Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani), (Bahasa Arab: مالك بن أنس), lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
Biografi
Abu abdullah Malik
bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin
Jutsail binAmr bin al-Haris Dzi Ashbah. Imama malik dilahirkan di Madinah al Munawwaroh. sedangkan mengenai masalah tahun kelahiranya terdapat perbedaaan riwayat. al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa imam malik dilahirkan pada 94
H. ibn Khalikan dan yang lain berpendapat bahawa imam malik dilahirkan
pada 95 H. sedangkan. imam al-Dzahabi meriwayatkan imam malik dilahirkan
90 H. Imam yahya bin bakir meriwayatkan bahwa ia mendengar malik
berkata :"aku dilahirkan pada 93 H". dan inilah riwayat yang paling
benar (menurut al-Sam'ani dan ibn farhun)[3].
Ia menyusun kitab Al Muwaththa', dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah.
Kitab tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang meriwayatkan Al Muwaththa’
lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan
seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan
yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al
Andalusi al Mashmudi.
Sejumlah ‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh,
yaitu Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang
menetapkan Sunan ad Darimi sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab besar ini, Ibn Hazm berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan hadits, aku belum mnegetahui bandingannya.
Hadits-hadits yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursal, mu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulama
menghitungnya berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613
hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa
penyandara, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang
kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur
lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.
Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in
dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari
Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry,
Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang
paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari.
Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada
yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang
sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.
Malik bin Anas menyusun kompilasi hadits dan ucapan para sahabat dalam buku yang terkenal hingga kini, Al Muwatta.
Di antara guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul Majmar, Az Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin Dinar, dan lain-lain.
Di antara murid beliau adalah Ibnul Mubarak, Al Qoththon, Ibnu Mahdi, Ibnu Wahb, Ibnu Qosim, Al Qo’nabi, Abdullah bin Yusuf, Sa’id bin Manshur, Yahya bin Yahya al Andalusi, Yahya bin Bakir, Qutaibah Abu Mush’ab, Al Auza’i, Sufyan Ats Tsaury, Sufyan bin Uyainah, Imam Syafi’i, Abu Hudzafah as Sahmi, Az Aubairi, dan lain-lain.
Pujian Ulama untuk Imam Malik
An Nasa’i
berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur,
tepercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada
meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket: Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di
Makkah, karena tidak senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak
diketahui, Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan
amal atau menambah pada matan).
Sedangkan Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama
menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan
keutamaan ibadah”.
Imam as-Syafi'i berkata : "Imam Malik adalah Hujjatullah atas makhluk-Nya setelah para Tabi'in[3] ".
Yahya bin Ma'in berkata :"Imam Malik adalah Amirul mukminin dalam (ilmu) Hadits"
Ayyub bin Suwaid berkata :"Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam madinah) dan as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat dipercaya".
Ahmad bin Hanbal berkata:" Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik, maka ketahuilah bahwa orang tersebut adalah ahli bid'ah"
Seseorang bertanya kepada as-Syafi'i :"
apakah anda menemukan seseorang yang (alim) seperti imam malik?"
as-Syafi'i menjawab :"aku mendengar dari orang yang lebih tua dan lebih
berilmu dari pada aku, mereka mengatakan kami tidak menemukan orang yang
(alim) seperti Malik, maka bagaimana kami(orang sekarang) menemui yang
seperti Malik?[3] "
Kitab Al-Muwaththa
Al-Muwaththa bererti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau
‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam.
Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang
dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama
tabiin. Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum
ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah
sahih kerana Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam
penerimaan sebuah hadits. Dia sangat berhati-hati ketika menapis,
mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat yang meragukan. Dari
100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja diakui sah dan
dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih olehnya
setelah diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah
riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis
hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. Imam Syafi pernah
berkata, “Tiada sebuah kitab di muka bumi ini setelah al qur`an yang
lebih banyak mengandungi kebenaran selain dari kitab Al-Muwaththa
karangan Imam Malik.”
inilah karangan para ulama muaqoddimin
Wafatnya Sang Imam Darul Hijroh
Imam malik jatuh sakit pada hari ahad dan menderita sakit selama 22
hari kemudian 10 hari setelah itu ia wafat. sebagian meriwayatkan imam
Malik wafat pada 14 Rabiul awwal 179 H.
sahnun meriwayatkan dari abdullah bin nafi':" imam malik wafat pada
usia 87 tahun" ibn kinanah bin abi zubair, putranya yahya dan
sekretarisnya hubaib yang memandikan jenazah imam Malik. imam Malik
dimakamkan di Baqi'
Catatan kaki
- MuslimHeritage.com - Topics
- The Origins of Islamic Law: The Qurʼan, the Muwaṭṭaʼ dan Madinan ʻAmal, hal. 16
- Malik bin Anas: "Al Muwaththa", halaman 7-9. Mesir :Dar al-Ghad al-gadeed ISBN 977-372-088-8
Lihat
- Muwaththa Malik
- Mazhab Maliki
- Taba Taba'een
- Salaf
- talaq tiga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar