Kabupaten Tana Tidung adalah salah satu Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia yang baru disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli 2007,
dimana disetujui pembentukan kabupaten/kota baru sebanyak 14 di seluruh
Indonesia. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari 3 wilayah kecamatan
di Kabupaten Bulungan, yakni Kecamatan Sesayap, Sesayap Hilir dan Tanah Lia.
Peta lokasi Kabupaten Tana Tidung |
1. Sejarah
1.1. Asal-usul nama Tideng Pale (Ibukota Kabupaten Tana Tidung)
Nama Ibukota Kabupaten ini memang unik dengan ejaannya yang khas Tideng Pale (baca: Tidung Pala), Nama Tideng Pale berasal dari dua kosa kata yakni "Tideng" dan "Pale". Dalam Bahasa Tidung
"Tideng" artinya Gunung sementara "Pale" berarti "Tawar/Hambar", jika
disatukan maka bermakna "Gunung Hambar". Gunung Hambar bermaksud kepada
gunung yang dibawah kaki gunung tersebut mengalir Sungai Sesayap.
Air Sungai Sesayap ini jika terjadi musim kemarau maka daerah tersebut
adalah perbatasan antara air sungai yang berasa tawar dan air sungai
yang berasa asin, maka disebutlah Tideng Pale atau gunung pembatas
antara air tawar dan air asin. Nama Tanah Tidung berasal dari Afdeeling
Tidoengschelanden (artinya Afdeling Tanah Tidung).[2]
1.2. Melihat Perjuangan Presidium Kabupaten Tana Tidung
Mencuatnya nama sebuah kabupaten baru, yaitu Kabupaten Tana Tidung,
adalah hasil dari sebuah deklarasi yang dilakukan sejumlah tokoh
masyarakat dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten
Bulungan.
Deklarasi yang sekaligus pembentukan presidium untuk memperjuangkan Kabupaten Tana Tidung, waktu itu dilaksanakan pada tanggal 28 November 2002 lalu, di Kayan Restoran Hotel Tarakan Plaza. Acara yang dihadiri sekitar 148 tokoh dari berbagai etnis masyarakat Kalimantan Utara itu, berlangsung dengan nuansa budaya yang sangat kental. Mulai dari pantun dalam bahasa Tidung, hingga tarian dan pakaian adat, mewarnai malam pendeklarasian Kabupaten Tana Tidung itu.
Tak ketinggalan, sejumlah pejabat pemerintahan dan muspida se Utara
turut hadir dalam acara yang tema utamanya adalah mendeklarasikan
keinginan masyarakat untuk membentuk sebuah kabupaten baru yang dinamai
Kabupaten Tana Tidung.
Meski pendeklarasiannya berlangsung mulus, namun perjuangan presidium
yang disepakati malam tanggal 28 November 2002 untuk memperjuangkan
kabupaten ini, bukan tanpa hambatan. Berbagai argumen-argumen bernada
kontra muncul ketika Kabupaten Tana Tidung mulai diwacanakan.
Bahkan berbagai istilah miringpun mulai mewarnai wacana ini.
Saat itu semua orang memang belum dapat memprediksikan bagaimana kelanjutan perjuangan Kabupaten Tana Tidung ini.
Meski begitu, perjuangan semua anggota presidium ini untuk
menggemakan Kabupaten Tana Tidung, nampak tak pernah surut. Dengan hanya
personel yang kerap muncul dimedia massa, perjuangan Kabupaten Tana
Tidung inipun terus dijalankan. Awalnya, perjuangan Kabupaten Tana
Tidung ini masih nampak cukup solid. Para anggota presidium yang ada
tetap melakukan berbagai upaya untuk menyosialisasikan rencana ini.
Presidium Kabupaten Tana Tidung, melakukan upaya keras untuk
menyosialisasikan dan menyakinkan rencana pembentukan Kabupaten Tana
Tidung ini kepada DPRD Nunukan dan Bulungan saat itu. Mungkin karena
Kabupaten Tana Tidung saat itu dianggap sebuah cita-cita yang
muluk-muluk, sehingga ada saja pihak-pihak tertentu yang tidak antusias
menerima wacana ini. Bahkan dalam suatu kesempatan, tim yang akan
melakukan sosialisasi, hanya berhadapan dengan beberapa orang pejabat
saja. Meski begitu, presidium Kabupaten Tana Tidung, tetap melanjutkan
upaya yang dirintis ini.
Untungnya, meski Kabupaten Tana Tidung saat itu belum mendapat
dukungan dana dari sponsor khusus, namun dengan tekad para deklarator,
akhirnya presidium berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 200 juta untuk
mulai memperjuangkan Kabupaten Tana Tidung kala itu.
“Waktu itu, dari dana urunan semua tokoh yang mendukung Kabupaten
Tana Tidung ini, kami berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 200 juta,”
ungkap salah seorang pengurus presidium.
Dana itu, kemudian dikelola oleh presidium sebagai dana untuk
melakukan sosialisasi ke dua pemerintah daerah, hingga melakukan
sosialisasi dan menumbuhkan keyakinan masyarakat di daerah yang akan
dibentuk tersebut.
2. Pejabat Daerah
Sejak terbentuknya Kabupaten Tana Tidung, pemerintah menunjuk Ir. Zaini Anwar, MM sebagai Pejabat Bupati (Pj. Bupati) Tana Tidung pada tahun 2007. Pada tanggal 18 Januari 2010, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak melantik Undunsyah sebagai bupati dan Markus Yungkin sebagai wakil bupati Tana Tidung periode 2010-2015 dan telah disetujui dalam sebuah rapat sidang paripurna istimewa DPRD Kabupaten Tana Tidung.
3. Lihat
- Suku Tidung
- Kerajaan Tidung
4. Referensi
- "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- (Inggris) (2007)"Borneo in 1942". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diakses pada 6 Agustus 2011.
5. Pranala luar
- (Indonesia) Radar Tarakan
- (Indonesia) Tana Tidung Resmi Kabupaten. Kaltim Pos, 18 Juli 2007
- (Indonesia) DPR Setujui 8 Daerah Otonom Baru. Media Indonesia, 17 Juli 2007
- (Indonesia) Gubernur Kaltim melantik Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung periode 2010-2015, Undunsyah dan Markus Yungkin. Tarakan TV, 18 Januari 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar