Alimin |
Alimin bin Prawirodirdjo (Solo, 1889-Jakarta, 24 Juni 1964)[1] adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh komunis Indonesia.
Sejak remaja Alimin telah aktif dalam pergerakan nasional. Ia pernah menjadi anggota Budi Utomo, Sarekat Islam, Insulinde, sebelum bergabung dengan PKI
dan akhirnya menjadi pimpinan organisasi tersebut. Ia juga adalah salah
seorang pendiri Sarekat Buruh Pelabuhan (dulu namanya Sarekat Pegawai
Pelabuhan dan Lautan).
Pada awal 1926, sebagai pimpinan PKI Alimin pergi ke Singapura untuk berunding dengan Tan Malaka dalam rangka menyiapkan pemberontakan. Tapi sebelum Alimin pulang, pemberontakan sudah meletus 12 November 1926. Alimin dan Musso ditangkap oleh polisi Inggris.
Setelah ia keluar dari penjara, Alimin pergi ke Moskow dan bergabung dengan Komintern. Alimin tidak lama di sana karena bertemu dengan Ho Chi Minh dan diajak ke Kanton (Guangzhou). Pada saat itu ia terlibat secara ilegal untuk mendidik kader-kader komunis di Vietnam, Laos, dan Kamboja untuk melawan penjajah dan merebut kemerdekaan dari jajahan Perancis.
Ketika Jepang melakukan agresi terhadap Cina, Alimin pergi ke daerah basis perlawanan di Yenan dan bergabung bersama tentara merah di sana. Ia pulang ke Indonesia pada tahun 1946, yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan.
Ketika DN Aidit
mendirikan kembali PKI secara legal pada awal tahun 1950-an dan
kemudian menjadi Ketua Komite Sentralnya, Alimin termasuk tokoh komunis
yang tidak diindahkannya. Namun Alimin masih banyak didatangi oleh para
pengikutnya sampai dengan saat meninggalnya di tahun 1964.
Rujukan
- Utamakan Persatuan dan Dialog, Copyright © 2002-2010 Situs TokohIndonesia, 2 Oktober 2010. Diakses 2 Februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar