Agama Khonghucu adalah istilah yang muncul sebagai akibat dari keadaan politik di Indonesia. Agama Khonghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya dengan Konfusianisme sebagai filsafat.
1. Sejarah
1.1 Konfusianisme sebagai agama dan filsafat
Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea, Jepang, Taiwan, Hong Kong dan RRC. Dalam bahasa Tionghoa, agama Khonghucu seringkali disebut sebagai Kongjiao atau Rujiao.
1.2 Agama Khonghucu di zaman Orde Baru
Di zaman Orde Baru, pemerintahan Soeharto melarang segala bentuk aktivitas berbau kebudayaaan dan tradisi Tionghoa
di Indonesia. Ini menyebabkan banyak pemeluk kepercayaan tradisional
Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai pemeluk salah satu dari 5 agama
yang diakui. Untuk menghindari permasalahan politis (dituduh sebagai atheis dan komunis), pemeluk kepercayaan tadi kemudian diharuskan untuk memeluk salah satu agama yang diakui, mayoritas menjadi pemeluk agama Kristen atau Buddha. Klenteng yang merupakan tempat ibadah kepercayaan tradisional Tionghoa juga terpaksa mengubah nama dan menaungkan diri menjadi vihara yang merupakan tempat ibadah agama Buddha.
1.3 Agama Khonghucu di zaman Orde Reformasi
Seusai Orde Baru, pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai
mendapatkan kembali pengakuan atas identitas mereka sejak UU No
1/Pn.Ps/1965 yang menyatakan bahwa agama-agama yang banyak pemeluknya di
Indonesia antara lain Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Buddha dan
Khonghucu.
2. Hal-hal yang perlu diketahui dalam agama Khonghucu
-
- Mengangkat Konfusius sebagai salah satu nabi
- Menetapkan Litang (Gerbang Kebajikan) sebagai tempat ibadah resmi, namun dikarenakan tidak banyak akses ke litang, masyarakat umumnya menganggap klenteng sebagai tempat ibadah umat Khonghucu.
- Menetapkan Sishu Wujing sebagai kitab suci resmi
- Menetapkan tahun baru Imlek, sebagai hari raya keagamaan resmi
- Hari-hari raya keagamaan lainnya; Imlek, Hari lahir Khonghucu (27-8 Imlek), Hari Wafat Khonghucu (18-2-Imlek), Hari Genta Rohani (Tangce) 22 Desember, Chingming (5 April), Qing Di Gong (8/9-1 Imlek) dsb.[1]
- Rohaniawan; Jiao Sheng (Penyebar Agama), Wenshi (Guru Agama), Xueshi (Pendeta), Zhang Lao (Tokoh/Sesepuh).
- Kalender Imlek terbukti di buat oleh Nabi Khongcu (Konfusius). Nabi Khongcu mengambil sumbernya dari penangalan dinasti Xia (2200 SM) yang sudah di tata kembali oleh Nabi Khongcu.
Tahun Zaman Nabi Khongcu Tahun Baru jatuh 22 Desember. 4 February
pergantian musim dingin ke musim semi. Jadi imlek bukan perayaan musim
semi. Perkiraan tanggal 1 imlek, rentang waktunya 15 hari kedepan dan 15
hari kebelakang dari 4 Pebruary tersebut.Tiap 4 atau 5 tahun sekali ada
bulan ke 13, untuk menggenapi agar perhitungan tersebut tidak berubah.
3. Ajaran Konfusius
Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar
dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini
melainkan beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum
kelahirannya seperti apa yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta
melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno tersebut". Meskipun orang
kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao
atau Agama Khonghucu, maka orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu
(Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang harus dilakukan oleh para
penganutnya. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana hubungan
antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita
melakukan hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao)
yang disebut dengan istilah "Tian" atau "Shang Di".
Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM
Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak
masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur
32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah,
kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini.
Ia meninggal dunia pada tahun 479 SM.
Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan
antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya
diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir
di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang
mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan
penunggu tapi hanya yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang
keramat atau penunggu yang tidak patut disermbah, yang dipentingkan
dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki
moral.
Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia sebenarnya adalah manusia
biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah
falsafahnya menjadi sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan
tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.
4. Intisari ajaran Khong Hu Cu
- Delapan Pengakuan Iman (Ba Cheng Chen Gui) dalam agama Khonghucu:
- 1. Sepenuh Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa (Cheng Xin Huang Tian)
- 2. Sepenuh Iman menjunjung Kebajikan (Cheng Juen Jie De)
- 3. Sepenuh Iman Menegakkan Firman Gemilang (Cheng Li Ming Ming)
- 4. Sepenuh Iman Percaya adanya Nyawa dan Roh (Cheng Zhi Gui Shen)
- 5. Sepenuh Iman memupuk Cita Berbakti (Cheng Yang Xiao Shi)
- 6. Sepenuh Iman mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi (Cheng Shun Mu Duo)
- 7. Sepenuh Iman memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing (Cheng Qin Jing Shu)
- 8. Sepenuh Iman menempuh Jalan Suci (Cheng Xing Da Dao)
- Lima Sifat Kekekalan (Wu Chang):
- Ren - Cintakasih
- Yi - Kebenaran/Keadilan/Kewajiban
- Li - Kesusilaan, Kepantasan
- Zhi - Bijaksana
- Xin - Dapat dipercaya
- Lima Hubungan Sosial (Wu Lun):
- Hubungan antara Pimpinan dan Bawahan
- Hubungan antara Suami dan Isteri
- Hubungan antara Orang tua dan anak
- Hubungan antara Kakak dan Adik
- Hubungan antara Kawan dan Sahabat
- Delapan Kebajikan (Ba De):
- Xiao - Laku Bakti
- Ti - Rendah Hati
- Zhong - Satya
- Xin - Dapat Dipercaya
- Li - Susila
- Yi - Bijaksana
- Lian - Suci Hati
- Chi - Tahu Malu
- Zhong Shu = Satya dan Tepa selira/Tahu Menimbang:
"Apa yang diri sendiri tiada inginkan, jangan dilakukan terhadap orang lain" (Lunyu)
5. Kitab suci
Kitab sucinya ada 2 kelompok, yakni:
- Wu Jing (Kitab Suci yang Lima) yang terdiri atas:
- Kitab Sanjak Suci Shi Jing
- Kitab Dokumen Sejarah Shu Jing
- Kitab Wahyu Perubahan Yi Jing
- Kitab Suci Kesusilaan Li Jing
- Kitab Chun-qiu Chunqiu Jing
- Si Shu (Kitab Yang Empat) yang terdiri atas:
- Kitab Ajaran Besar - Da Xue
- Kitab Tengah Sempurna - Zhong Yong
- Kitab Sabda Suci - Lun Yu
- Kitab Mengzi - Meng Zi
Selain itu masih ada satu kitab lagi: Xiao Jing (Kitab Bhakti).
Berdasarkan kitab Zhong Yong agama adalah bimbingan hidup karunia
Tian/Tuhan Yang Maha Esa (Tian Shi) agar manusia mampu membina diri
hidup di dalam Dao atau Jalan Suci, yakni "hidup menegakkan Firman Tian
yang mewujud sebagai Watak Sejati, hakikat kemanusiaan". Hidup beragama
berarti hidup beriman kepada Tian dan lurus satya menegakkan firmanNya.
7. Nabi
Para nabi Ru Jiao di antaranya:
- Nabi Purba Fu Xi * 2952 – 2836 SM
- Fu Xi beristrikan Nabi Nu Wa (Lie Kwa, Hokian) yang menciptakan Hukum Perkawinan
- Nabi Purba Shen Nong 2838 – 2698 SM
- Nabi Purba Huang Di 2698 – 2596 SM
- Istrinya, Nabi Lei Zu adalah penemu sutra yang ditenunnya dari kepompong ulat sutra dan bersama Huang Di menciptakan alat tenun, pakaian Hian Ik (pakaian harian) dan Hong Siang (pakaian upacara).
- Nabi Purba Yao 2357 – 2255 SM
- Nabi Purba Shun 2255 – 2205 SM
- Nabi Purba Da Yu * 2205 – 2197 SM
- Nabi Purba Shang Tang* 1766 – 1122 SM
- Nabi Wen, Zhou-gong* 1122 – 255 SM
- Nabi Besar Kong Zi* 551 – 479 SM
8. Lihat
- Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
- Klenteng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar