Imām Alī bin Mūsā ar-Riđhā (Bahasa Arab: علي بن موسى الرضا) (Madinah, 11 Dzulkaidah 148 H - Masyhad, 17 Safar 203 H[2]) (diperkirakan 1 Januari 765 - 26 Mei 818) adalah imam ke-8 dalam tradisi Syi'ah Dua Belas Imam. Dalam Bahasa Persia, dia sering dipanggil dengan nama Imam Reza dan dijuluki dengan panggilan Abu al-Hasan.[2] Dia hidup pada masa berkuasanya tiga orang Khalifah Bani Abbasiyah yaitu Harun ar-Rasyid, al-Amin dan al-Ma'mun[3] dan diangkat oleh al-Ma'mun menjadi putra mahkota kekhalifahan dimana hal ini menyebabkan pemberontakan dari keluarga Bani Abbasiyah lainnya terhadap al-Ma'mun.[2]
Julukan lainnya yang diberikan kepada Imam Ali ar-Ridha adalah ash-Shabir, ar-Radhi, al-Wafi, az-Zaki, dan al-Wali.[4] Selain itu julukan lainnya adalah:
- Imam Zamin'i Tsamin, Tsamin berarti delapan, Zamin berarti keselamatan dan keamanan.[5]
- Gharibul-Ghurabaa[5]
- Alim'i ali Muhammad[5]
1. Kelahiran dan kehidupan keluarga
1.1. Kelahiran
Pada tanggal 11 Dzulkaidah 148 H, seorang anak laki-laki lahir di rumah Imam Musa al-Kadzim (Imam ke-7) di Madinah, yang nantinya akan mengambil posisi keimaman, setelah ayahnya.[6] Namanya adalah Ali dengan julukan ar-Ridha. Dia lahir satu bulan setelah kakeknya, Imam Ja'far ash-Shadiq meninggal.
1.2. Ibu
lbunya bernama Taktam[7][2] ada pula yang menyebut bernama Najmah[8][3][9], yang dijuluki Ummu al-Banin, seorang yang shalehah, ahli ibadah, utama dalam akal dan agamanya dan setelah melahirkan Ali ar-Ridha, Musa al-Kadzim memberinya nama at-Thahirah.[7][2]
1.3. Saudara
Dia memiliki saudara yang bernama Zaid, yang melakukan revolusi dan membuat kerusuhan di Madinah. Zaid pernah tertangkap dan dibawa atas perintah al-Ma'mun ke Khurasan untuk diadili. Al-Ma'mun membebaskannya sebagai penghormatan terhadap Imam Ali ar-Ridha.[10]
Imam memiliki saudara lain yang bernama Abdullah, dimana ia hidup sampai masa Imam Muhammad al-Jawad.[4]
Imam memiliki seorang saudari yang bernama Fatimah Maksumah, ia meninggal di Qom, Iran ketika datang dari Madinah menuju Masyhad untuk mencari kakaknya, Imam Ali ar-Ridha. Kuburan Fatimah Maksumah, sampai saat ini masih terdapat di Qom, dan menjadi pusat ziarah di sana.[11]
1.4. Istri-istri
Imam menikah dengan Sayyidah Sabika yang juga dikenal dengan nama Khaizarun. Istri Imam ini adalah keturunan sahabat Muhammad, yang juga pembela setia Ali, Ammar bin Yasir. Khaizarun merupakan ibu dari Imam ke-9, Muhammad al-Jawad.[1]
Selain itu, Imam dinikahkan pula dengan putri dari khalifah saat itu, Ummul Fadhl binti al-Ma'mun,
dimana menurut riwayat, Ummul Fadhl begitu mengetahui Imam telah
memiliki istri lain yang telah memberikan keturunan, maka ia menjadi
marah, dan setuju untuk memberi racun kepada Imam hingga menyebabkan
wafatnya Imam.[1]
1.5. Keturunan
Putra-putra Imam bernama:[7]
- Hasan
- Muhammad al-Jawad, penerus keimaman
- Ja'far
- Ibrahim
- Husain
Putri Imam bernama Aisyah.[7]
2. Referensi
2.1. Sumber
- (Inggris)Biography of Imam Muhammad at-Taqi (AS)
- Riwayat Hidup Imam Ali Ar-Ridha a.s di abatasya.net
- Imam Ali bin Musa Ar-Ridha a.s. di al-shia.com
- Imam Kedelapan: Imam Ridha AS. Ayatullah Ibrahim Amini
- Kesalahan pengutipan: Tag
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama
karbala
- Sayid Mahdi Ayatullahi. Teladan Pejuang yang Sabar. Islamic Cultural Center, Jakarta, 22 November 2007
- Imam Ali Ar-Ridha as di fatimah.org
- Ulama Sunni Bicara tentang 12 Imam Ahlul Bayt. Blog Kian Santang.
- Imam Ali bin Musa Ar-Ridha as di al-hadj.com
- (Inggris)An introduction to tenth infallible Hazrat Imam Ali Reza (AS)
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar