- Pulau Kakabia
- Pulau Kayangan
- Pulau Pasi
- Pulau Selayar
- Pulau Jampea
- Pulau Tinabo
Pulau Kakabia
Pulau Kakabia adalah pulau yang terletak di antara wilayah perairan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan tepatnya di Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kakabia berasal dari kependekan kata “Kapal Kayu Bikinan Ara” yang kemudian disingkat menjadi Kakabia. Pulau Kakabia merupakan pulau tanpa penduduk yang terletak di bagian paling timur Pulau Selayar pada posisi koordinat 6°54′9.25″S 122°12′29.24″EKoordinat: 6°54′9.25″S 122°12′29.24″E dan dapat ditempuh selama 4 jam perjalanan lauat dari pulau Kalaotoa.
Selain menjadi pulau terluar dari Kabupaten Kepulauan Selayar, pulau Kakabia juga merupakan pulau terluar bagian selatan dari Provinsi Sulawesi Selatan. Pulau Kakabia
terkenal dengan burung berwarna putih hitam yang berkumpul dipulau
tersebut pada pagi dan sore hari. Burung tersebut memangsa ikan terbang
dan ikan lain yang hidup di permukaan laut dengan paruhnya yang besar
dan panjang. Di sekitar Pulau Kakabia banyak sekali ditemui penyu
sisik dan hamparan terumbu karang yang masih sangat bagus. Di atas
pulau, terdapat juga biawak, ular batu, tikus berwarna kemerah-merahan
dan kotatu (kepiting kenari)
Pulau Kakabia |
Pulau Kakabia
Jarak dan waktu tempuh
Menurut hitungan waktu tempuh melalui jalur laut dari pulau Kalaotoa ke Pulau Jampea memakan waktu sekitar 10 sampai dengan 12 jam sementara dari Pulau Jampea ke kota Benteng ditempuh sekitar 8 jam[1]. Berarti jarak pulau Kakabia dari ibukota kabupaten Kepulauan Selayar sekitar 22 jam sampai dengan 24 jam perjalanan laut.
Pulau Kayangan
Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari
Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, atau dapat ditempuh 15 menit
perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan
bagi para pengunjung. Pulau ini dulunya bernama Marrouw atau Meraux.
Pulau Kayangan
mempunyai beberapa fasilitas seperti tempat penginapan,
resort/pondokan, panggung hiburan, restoran, gedung serba guna, tempat
bermain bagi anak-anak, sarana olah raga, dan anjungan memancing. Di
bagian lain terdapat sejumlah aquarium yang menampung beraneka ragam
jenis ikan hias air laut. Daya tarik : Berenang, panorama matahari
terbenam (sunset), olah raga air, musik & pertunjukan, permainan
anak-anak, akuarium.
Pulau Pasi
Pulau Pasi
|
|
Koordinat: 6°10′26.42″S 120°24′25.95″E |
Pulau Pasi adalah pulau yang terletak di kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pulau ini berada tepat disebelah barat Pulau Selayar dengan jarak ± 1 mil dari kecamatan Benteng ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar atau sekitar 15 menit perjalanan melalui jalur laut. Pulau Pasi berseberangan dengan Pulau Gusung (terletak di bagian utara pulau Pasi) dan hanya dipisahkan oleh selat kecil yang dinamai Tarrusang. Di pulau ini terdapat 2 buah desa yakni desa Kahu-kahu dan desa Bontoborusu.
Pulau Pasi merupakan pulau terluar bagian barat Kabupaten Kepulauan Selayar dengan titik koordinat 6°10′26.42″S 120°24′25.95″EKoordinat: 6°10′26.42″S 120°24′25.95″E. Disekitar pulau biasanya digunakan sebagai lokasi diving dan tempat memancing terutama yang mengarah ke Laut Sulawesi.
Beberapa warga memanfaatkan daerah dipinggir pulau sebagai area tambak
beberapa jenis ikan laut yang berkualitas ekspor dan jenis lobster.
Pulau Selayar
Pulau Selayar
|
|
Koordinat: 6°5′48.7″S 120°30′16.86″E |
Pulau Selayar adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di pulau ini terdapat ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Kota Benteng dan beberapa Kecamatan antara lain Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontosikuyu dan Kecamatan Buki. Sarana transportasi dari luar yang paling dekat adalah Pelabuhan penyeberangan Pamatata yang terletak di desa Pamatata, kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Bandar udara terdekat dan satu-satunya yang ada di pulau Selayar adalah Bandar Udara H. Aroeppala terletak di dusun Padang, desa Bontosunggu, kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pulau Selayar merupakan salah satu pulau yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan dengan luas sekitar 2000 km2 yang membentang dari utara ke selatan antara Pulau Sulawesi dan Pulau Takabonerate dengan titik koordinat 6°5′48.7″S 120°30′16.86″EKoordinat: 6°5′48.7″S 120°30′16.86″E.
Bagian pantai barat dan utara adalah berupa bebatuan yang cadas dan
terjal, sementara pantai timur dan sebagian pantai selatan berupa pantai
yang landai dan berupa area hutan produksi serta perkebunan rakyat.
Kekhasan pulau ini antara lain menyimpan berbagai macam fauna endemik dan menarik seperti Tarsius tarsier.
Hewan ini memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit
kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki
bentuk yang lebar.
Keistimewaan lain Pulau Selayar yaitu hampir semua suku, etnik, agama dan budaya yang ada di sulawesi ada di pulau ini. Suku Makassar, Bugis, Mandar,
yang merupakan suku besar yang mendiami hampir seluruh daratan sulawesi
juga ada disini. Yang menarik bahwa masing-masing etnis tidak ada yang
mayoritas semua mencerminkan adat dan budaya masing-masing. Bahkan dalam
perkembangannnya telah terjadi evolusi budaya yang kemudian menjadikan
satu adat istiadat ini menjadi adat Selayar. hal lain adalah dari segi
bahasa, Bahasa Selayar
bukan bahasa makassar, bukan juga bahasa Bugis, ataupun Mandar akan
tetapi jika kemudian dicermati bahwa bahasa selayar adalah gabungan dari
bahasa-bahasa tersebut. Peninggalan sejarah dan kebudayaan yang menarik di pulau ini adalah Gong Nekara, Rumah Jabatan Bupati Selayar dan Tari Pakarena.
Pulau Jampea
Pulau Jampea
|
|
Koordinat: 7°6′0.76″S 120°41′7.39″E |
Pulau Jampea (biasa disebut juga pulau Tanah Jampea) adalah pulau yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pulau ini berada di bagian selatan Pulau Selayar tepatnya di antara Pulau Kayuadi kecamatan Taka Bonerate dan Pulau Kalao kecamatan Pasimarannu dengan koordinat 7°6′0.76″S 120°41′7.39″EKoordinat: 7°6′0.76″S 120°41′7.39″E. Di pulau ini terdapat 2 kecamatan antara lain kecamatan Pasimasunggu dan kecamatan Pasimasunggu Timur serta 10 desa antara lain desa Bontosaile, desa Maminasa, desa Labuang Pamajang, desa Kembang Ragi, desa Lembang Baji, desa Masungke, desa Tanamalala, desa Bontomalling, desa Bontobulaeng dan desa Bontobaru.
Pulau Jampea merupakan pulau terbesar kedua di Kepulauan Selayar setelah Pulau Selayar dan merupakan satu-satunya pulau penghasil beras di Kabupaten Kepulauan Selayar. Penduduk di Pulau Jampea rata-rata menguasai 3 bahasa yakni bahasa Indonesia, bahasa Bugis dan bahasa Selayar. Mata pencaharian penduduk di pulau ini selain sebagai nelayan dan petani tambak juga sebagai petani penghasil beras dan penghasil kopra yang sudah terkenal sejak tahun 1918.
Pulau Tinabo
Pulau Tinabo
|
|
Koordinat: 6°33′0″S 121°5′0″E |
Pulau Tinabo adalah salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia yang masuk dalam gugusan pulau di Kecamatan Takabonerate. Pulau Tinabo (Tinabo Island Dive Resort) terletak di jantung kawasan koral yang terluas dan terkaya akan kehidupan biota lautnya di dunia yakni Taman Nasional Takabonerate dengan titik koordinat 6°33′0″S 121°5′0″EKoordinat: 6°33′0″S 121°5′0″E. Lokasinya disebelah timur Pulau Selayar yang berada tepat di tengah kawasan dan merupakan pilihan paling tepat untuk melakukan scuba-diving ataupun snorkelling di Sulawesi Selatan.
Selain strategis posisinya, Pulau Tinabo dengan panjang sekitar 1,5 kilometer dan lebar 500 meter, merupakan pulau yang relatif kecil tapi cukup menyenangkan. Seluruh pulau dikelilingi oleh pantai berpasir putih, dikelilingi oleh air laut yang selalu jernih sepanjang waktu, semakin dalam berturut-turut warna airnya menjadi kehijauan, biru muda, hingga biru tua menuju ke bagian laut yang lebih dalam. Tidak jauh dari pulau Tinabo, ada beberapa pulau tetangga yang tidak dihuni manusia, yang juga berfungsi sebagai pelindung pulau Tinabo dari ombak.
Bagi mereka yang hobi menyelam, kawasan ini menawarkan banyak kemungkinan jenis penyelaman. Ada banyak kawasan dengan kontur dinding / jurang yang cocok untuk wall-dive, area yang miring melandai, hingga pulau-pulau bawah air. Selain itu di sebagian area anda dapat merasakan arus yang cocok untuk drift-dive, atau area yang sama sekali tidak ada arusnya.
Untuk mereka yang hobi memotret di bawah air, titik-titik penyelaman di sekitar pulau Tinabo dan kawasan Taka Bonerate memberi tantangan tersendiri, karena beragamnya obyek foto dan mendukungnya jarak pandang di bawah air yang minimal mencapai 10 meter. Tidaklah terlalu sulit untuk menemukan critters bawah air macam nudibranch, frogfish, flatworm, udang, crocodilefish, ataupun hewan besar macam penyu, hiu, dan gurita di setiap penyelaman. Selain itu keragaman warna terumbu karang yang luar biasa, juga menjadi obyek foto tersendiri. Keindahan bawah air itu tidak hanya untuk penyelam, banyak tempat juga yang dapat dilihat keindahannya dari 0-5 meter. Jernihnya air dan banyaknya ikan-ikan kecil warna warni serta terumbu karang yang beragam menjadi surga tersendiri bagi para snorkeller.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar