Kabinet Pembangunan VII adalah kabinet pemerintahan Indonesia yang dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Baharuddin Jusuf Habibie yang masa jabatannya paling singkat (16 Maret 1998-21 Mei 1998). Masa bakti kabinet ini seharusnya berakhir pada tahun 2003, namun karena terjadi demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan massal 1998 akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang berujung pada pengunduran diri Soeharto dari jabatannya pada tanggal 21 Mei 1998
dan diangkatnya B.J. Habibie sebagai pejabat presiden dalam situasi
darurat, mengakibatkan kabinet ini menjadi demisioner. Sebagai
penggantinya, pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Kabinet Reformasi Pembangunan.
Pada 21 Mei 1998, setelah tekanan politik besar dan beberapa demonstrasi, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya di televisi. |
Adapun Catur Krida Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:
- Pertama, trilogi pembangunan. Yakni stabilitas nasional, pertumbuhan dan pemerataan, sebagai landasan kebijaksanaan pembangunan yang sudah teruji selama ini dan telah kita laksanakan.
- Kedua, kemandirian. Yakni melepaskan diri dari ketergantungan pada pihak lain dan percaya atas kemampuan sendiri, akan sanggup menghadapi segala gejolak yang timbul akibat globalisasi.
- Ketiga, ketahanan nasional. Dari kemandirian, kebersamaan, dan kekeluargaan itulah tumbuh ketahanan nasional. Yaitu keuletan dan ketangguhan bangsa kita menghadapi berbagai tantangan dan ancaman.
- Keempat, persatuan dan kesatuan. Keduanya akan memperkokoh ketahanan nasional dalam menjamin kelangsungan hidup dalam bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
1. Susunan
Susunan Kabinet Pembangunan VII adalah sebagai berikut:[1]1.1. Menteri departemen
No. | Jabatan | Nama |
---|---|---|
1 | Menteri Dalam Negeri | R. Hartono |
2 | Menteri Luar Negeri | Ali Alatas |
3 | Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI | Wiranto |
4 | Menteri Kehakiman | Muladi |
5 | Menteri Penerangan | Muhammad Alwi Dahlan |
6 | Menteri Keuangan | Fuad Bawazier |
7 | Menteri Perindustrian dan Perdagangan | Mohammad Hasan |
8 | Menteri Pertanian | Justika Baharsjah |
9 | Menteri Pertambangan dan Energi | Kuntoro Mangkusubroto |
10 | Menteri Kehutanan dan Perkebunan | Sumahadi |
11 | Menteri Pekerjaan Umum | Rachmadi Bambang Sumadhijo |
12 | Menteri Perhubungan | Giri Suseno Hadihardjono |
13 | Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya | Abdul Latief |
14 | Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil | Subiakto Tjakrawerdaya |
15 | Menteri Tenaga Kerja | Theo L. Sambuaga |
16 | Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan | AM Hendropriyono |
17 | Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Wiranto Arismunandar |
18 | Menteri Kesehatan | Faried Anfasa Moeloek |
19 | Menteri Agama | Muhammad Quraish Shihab |
20 | Menteri Sosial | Siti Hardijanti Rukmana |
1.2. Menteri negara
No. | Jabatan | Nama |
---|---|---|
21 | Menteri Negara Sekretaris Negara | Saadillah Mursjid |
22 | Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala BPPT | Rahardi Ramelan |
23 | Menteri Negara Investasi/Kepala BKPM | Sanyoto Sastrowardoyo |
24 | Menteri Negara Agraria/Kepala BPN | Ary Mardjono |
25 | Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman | Akbar Tanjung |
26 | Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Bapedal | Juwono Sudarsono |
27 | Menteri Negara Pangan, Hortikultura dan Obat-obatan | Haryanto Dhanutirto |
28 | Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara | Tanri Abeng |
29 | Menteri Negara Peranan Wanita | Tuty Alawiyah |
30 | Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga | Agung Laksono |
1.3. Menteri negara koordinator
No. | Jabatan | Nama |
---|---|---|
31 | Menteri Negara Koordinator Bidang Politik dan Keamanan | Feisal Tanjung |
32 | Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri/Kepala Bappenas | Ginandjar Kartasasmita |
33 | Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara | Hartarto Sastrosoenarto |
34 | Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan/Kepala BKKBN | Haryono Suyono |
1.4. Pejabat setingkat menteri
No. | Jabatan | Nama |
---|---|---|
35 | Jaksa Agung | Soedjono C. Atmonegoro |
36 | Gubernur Bank Indonesia | Syahril Sabirin |
2. Pengunduran diri massal
Selain tekanan demonstrasi massa, juga akibat mundurnya 14 menteri menyusul Abdul Latief
dari jabatannya sebagai menteri Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya.
Menteri-menteri tersebut mengundurkan diri pada malam hari 20 Mei 1998, pukul 20.00 WIB melalui surat yang diterima Yusril Ihza Mahendra yang diteruskan kepada Mensesneg saat itu, Saadilah Mursyid. Surat tersebut berbunyi:
Hal: Pembentukan Kabinet Baru Jakarta 20 Mei 1998 Kepada Yth. Bapak Presiden RI
Dengan hormat
Bersama surat ini dengan hormat kami laporkan bahwa setelah
melakukan evaluasi terhadap situasi akhir-akhir ini terutama di bidang
ekonomi, kami berkesimpulan bahwa situasi ekonomi kita tidak akan mampu
bertahan lebih dari 1 (satu) minggu apabila tidak diambil
langkah-langkah politik yang cepat dan tepat sesuai dengan aspirasi yang
hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat khususnya mengenai
reformasi di segala bidang, seperti antara lain yang direkomendasi oleh
DPR-RI dengan pimpinan fraksi-fraksi pada hari selasa, 19 Mei 1998.
Dalam hubungan itu kami bersepakat bahwa langkah pembentukan
kabinet baru sebagaimana yang bapak rencanakan tidak akan menyelesaikan
masalah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami secara
pribadi-pribadi menyatakan tidak bersedia diikutsertakan dalam kabinet
baru tersebut.
Sebagai anggota Kabinet Pembangunan VII kami akan tetap membantu
sepenuhnya pelaksanaan tugas yang Bapak emban dalam menyukseskan Catur
krida Kabinet Pembangunan VII. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami
ucapkan terima kasih.
Hormat kami,- Ir. Akbar Tanjung
- Ir. Drs. AM. Hendropriyono, SH, SE, MBA
- Prof. Dr. Ir. Ginanjar Kartasasmita
- Ir. Giri Suseno Hadihardjono, MSME
- Dr. Haryanto Dhanutirto
- Prof. Dr. Ir. Justika S. Baharsjah, M.Sc
- Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, M.Sc
- Ir. Rachmadi Bambang Sumadhijo
- Prof. Dr. Ir. Rahadi Ramelan, M.Sc
- Subiakto Tjakrawedaya, SE
- Sanyoto Sastrowardoyo, M.Sc
- Ir. Sumahadi, MBA
- Drs. Theo L. Sambuaga
- Tanri Abeng, MBA.
3. Catatan kaki dan referensi
4. Lihat pula
- Daftar kabinet Indonesia
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar