Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²[3] atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 253.904 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir rata-rata 4,08% setiap tahun.
Peta lokasi Kabupaten Kutai Timur |
1. Sejarah
Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, tentang Pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999.[3]
2. Geografi
Dengan luas wilayah 35.747,50 km², Kutai Timur terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 115°56'26"-118°58'19" BT dan 1°17'1" LS-1°52'39" LU.
2.1. Batas-batas wilayah
Utara | Kabupaten Berau |
Selatan | Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang |
Barat | Kabupaten Kutai Kartanegara |
Timur | Selat Makassar |
2.2. Topografi
Kutai Timur memiliki keadaan topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas 536.200 ha, lereng bergelombang (1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi batu bara 5,35 miliar ton.[4]
3. Pemerintah dan layanan publik
3.1. Bupati
Kutai Timur sejak pembentukannya baru memiliki dua orang bupati, pertama kali adalah Awang Faroek Ishak sebagai bupati dengan wakilnya Mahyudin. Pada saat Awang Farouk mundur dari jabatan bupati waktu mencalonkan diri menjadi Gubernur Kalimantan Timur, ia digantikan oleh Mahyudin. Kemudian pada Pilkada Bupati Kutai Timur, Awang Faroek terpilih kembali menjadi bupati periode 2006-2011.
Pada tahun 2008, Bupati Awang Farouk terpilih dan diangkat menjadi Gubernur Kalimantan Timur. Selanjutnya Wakil Bupati Isran Noor diangkat menjadi Bupati, sedangkan Wakil Bupati kemudian diamanatkan kepada Ardiansyah S.
3.2. Kecamatan
Terdapat 18 kecamatan di Kutai Timur saat ini, yaitu: [3]- Batu Ampar
- Bengalon
- Busang
- Kaliorang
- Karangan
- Kaubun
- Kongbeng
- Long Masengat
- Muara Ancalong
- Muara Bengkal
- Muara Wahau
- Rantau Pulung
- Sandaran
- Sangatta Utara
- Sangatta Selatan
- Sangkulirang
- Telen
- Teluk Pandan
4. Pemilihan umum kepala daerah
4.1. Pilkada Kutim
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah yang diiringi
dengan pembentukan Kabupaten Kutai Timur pada tahun 1999, Kutai Timur
pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala
daerah pada tahun 2006 yang diikuti oleh empat pasangan calon, yakni:
- Irsyadi–Nuraini Rahman
- Mahyudin–Ardiansyah
- Awang Faroek Ishak–Isran Noor
- Abdal Nanang–Mujiono
Pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2005[5]
dan pasangan Awang Faroek–Isran Noor memenangkan Pilkada Kutim 2006
dengan perolehan suara lebih dari 50 persen. Awang Faroek–Isran Noor
dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Kutai Timur pada tanggal 13 Februari 2006.[6][7]
Awang Faroek Ishak yang baru menjabat selama 2 tahun sebagai bupati,
mencalonkan diri kembali sebagai kepala daerah, yakni Gubernur
Kalimantan Timur pada tahun 2008
dan menang pada putaran kedua sehingga posisi bupati yang kosong
setelah Awang Faroek dilantik menjadi Gubernur Kaltim pada tanggal 17 Desember 2008 diisi oleh wakil bupati Isran Noor yang dilantik menjadi bupati Kutai Timur pada tanggal 4 Februari 2009.[8]
Pada tahun 2010, tahapan menuju Pilkada Kutai Timur untuk masa jabatan 2011–2016
sudah dimulai. Mulai dari pemasangan baliho di segala penjuru Kutai
Timur dan pengundian nomor urut calon bupati. Pencoblosan dilaksanakan
pada tanggal 27 November 2010.
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Kutai Timur 2010 adalah sebagai berikut:
No. | Nama pasangan[9] | Perolehan suara[10] |
---|---|---|
1 | Susanto Asmoro Dewo–Abia Kamba | 3.277 suara (2,82%) |
2 | Hari Miarsono–Majedi Effendi | 23.245 suara (19,99%) |
3 | Isran Noor–Ardiansyah Sulaiman | 59.418 suara (51,10%) |
4 | Darly Yusuf–Hendra | 1.725 suara (1,48%) |
5 | Eko Mukamto–Saidi | 933 suara (0,80%) |
6 | Andi Baji Solelipu–Rudi Basrun Gamas | 2.003 suara (1,72%) |
7 | Suardi–Agustinus Djiu | 25.683 suara (22,09%) |
Berdasarkan perolehan suara di atas, maka pasangan Isran
Noor–Ardiansyah Sulaiman ditetapkan sebagai bupati dan wakil bupati
Kutai Timur terpilih untuk masa jabatan 2011–2016. Namun, pasangan
Suardi–Agustinus Djiu sempat keberatan karena menduga adanya kecurangan
sehingga mereka melaporkan pasangan Isran–Ardiansyah ke Mahkamah Konstitusi.
Setelah menjalani beberapa sidang, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak
seluruh gugatan terhadap hasil pemilihan umum kepala daerah Kabupaten
Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur yang diajukan pasangan Suardi dan
Agustinus Djiu. Keputusan tersebut diambil 9 hakim MK yang diketuai Mahfud MD pada tanggal 29 Desember 2010.[11]
Isran Noor–Ardiansyah Sulaiman dilantik sebagai bupati dan wakil
bupati Kutai Timur untuk masa jabatan 2011–2016 di Gedung Serbaguna
Pemkab Kutim oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pada tanggal 13 Februari 2011.
5. Tempat menarik
Secara umum tempat menarik untuk dikunjungi di Kutim terbagi dalam 3
wilayah, yaitu Zona Sangatta, Zona Sangkulirang dan Zona Muara Wahau,
hal ini lebih dikarenakan kedekatan lokasinya daripada batas
administratif.[12]
Daftar lokasi tersebut di antaranya adalah:
5.1. Zona Sangatta
Wilayah ini seolah menjadi gerbang bagi pengunjung yang akan masuk ke Sangatta
melalui jalur darat. Dicirikan oleh dominasi objek wisata alam, dengan
Taman Nasional Kutai-nya yang sudah terkenal, wilayah ini juga “diuntungkan” dengan keberadaan kota Sangatta
sebagai ibukota kabupaten yang memiliki fasilitas penunjang yang jauh
lebih baik dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.[13]
Namun sangat disayangkan bahwa hutan lebat yang menyejukkan perjalanan
menuju kota Sangatta sekarang harus merana karena habis ditebangi oleh
penduduk yang mengaku sebagai "putera daerah" yang seharusnya ikut
membantu melestarikan keindahan hutan Taman Nasional Kutai Timur, tetapi
sekarang justru menghancurkannya.
Secara umum terdapat:
- Taman Nasional Kutai
di dalamnya terdapat pula:- Sangkimah, dimana terdapat jembatan (disebut Jembatan Sangkimah) sepanjang lebih kurang 1 km menjorok masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada suatu fosil hidup, yaitu pohon ulin besar yang diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun.
- Mentoko, di kawasan ini terdapat sebuah pondok penelitian, disebut Pondok Penelitian Mentoko yang didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini.
- Pantai Teluk Kaba
- Pantai Teluk Lombok dan Teluk Perancis.
- Pantai Tanjung Bara
Pantai ini berada di dalam wilayah PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan salah satu perusahaan penambangan batubara terbesar yang berada di wilayah Kalimantan Timur.
5.2. Zona Sangkulirang
Objek dan daya tarik wisata di zona ini umumnya ditandai dengan ciri
alam, yaitu hutan, gua, air panas, sungai, pantai dan pulau-pulau kecil
yang tersebar di Kecamatan Sangkulirang.
Garis pantai yang panjang dan potensi perairan (laut maupun sungai)
yang besar menambah daya tarik wilayah ini terlebih dengan adanya daya
tarik yang unik yang berbeda dengan wilayah lainnya, seperti gua, pulau,
pantai, laut dan air panas. Namun seperti juga wilayah lain di Kutai
Timur, aksesbilitas (melalui darat) masih menjadi masalah yang utama
untuk wilayah Sangkulirang. Sementara ini transportasi air / sungai
dengan perahu masih mendominasi perangkutan di Sangkulirang.[14]
Secara umum terdapat:
- Desa Benua Baru
- Pulau Birah-Birahan, merupakan tempat bertelur penyu dan tempat bertelur serta migrasi sejenis burung putih pada saat bulan-bulan angin laut selatan, yaitu bulan Agustus, September dan Oktober
- Pantai Jepu-Jepu, Bual-Bual dan Selangkau
- Desa Pengadan, dimana sebagian besar penduduknya adalah petani sarang burung walet. Juga terdapat gua-gua yang sangat menarik untuk dikunjungi, baik karena keindahannya (stalagtit dan stalagmit) serta terdapat lukisan-lukisan dinding berupa gambar negatif tangan manusia dan hewan dari Zaman Batu (Stone Age).[15] Di antara gua-gua itu yang dibuka untuk umum adalah:
- Gua Ampanas dan
- Gua Mardua
5.3. Zona Muara Wahau
Objek dan daya tarik wisata di wilayah ini dicirikan oleh alam
pedalaman hutan dan sungai, dengan budaya sungainya yang masih cukup
kental. Keberadaan gunung batu Kongbeng merupakan salah satu daya tarik
lain yang unik di wilayah ini selain dari desa-desa sepanjang sungai
Wahau/Telen.[16]
Secara umum terdapat:
- Desa Muara Wahau
- Desa Miau Baru, desa yang masih tetap mempertahankan tradisi budaya Dayak dalam kehidupan keseharian mereka, seperti berladang dan mencari ikan untuk kelangsungan hidup.
- Gunung Kung Beang yang terletak di Desa Pantun, nama Gunung Kung Beang berasal dari suku Dayak Wehea yang ada di Muara Wahau, berdasarkan kebenaran sejarah suku Dayak Wehea setempat yang telah lama dan terdahulu menempati dan hidup di daerah Wahaunama Gunung tersebut Kung Beang bukan Kongbeng.
- Desa-desa Sepanjang Sungai Wahau/Telen, seperti:
- Desa Jukayak
- Desa Long Segar
- Desa Long Noran
- Desa Batu Ampar
- Desa Nehas Liah Bing
- Desa Jak Luay
- Desa Long Wehea
- Desa Dea Beq
- Desa Diak Luy
- Desa Bea Nehas
- HULIWA [Hutan Lindung Wehea]yang terletak diwilayah Desa Nehas Liah Bing beserta 5 Desa Wehea Lainnya, Suku Dayak Wehea Sepakat menjaga dan melindungi serta melestarikan hutan mereka yang sangat luas bahkan menjadi hutan lindung terluas di Kutim bahkan di Kaltim maupun seluruh indonesia dan nomor 3 terbesar didunia yang dibantu TNC
6. Transportasi
6.1. Darat
Transportasi darat dapat ditempuh 4 jam dari Samarinda dan 2 jam dari Bontang.
6.2. Udara
Untuk transportasi udara terdapat 2 pelabuhan udara, yaitu KPC di Tanjung Bara dan pelabuhan udara Pertamina
di Sangkimah yang dapat didarati pesawat Cassa dengan kapasitas 21
penumpang. Transportasi udara dapat ditempuh 1 jam perjalanan dari Bandara Sepinggan, Balikpapan.
6.3. Laut
Pelabuhan laut sebagai prasarana transportasi laut saat ini hanya untuk melayani KPC, sedangkan Pelabuhan Maloy yang dipersiapkan untuk menampung aktivitas kawasan agroindustri Maloy dan daerah sekitarnya (hinterland). Sedangkan pelabuhan yang melayani kegiatan masyarakat, yaitu pelabuhan sungai yang berada di sungai Sangatta di kota Sangatta.[17]
7. Lain-lain
7.1. Perbankan dan Asuransi
Berikut adalah daftar bank dan asuransi yang membuka cabangnya di Sangatta, yaitu:
- BRI Cabang Sangatta
- BPD Kaltim Cabang Sangatta
- BNI 46 Cabang Sangatta
- Bank Mandiri Cabang Sangatta
- Bank Danamon Kantor Sangatta, sejak 12 Januari 2007
- BPR Dana Artha Cabang Sangatta
- Bank Mini Cabang Sangatta
- Asuransi Bumi Putera
- Asuran Jiwasraya
- Asuransi Jiwa Mubarakah[17]
8. Referensi
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/arti_lg.asp
- "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/teras.asp
- http://www.kompas.com/kompas-cetak/0309/04/otonomi/541472.htm
- [1]
- [2]
- Suara Karya - Faroek-Isran Siap Dilantik
- Pemkab Kutai Timur - Isran Pernah Jadi Qari Terbaik. Diakses pada 2 Desember 2010
- Penetapan Nomor Urut Kandidat Kepala Daerah Kutim
- Kaltim Post - Pilkada Kutim Satu Putaran. Diakses pada 2 Desember 2010
- JPNN - MK Kuatkan Kemenangan Isran Noor-Ardiansyah di Kutim. Diakses pada 12 Februari 2011
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/wisata.asp
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/wisata_zsgt.asp
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/wisata_zsangkulirang.asp
- http://news.nationalgeographic.com/news/2005/07/0722_050722_caveart.html
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/wisata_zwahau.asp
- http://www.kutaitimur.go.id/kutim/infrastruktur.asp
9. Pranala luar
- (Indonesia) Pariwisata di Kutai Timur
- (Indonesia) Kabupaten Kutai Timur di Harian Kompas
back to Kalimatan Timur
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar