WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Minggu, 13 Desember 2009

Saat Visi Menjadi Liar



Ada seorang pembaca yang sedang melakukan latihan visualisasi. Namun visi yang muncul menjadi liar dan destruktif. Memang, ada visi positif yang muncul, namun tentu saja tidak akan nyaman saat ada visi yang destruktif. Ini harus segera dihilangkan karena berbahaya. Bagaimana cara menghilangkan visi yang liar tersebut?

Yang pertama, visi-visi liar tersebut adalah bawaan dari masa lalu yang belum hilang dalam pikiran kita. Misalnya saat kita memiliki latar belakang yang depresi, putus asa, atau dendam, maka visi-visi yang merusak bisa muncul. Saya, menyebutnya dengan luka emosi. Oleh karena itu, untuk mulai menghilangkan visi-visa merusak, langkah pertamanya dengan memaafkan sepenuh hati.

Siapa yang perlu dimaafkan? Tentu, pihak luar yang pernah membuat Anda luka emosi. Tidak perlu menunggu mereka meminta maaf, maafkan saja. Tidak ada hambatan untuk memaafkan kecuali Anda tidak mau memaafkan. Kuncinya di kemauan, maukah kita memaafkan orang tersebut.

Jika akhlaq orang tersebut memang buruk, selain memaafkan, do’akanlah, agar Allah memberi hidayah kepada orang tersebut sehingga tidak lagi menyakiti kita dan juga orang lain. Atau ubahlah pola pikir kita, bahwa buruknya akhlaq seseorang justru sebuah ujian bagi kita dari Allah. Untuk menguji sejauh mana kesabaran kita.

Ada dua pilihan, dan Anda bebas memilih keduanya. Pertama, Anda tetap dendam dan mencari kesempatan untuk membalas. Namun, apa yang akan Anda dapatkan? Yang kedua, bersyabar, memaafkan, melakukan kebajikan, dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Apa yang akan kita dapatkan? Ketenangan dan juga balasan pahala dari Allah. Insya Allah.

Selain orang lain, yang perlu kita maafkan adalah diri sendiri. Bisa jadi rasa dendam dan depresi akibat dari kesalahan dan kegagalan kita dimasa lalu. Secara tidak sadar, sering kali kita menyalahkan diri sendiri. Mulai sekarang, maafkanlah, meskipun itu diri sendiri. Katakan dengan sungguh-sungguh : “Saya memaafkan siapa pun dan juga diri sendiri.”

Yang kedua, penyebabnya adalah kurangnya konsentrasi. Maka langkah selanjutnya ialah melatih konsentrasi kita kepada satu titik. Cobalah berlatih untuk memikirkan satu hal selama mungkin tanpa memikirkan hal lain.

Yang ketiga, visi-visi merusak bisa datang dari syaithan. Mohonlah perlindungan kepada Allah. Kita tetap melakukan ikhtiar dengan cara melakukan dua hal diatas (memaafkan dan konsentrasi), juga ditambah dengan do’a dan tawakal kepada Allah. Perbanyaklah ibadah ritual. Insya Allah dengan memohon perlindungan dan banyak ibadah, hati kita akan lebih tenang.
Arifuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali