hasan di Tiro. Hasan di Tiro adalah salah satu pihak yang dirugikan ketika ia mengajukan tawaran kontrak pipa minyak untuk Mobil Oil Indonesia pada tahun 1974, namun dikalahkan oleh sebuah perusahaan Amerika Serikat. Robinson mencatat waktu deklarasi kemerdekaan GAM pada bulan Desember 1976 dan aksi militer pertama GAM pada tahun 1977 terhadap Mobil Oil terjadi pada waktu yang sama ketika fasilitas ekstraksi dan pengolahan gas alam telah diresmikan. Memang, dalam deklarasi kemerdekaan GAM, GAM mengklaim sebagai berikut:"Aceh, Sumatera, telah menghasilkan pendapatan lebih dari 15 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk neokolonialis Jawa, yang mereka gunakan seluruhnya untuk kepentingan Jawa dan orang Jawa."

Walaupun demikian, Robinson mencatat bahwa meskipun faktor ini menjelaskan sebagian alasan munculnya pemberontakan GAM pada pertengahan 1970-an, hal ini tidak menjelaskan munculnya kembali GAM pada tahun 1989 dan tingkat kekerasan yang tidak pernah dilihat sebelumnya sejak saat itu. Aspinall juga mendukung sudut pandang ini dan berpendapat bahwa meskipun keluhan mengenai sumber daya alam dan ekonomi tidak boleh dihiraukan sebagai penyebab, faktor ini bukan penyebab secara keseluruhan, dengan contoh provinsi Riau dan Kalimantan Timur yang juga menghadapi eksploitasi ekonomi yang sama atau bahkan lebih buruk oleh pemerintah pusat, tetapi tidak memunculkan pemberontakan separatis karena perbedaan kondisi politik. Dia melanjutkan bahwa keluhan berlatar ekonomi dan sumber daya alam telah menjadi sarana bagi GAM untuk meyakinkan masyarakat Aceh bahwa mereka harus meninggalkan harapan untuk perlakuan khusus dan otonomi di Indonesia dan sebaliknya berjuang untuk memulihkan kejayaan Aceh dengan mendapat kemerdekaan.

Peran GAM dalam memprovokasi keluhan

Pendiri GAM, Hasan di Tiro dan rekan-rekan pemimpin GAM-nya yang ada di pengasingan di Swedia berperan penting dalam memberikan pesan yang mudah dimengerti tentang kebutuhan dan hak penentuan nasib sendiri untuk Aceh. Oleh karena itu, argumen tentang "perlunya kemerdekaan" Aceh ditargetkan oleh GAM pada penduduk domestik Aceh, sedangkan argumen "hak untuk merdeka" ditargetkan pada komunitas internasional untuk memenangkan dukungan diplomatik terhadap GAM.

Dalam propaganda tersebut, Kesultanan Aceh yang telah lama bubar berperan sebagai aktor yang seolah "masih ada" di panggung internasional dengan penekanan pada hubungan masa lalu Kesultanan Aceh dengan negara-negara Eropa, seperti misi diplomatik, perjanjian, serta pernyataan pengakuan kedaulatan Kesultanan Aceh pada masa lampau. Sesuai dengan logika ini, Aceh yang berdaulat(dan diwakili oleh GAM) akan menjadi negara penerus Kesultanan Aceh yang telah dibubarkan pasca kekalahan pada Belanda setelah Perang Aceh (1873-1914). Perang Aceh kemudian dipandang oleh masyarakat Aceh sebagai perbuatan agresi militer oleh Belanda dan penggabungan Aceh ke Indonesia pada tahun 1949 dianggap sebagai perpanjangan pendudukan yang tidak sah oleh Belanda tersebut. Argumen ini ditargetkan oleh GAM pada masyarakat Aceh sendiri serta komunitas internasional, yaitu melalui seruan pada hukum internasional.

Dalam nada yang sama, negara Indonesia telah dilabeli oleh propaganda GAM sebagai kedok dominasi Jawa. Dalam deskripsi di Tiro sendiri:""Indonesia" was a fraud. A cloak to cover up Javanese colonialism. Since the world begun [sic], there never was a people, much less a nation, in our part of the world by that name." (BI: ""Indonesia" adalah sebuah penipuan. Sebuah kedok untuk menutupi kolonialisme Jawa. Sejak dunia mulai, tidak pernah ada orang, apalagi bangsa, dalam bagian dari dunia kami dengan nama tersebut.")

Upaya untuk menyebarkan propaganda GAM banyak mengandalkan dari mulut ke mulut. Elizabeth Drexler (akademis Universitas Pennsylvania) telah mengamati bahwa masyarakat Aceh dan pendukung GAM sering mengulangi klaim yang sama yang dibuat dalam propaganda GAM yang mereka telah datangi melalui modus penyebaran ini. Almarhum M. Isa Sulaiman (penulis buku "Sejarah Aceh") menulis bahwa ketika di Tiro pertama kali memulai kegiatan separatis itu antara tahun 1974 dan 1976, ia mengandalkan jaringan kerabatnya dan sejumlah intelektual muda yang berpikiran sama untuk menyebarkan pesannya yang kemudian memperoleh massa simpatisan, khususnya di Medan, Sumatera Utara. Aspinall juga menuliskan ingatan para simpatisan GAM tentang hari-hari awal pemberontakan di mana mereka akan menyebarkan pamflet kepada teman atau menyelipkannya secara anonim di bawah pintu kantor rekan-rekan mereka.

Namun hasil dari upaya propaganda tersebut cukup berbeda-beda. Eric Morris ketika mewawancarai pendukung GAM tahun 1983 untuk tesisnya mencatat bahwa, daripada untuk kemerdekaan, para pendukung GAM lebih tertarik baik pada sebuah negara Islam Indonesia atau bagi Aceh untuk diperlakukan lebih adil oleh pemerintah pusat. Aspinall juga mencatat bahwa untuk beberapa daerah, GAM tidak membedakan dirinya dari Darul Islam atau Partai Persatuan Pembangunan yang berkampanye di atas panggung Islam untuk Pemilu legislatif Indonesia tahun 1977. Namun bagi individu yang telah menjadi pendukung inti GAM, pesan kemerdekaan yang ditemukan dalam propaganda GAM dipandang sebagai pewahyuan Islam dan banyak yang merasakan momen kebangkitan Islam.


Kemungkinan faktor konflik berkepanjangan

Daya tahan jaringan GAM

Banyak anggota GAM adalah entah anggota pemberontakan Darul Islam atau anak-anak dari mereka. Aspinall mencatat bahwa hubungan kekerabatan, antara ayah dan anak serta antara saudara, telah menjadi penting dalam membentuk solidaritas GAM sebagai sebuah organisasi. Banyak yang merasa bahwa mereka sedang melanjutkan aspirasi ayah, paman, saudara atau sepupu laki-laki yang biasanya adalah orang-orang yang melantik mereka menjadi anggota GAM; dan orang-orang yang aktivitas atau kematiannya di tangan aparat keamanan negara telah mengilhami mereka untuk bergabung dengan GAM. Konstituen GAM juga sering merupakan penduduk masyarakat pedesaan di mana semua orang tahu dan kenal erat dengan tetangga mereka. Adanya pertalian erat ini memungkinkan kesinambungan serta resistensi tingkat tinggi terhadap infiltrasi oleh aparat intelijen negara.

Aspinall juga mengakui kuatnya ketahanan GAM ada pada strukturnya yang seperti sel pada tingkat yang lebih rendah. Tingkat di bawah komandan militer regional (atau panglima wilâyah) adalah satuan yang diperintah oleh komandan junior (panglima muda) dan bahkan komandan tingkat yang lebih rendah (Panglima Sagoe dan Ulee Sagoe) yang tidak mengetahui identitas rekan-rekan mereka di daerah tetangga dan hanya mengenal mereka yang langsung berpangkat di atas mereka. Karakter ini memungkinkan GAM untuk bertahan sebagai sebuah organisasi meskipun ada di bawah upaya penekanan kuat oleh aparat keamanan negara Indonesia.

Pelanggaran HAM oleh militer Indonesia

Robinson mengatakan bahwa penggunaan teror oleh militer Indonesia dalam aksi kontra-pemberontakan melawan GAM dalam periode rezim Orde Baru pertengahan 1990 (dalam tahap kedua pemberontakan) telah menyebabkan meluasnya dukungan dari masyarakat Aceh yang terpengaruh oleh kebijakan militer Indonesia tersebut, dan mendorong mereka untuk menjadi lebih simpatik dan mendukung GAM. Ia menilai bahwa metode militer tersebut malah memiliki efek meningkatkan tingkat kekerasan, mengganggu masyarakat Aceh, dan luka yang ditimbulkan terbukti sulit untuk disembuhkan. Amnesty International mencatat:Otoritas politik Angkatan Bersenjata (Republik Indonesia), yang besar bahkan dalam kondisi normal, sekarang (telah) menjadi tak tertandingi. Atas nama keamanan nasional, otoritas militer dan polisi dikerahkan di Aceh kemudian bebas untuk menggunakan hampir segala cara yang dipandang perlu untuk menghancurkan GPK ("Gerakan Pengacauan Keamanan"), yang merupakan nomenklatur (istilah) pemerintah Indonesia untuk GAM.

Amnesty International mendokumentasikan penggunaan penangkapan sewenang-wenang, penahanan di luar legalitas, eksekusi, perkosaan dan pembumi-hangusan sebagai karakter operasi militer Indonesia terhadap GAM sejak tahun 1990. Di antara tindakan yang lebih mengerikan diamati oleh Amnesty International adalah pembuangan publik mayat-mayat korban eksekusi (atau Penembakan Misterius) yang dilakukan sebagai peringatan untuk orang Aceh untuk menahan diri dari bergabung atau mendukung GAM. Berikut ini adalah deskripsi tindakan tersebut oleh Amnesty International:"Penembakan misterius" (Petrus) di Aceh memiliki fitur umum sebagai berikut. Mayat-mayat korban biasanya dibiarkan di tempat umum - di samping jalan utama, di ladang dan perkebunan, sungai atau tepi sungai - tampaknya sebagai peringatan kepada orang lain untuk tidak bergabung atau mendukung pemberontak. Sebagian besar jelas adalah tahanan ketika mereka dibunuh, jempol mereka, dan kadang-kadang kaki mereka, diikat dengan jenis simpul tertentu. Sebagian besar telah ditembak dari jarak dekat, meskipun peluru jarang ditemukan di tubuh mereka. Kebanyakan juga menunjukkan tanda-tanda telah dipukuli dengan benda tumpul atau disiksa, dan karena itu wajah mereka sering tidak bisa dikenali. Dalam banyak kasus, mayat-mayat tersebut tidak diambil oleh kerabat atau teman, baik karena takut pembalasan oleh militer, dan karena korban biasanya dibuang agak jauh dari desa asal mereka.

Taktik TNI lain yang dipertanyakan adalah aktivitas yang disebut "operasi sipil-militer" di mana warga sipil dipaksa untuk berpartisipasi dalam intelijen dan operasi keamanan. Sebuah contoh terkenal dari hal ini adalah Operasi Pagar Betis seperti yang dijelaskan oleh Amnesty International berikut:....Strategi kerjasama sipil-militer adalah "Operasi Pagar Betis" - digunakan sebelumnya di Timor Timur - di mana penduduk desa biasa dipaksa menyapu melalui daerah tertentu di depan pasukan bersenjata, baik dalam rangka untuk menghalau pemberontak dan juga untuk menghambat mereka untuk membalas tembakan. Elemen penting dalam keberhasilan operasi ini adalah kelompok-kelompok lokal yang "main hakim sendiri" dan patroli malam yang terdiri dari warga sipil, tetapi dibentuk di bawah perintah dan pengawasan militer. Antara 20 dan 30 pemuda dimobilisasi dari setiap desa di daerah yang dicurigai daerah pemberontak. Dalam kata-kata seorang komandan militer setempat: "Para pemuda adalah garis depan. Mereka adalah yang terbaik dalam mengetahui siapa adalah anggota GPK. Kami kemudian menyelesaikan masalah tersebut." Menolak untuk berpartisipasi dalam kelompok-kelompok tersebut atau kegagalan untuk menunjukkan komitmen yang cukup untuk menghancurkan musuh dengan mengidentifikasi, menangkap atau membunuh terduga pemberontak kadang-kadang mengakibatkan hukuman oleh pasukan pemerintah, termasuk penyiksaan umum, penangkapan dan eksekusi.

Kepentingan militer Indonesia di Aceh

Damien Kingsbury, yang menjabat sebagai penasihat informal pimpinan GAM di Swedia selama Perundingan Damai Helsinki 2005, menyatakan bahwa militer Indonesia memiliki kepentingan tersembunyi di Aceh sehingga mereka sengaja menjaga konflik supaya tetap terjadi di tingkat yang akan membenarkan kehadiran mereka di provinsi bergolak tersebut. ICG juga menegaskan dalam sebuah laporan tahun 2003 bahwa, "Aceh (adalah) tempat yang terlalu menguntungkan untuk para perwira militer yang sangat bergantung pada pendapatan yang bersumber non-anggaran ."

Kingsbury menguraikan berikut sebagai kegiatan usaha yang diduga dilakukan oleh militer Indonesia di Aceh:
  • Obat terlarang: Pasukan keamanan mendorong petani lokal Aceh untuk menanam ganja dan membayar mereka harga yang jauh di bawah nilai pasar gelap. Salah satu contoh kasus yang disorot adalah di mana seorang polisi pilot helikopter mengakui setelah penangkapannya, bahwa ia mengangkut 40 kg konsinyasi obat (ganja) untuk atasannya, kepala polisi Aceh Besar (perlu dicatat bahwa pada saat itu Kepolisian Republik Indonesia atau Polri berada di bawah komando militer atau ABRI). Kasus lain adalah pada bulan September 2002 di mana sebuah truk tentara dicegat oleh polisi di Binjai, Sumatera Utara dengan muatan 1.350 kg ganja.
  • Penjualan senjata ilegal: Wawancara pada tahun 2001 dan 2002 dengan para pemimpin GAM di Aceh mengungkapkan bahwa beberapa senjata mereka sebenarnya dibeli dari oknum militer Indonesia. Metode pertama penjualan ilegal tersebut adalah: personel militer Indonesia melaporkan senjata-senjata tersebut sebagai senjata yang disita dalam pertempuran. Kedua, oknum personel militer utama Indonesia yang mempunyai otoritas akses bahkan langsung mensuplai GAM dengan pasokan senjata serta amunisi.
  • Pembalakan liar : Oknum militer dan polisi disuap oleh perusahaan penebangan untuk mengabaikan kegiatan penebangan yang dilakukan di luar wilayah berlisensi. Proyek Pembangunan Leuser yang didanai oleh Uni Eropa dari pertengahan 1990-an untuk memerangi pembalakan liar sebenarnya telah menemukan bahwa oknum polisi dan militer Indonesia yang seharusnya membantu mencegah pembalakan liar, pada kenyataannya malah memfasilitasi, dan dalam beberapa kasus, bahkan memulai kegiatan ilegal tersebut.
  • Perlindungan liar: Oknum militer Indonesia mengelola "usaha perlindungan" liar untuk mengekstrak pembayaran besar dari perusahaan-perusahaan besar seperti Mobil Oil dan PT Arun NGL di industri minyak dan gas, serta perusahaan perkebunan yang beroperasi di Aceh. Sebagai imbalan untuk pembayaran liar tersebut, militer akan mengerahkan personelnya untuk "mengamankan" properti dan daerah operasi perusahaan tersebut.
  • Perikanan: nelayan lokal Aceh dipaksa untuk menjual tangkapan mereka kepada oknum militer dengan harga jauh di bawah harga pasar. Oknum militer kemudian menjual ikan untuk bisnis lokal dengan harga yang jauh lebih tinggi. Oknum dari Angkatan Laut Indonesia mungkin juga mencegat kapal-kapal nelayan untuk memeras pembayaran dari nelayan.
  • Kopi: Serupa dengan nelayan, penanam kopi dipaksa menjual biji kopi kepada oknum militer dengan harga murah yang kemudian menjualnya dengan harga tinggi.

Kemungkinan faktor resolusi damai

Melemahnya posisi militer GAM

Dinyatakannya status darurat militer di Aceh oleh pemerintah Indonesia pada Mei 2003 menghasilkan perlawanan terpadu oleh militer Indonesia terhadap GAM. ICG melaporkan bahwa pada pertengahan 2004, jalur pasokan dan komunikasi GAM terganggu secara serius. GAM juga makin sulit berpindah-pindah dan keberadaan mereka di kawasan perkotaan hilang sepenuhnya. Akibatnya, komando GAM di Pidie menginstruksikan kepada semua komandan lapangan melalui telepon agar mundur dari sagoe (subdistrik) ke daerah (distrik) dan aksi militer hanya dapat dilaksanakan jika ada perintah dari komandan daerah disertai izin komandan wilayah. Sebelumnya, saat GAM masih kuat, satuan tingkat sagoe-nya memiliki otonomi komando yang lebih besar sehingga mampu melancarkan aksi militer atas kemauannya sendiri.

Menurut Endriartono Sutarto yang saat itu menjabat Komandan Jenderal ABRI, pasukan keamanan Indonesia berhasil mengurangi jumlah pasukan GAM sebanyak 9.593 orang — yang diduga mencakup anggota yang menyerahkan diri, ditangkap, dan tewas dalam baku tembak. Meski meragukan keakuratan jumlah tersebut, banyak pemantau sepakat bahwa tekanan militer yang baru terhadap GAM pasca penerapan darurat militer memberikan pukulan telak bagi GAM.

Akan tetapi, Aspinall mencatat bahwa sebagian besar petinggi GAM yang ia wawancarai, terutama petugas lapangan, bersikeras bahwa mereka mengakui MoU Helsinki bukan karena militer mereka semakin lemah. Mantan pemimpin GAM Irwandi Yusuf, yang kelak menjadi Gubernur Aceh melalui pilkada langsung tanggal 11 Desember 2006, mengaku bahwa bukannya bubar, situasi GAM justru membaik sejak anggota yang sakit dan lemah ditangkap militer Indonesia sehingga anggota di lapangan tidak terbebani oleh mereka. Walaupun pasukan GAM tetap komit melanjutkan perjuangan mereka, para petinggi GAM mungkin sudah putus asa membayangkan mungkinkah mencapai kemenangan militer atas pasukan pemerintah Indonesia. Kata mantan perdana menteri GAM Malik Mahmud kepada Aspinall bulan Oktober 2005: "Strategi yang diterapkan oleh kedua pihak berujung pada kebuntuan yang sangat merugikan". Saat diwawancarai Jakarta Post tentang apakah mengakui MoU Helsinki adalah tindakan pencitraan oleh GAM pasca kemunduran militernya, Malik menjawab:"Kami harus realistis. Kami harus mempertimbangkan kenyataan di lapangan. Jika [perjanjian damai] itu solusi terbaik bagi kedua pihak, tentunya dengan segala kerendahan hati, mengapa tidak! Ini demi perdamaian, demi kemajuan masa depan. Jadi tidak ada yang salah dengan [perjanjian] itu dan saya pikir negara manapun di dunia akan melakukan hal yang sama. Selain itu, ketika kami menghadapi situasi semacam ini kami harus sangat, sangat tegas dan berani menghadapi kenyataan. Inilah yang kami lakukan.

Tekanan internasional

Opini internasional pasca-tsunami juga lebih condong ke dialog damai Helsinki yang dilaksanakan antara pemerintah Indonesia dan GAM. Kedua pihak mengirimkan pejabat tertingginya sebagai negosiator, sementara perwakilan pada dialog Cessation of Hostilities Agreement (CoHA) yang ditandatangani bulan Desember 2002 adalah perwakilan yang cenderung masih di tingkat junior.

Para petinggi GAM juga menilai bahwa selama dialog damai Helsinki tidak ada komunitas internasional yang mendukung aspirasi kemerdekaan Aceh. Tentang hal ini, Malik berkata:Kami melihat dunia tidak memedulikan keinginan kami untuk merdeka, jadi kami berpikir selama proses [negosiasi ini] bahwa [otonomi dan pemerintahan sendiri] itulah solusi terbaik yang ada di hadapan kami.

Saat menjelaskan kepada para komandan GAM mengenai penerimaan tawaran pemerintahan sendiri alih-alih melanjutkan perjuangan kemerdekaan, para petinggi GAM menegaskan bahwa jika mereka terus memaksa menuntut kemerdekaan setelah tsunami 2004, mereka akan terancam dikucilkan oleh komunitas internasional.

Pergantian kepemimpinan Indonesia 2004

Pada Oktober 2004, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik setelah memenangkan pemilu presiden 2004, pemilu langsung pertama di Indonesia. Aspinall berpendapat bahwa sebelum pemilu langsung ini, ada keseimbangan posisi antara pejabat pemerintahan Indonesia, yaitu antara pejabat yang percaya bahwa kemenangan militer mustahil tercapai dan negosiasi sangat diperlukan, dengan pihak pejabat garis keras yang percaya bahwa GAM dapat sepenuhnya dilenyapkan. Terpilihnya SBY dan Kalla mendorong kebijakan pemerintah untuk condong ke posisi pertama.

Aspinall menunjukkan bahwa ketika SBY masih menjabat sebagai menteri dalam kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri, ia mendukung "pendekatan terintegrasi" berupa penyertaan upaya militer dengan negosiasi terhadap GAM. Kalla, yang saat itu kolega SBY di kementerian, juga mendukung dimulainya kembali dialog dengan GAM pada awal 2004 (yaitu ketika darurat militer masih diberlakukan di Aceh dan operasi militer masih berlangsung). Saat itu, Kalla, melalui orang kepercayaannya, mendekati komandan GAM di lapangan sekaligus pemimpinnya di Swedia. Posisi presiden dan wakil presiden Indonesia yang lebih memilih jalur negosiasi sebagai solusi pemberontakan Aceh memberikan jalan untuk mencapai keberhasilan dialog perdamaian Helsinki.

Kingsbury, penasihat resmi untuk GAM, juga menyebut terpilihnya SBY dan Kalla tahun 2004 sebagai prawarsa upaya damai yang berakhir dengan perjanjian resmi. Selain itu, ia menyebut penunjukan Kalla menjadi pengawas delegasi Indonesia pada dialog damai sebagai faktor penting, dikarenakan status Kalla yang merupakan ketua umum Golkar, partai mayoritas di DPR saat itu, sehingga pemerintahan SBY mudah menghadapi penolakan dari anggota DPR lainnya.


Laporan Time To Face The Past

Pada April 2013, Amnesty International meluncurkan laporan Time To Face The Past ("Saatnya Menghadapi Masa Lalu") yang isinya pernyataan mereka bahwa "sebagian besar korban dan kerabatnya sudah lama dijauhkan dari kebenaran, keadilan, dan pemulihan, dan Indonesia telah melanggar kewajibannya menurut hukum internasional. Mereka masih menunggu otoritas lokal dan nasional Indonesia untuk mengakui dan memperbaiki apa yang telah mereka dan keluarganya alami pada masa konflik." Dalam perumusan laporannya, Amnesty International menggunakan hasil penelitiannya saat berkunjung ke Aceh pada Mei 2012. Pada kunjungan tersebut, perwakilan organisasi tersebut mewawancarai lembawa swadaya masyarakat (LSM), organisasi masyarakat, pengacara, anggota dewan, pejabat pemerintah setempat, jurnalis, dan korban dan perwakilan mereka mengenai situasi di Aceh pada saat wawancara dilaksanakan. Korban menyatakan apresiasi mereka terhadap proses perdamaian dan meningkatnya keamanan di provinsi Aceh, tetapi juga menyatakan frustrasi atas tidak adanya tindakan dari pemerintah Indonesia sesuai nota kesepahaman 2005 yang mencantumkan rencana pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia di Aceh dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh.

Selain itu, laporan Time To Face The Past berisi peringatan potensi munculnya kekerasan baru di Aceh jika pemerintah Indonesia tetap stagnan dalam pelaksanaan komitmennya yang tercantum pada MoU 2005. Wakil direktur Asia PasifikAmnesty International Isabelle Arradon menjelaskan saat peluncuran laporan tersebut: "Situasi yang sedang terjadi adalah munculnya benih-benih ketidakpuasan yang bisa tumbuh menjadi aksi kekerasan baru". Per 19 April 2013, pemerintah Indonesia belum menanggapi laporan ini. Juru bicara presiden SBY memberitahukan BBC bahwa ia belum bisa memberi komentar karena belum membaca laporan tersebut. (wiki)


Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali