Buruh Demo di Istana, Sebagian Jalan Ditutup
Demo buruh menentang kenaikan harga BBM |
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekitar 10.000 buruh yang
berunjuk rasa telah mencapai lokasi yang menjadi tujuan, Istana Merdeka.
Pihak keamanan terpaksa menutup sementara Jalan Medan Merdeka Barat
dari arah Istana menuju Jalan MH Thamrin. Pengunjuk rasa sebelumnya
berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Rabu (21/3/2012).
Mereka
kemudian berarak menuju Istana. Sesampai di Jalan Medan Merdeka Barat,
mereka memilih berjalan melintasi jalur yang berlawanan arah. Aparat
keamanan pun terpaksa menutup sementara lintasan tersebut.
Saat
seluruh rombongan pengunjuk rasa telah mendekati Istana, polisi sempat
membuka kembali jalur tersebut. Namun, salah satu kelompok, KSBSI,
enggan beranjak dari jalan. "Jangan anggap tindakan kami anarki, Pak
Polisi. Yang anarki adalah kebijakannya," kata salah seorang orator dari
KSBSI.
Dia pun meminta anggotanya untuk tidak mengindahkan
permintaan aparat untuk menjauh dari jalan umum. Saat ini arus lalu
lintas tidak sampai macet parah karena tidak begitu banyak jumlah
kendaraan yang melintas di kawasan Medan Merdeka, Jalan Majapahit, dan
Jalan Veteran.
Sementara itu, pihak keamanan telah menerapkan
keamanan berlapis untuk menghindari kericuhan. Tepat di depan pagar
Istana, telah berbaris personel TNI berbaret hijau. Di depannya,
berbaris pasukan polisi antihuru-hara.
Di sisi terluar Jalan Medan
Merdeka Utara telah dijejerkan dua tingkat barikade kawat berduri. Di
depannya, aparat kepolisian berbaris rapi, sedangkan di depan para
demonstran, tetap berjejer anggota Sabhara bersama sejumlah perwira
Polri, di antaranya Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Angesta Yoyol.
Sumber: KOMPAS.com Rabu, 21 Maret 2012 | 13:38 WIB Demonstrasi Buruh Dijaga 4.000 Aparat
Ribuan buruh yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Buruh, berjalan menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/3/2012). Aksi ribuan buruh ini merupakan aksi untuk menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak per 1 April 2012. |
Aksi unjuk rasa yang dilakukan
ribuan buruh di depan Istana Negara, Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat
setidaknya dikawal 4.000 petugas gabungan, baik dari kepolisian hingga
TNI.
"Ya 4000 pasukan gabungan dari Polda Metro Jaya," ujar Kepala
Kepolisian Resort Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol
kepada Kompas.com di lokasi aksi, Rabu (21/3/2012).
Berdasarkan
data yang dihimpun di lapangan, pengunjuk rasa memasuki kawasan di
sekitar Istana Negara sekitar pukul 12.50 WIB. Sempat terjadi dorong
mendorong antara para buruh dengan polisi bertameng karena mereka tidak
diijinkan mendekati istana. "Tapi nggak ada kemungkinan untuk berantem lah," lanjut Yoyol.
Hingga
pukul 13.26 WIB pun, para buruh masih melakukan orasi di depan halaman
istana. Aksi unjuk rasa tersebut mengakibatkan arus lalu lintas dari
arah Gambir menuju Harmoni tersendat.
Sebelumnya diberitakan para
buruh tersebut melakukan aksi untuk menolak kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang direncanakan akan diberlakukan awal April 2012
mendatang. Kenaikan tersebut dianggap bertentangan dengan UU No. 22
Tahun 2011 tentang APBN 2012.
Para buruh juga menuntut agar
pemerintah melakukan perubahan secara mendasar dengan mengambi alih
pengelolaan minyak dan gas bumi yang selama ini dikelola oleh asing.
Sumber: KOMPAS.com -
Rabu, 21 Maret 2012 | 21:06 WIB
Aksi demo BBM paksa siaran di RRI
Buruh ancam tutup fasilitas publik bila tuntutan pembatalan kenaikan harga BBM ditolak |
21 Maret 2012 - 13:03 WIB
Ratusan buruh yang berasal dari sejumlah organisasi
serikat kerja di sekitar Jakarta memaksa masuk gedung Radio Republik
Indonesia (RRI) dan menuntut diberi akses menyuarakan tuntutan mereka
menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Aksi demonstrasi dimulai sejak pukul 08.30 dari
titik Bundaran Hotel Indonesia, dan menjelang siang sudah mendekati
bangunan istana negara, meski demo masih terkonsentrasi di kawasan jalan
Medan Merdeka Barat.
Pengelola RRI akhirnya mengizinkan massa diwakili dua orang utusan
menyuarakan tuntutan melalui siaran radio, yang langsung didengar para
peserta lain yang berada diluar gedung.
"Kalau pemerintah tak mengabulkan permintaan
ini, kita akan tutup seluruh sarana publik di Indonesia. Buruh akan
bergerak serempak,"ancam Said Ikbal, salah seorang juru bicara yang
membacakan tuntutan melalui siaran RRI tersebut.
Wartawan BBC di lokasi, Andreas Nugroho,
mengatakan siaran berlangsung sekitar 10 menit pada pukul 12.15. Meski
tak jelas apakah siaran ini masuk dalam program jangkauan nasional atau
hanya di sekitar Jakarta saja.
Meski pengawalan aparat cukup ketat, tidak
nampak terjadi bentrokan berarti antara petugas dan peserta aksi demo.
Keributan sempat pecah di depan kantor Menko Kesra seberang Istana
Negara karena seseorang dicurigai sebagai provokator menyusup masuk ke
tengah massa aksi
'Tak mencukupi'
Para buruh mengusung berbagai spanduk dan meneriakkan sejumlah tuntutan, terutama agar niat menaikkan harga BBM dibatalkan.
"Jika pada rapat paripurna 27 Maret DPR tetap
mengesahkan kenaikan harga BBM, kami akan gelar aksi lebih besar di
seluruh Indonesia,"seru seorang orator disambut teriakan gegap-gempita
peserta demo.
Aksi demonstrasi kali ini antara lain didukung
anggota serikat pekerja dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI),
Konferedasi Serikat Pekerja Indoensia (KSPI) serta Serikat Buruh Seluruh
Indonesia (SBSI).
Sejumlah peserta mengatakan mereka benar-benar berharap aksi demo akan menyurutkan niat pemerintah dan DPR menaikkan harga BBM.
"Enggak mungkin dalam kondisi begini naikin
harga BBM, karena gaji buruh juga belum mencukupi,"keluh Freddy yang
datang dari Pasar Minggu.
Suryati yang juga datang dari Pasar Minggu menambahkan harapannya kenaikan harga BBM setidaknya bisa ditunda dulu.
"Karena sekarang harga barang juga sudah terlanjur naik semua,"tambahnya.
Selain dari Jakarta, para buruh datang dari
Bekasi dan Tangerang yang memang dikenal sebagai kantong industri
manufaktur Jabodetabek.
Unjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM, Sebuah Mobil Dibakar
Rabu, 21 Maret 2012 17:36 WIB
Makassar, (tvOne)
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berujung anarkis. Massa pengunjukrasa yang menggelar orasinya di depan Kampus Universitas Hasanudin, Makassar, membakar sebuah mobil milik perusahaan produk minuman.
Aksi unjuk rasa mahasiswa di Makassar menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berujung anarkis. Massa pengunjukrasa yang menggelar orasinya di depan Kampus Universitas Hasanudin, Makassar, membakar sebuah mobil milik perusahaan produk minuman.
Sumber: tvOne
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar