Tontowi/Liliyana dan Hendra/Ahsan akan Dapat Penghargaan
Tim bulu tangkis Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Dunia 2013 di
Guang Zhaou, China, Ahad (12/8/13) malam WIB, kembali ke Tanah Air.
Kedatangan mereka disambut langsung Menteri Pemuda dan Olaraga Roy Suryo
serta Ketua PBSI Gita Wirjawan.
Dalam kejuaraan bergengsi itu, Indonesia meraih dua gelar juara
melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Prestasi itu menjadi kebanggaan bagi
Indonesia. Karena itu, Menpora mengatakan akan ada penghargaan atas
prestasi mereka dari negara.
"Lewat PBSI dan melalui Hari Olahraga
nasional, para pemain akan diberikan penghargaan langsung oleh
Presiden. Kita tunggu saja," kata Menpora saat konfrensi pers di Bandara
Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Roy menambahkan, keberhasilan
PBSI ini semoga bisa diikuti persatuan olahraga lain. "Ini bisa menjadi
motivasi bagi persatuan olahraga lain untuk meraih prestasi yang
membanggakan untuk negara," ucap Roy.
Sumber : liputan6.com - 12/08/2013 23:39
Ketua PBSI: Ini Kado untuk Indonesia
Jakarta : Indonesia meraih dua gelar juara dalam
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013 di Guangzhou, China. Dua gelar
dipersembarkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda
putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Hasil ini melampaui target yang awalnya hanya mematok satu gelar dari
ganda putra atau ganda campuran. Karena itu, Ketua PBSI Gita Wirjawan
mendedikasikan keberhasilan ini sebagai kado istimewa untuk Indonesia
yang akan merayakan hari kemerdekaan ke-68 pada 17 Agustus mendatang.
"Terima
kasih banyak atas dukungannya kepada para pemain dari masyarakat
Indonesia. Ini jelas perjuangan dan prestasi yang luar biasa. Kerja
keras dan keberhasilan ini kami dedikasikan untuk Indonesia yang akan
berulang tahun," kata Gita saat konfrensi pers di Bandar Udara
Soerkarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (12/8/13) malam.
Gita
menambahkan, dalam beberapa bulan belakangan sudah tampak ada perubahan
dalam prestasi bulu tangkis Indonesia. "Sudah terlihat ada perbaikan
dalam performa atlet yang tampil," ucap Gita yang didampingi Menpora Roy
Suryo.
"Memang belum mencapai hasil yang maksimal, namun itu menunjukan ada kenaikan grafik yang cukup signifikan."
Mengenai
bonus, Gita mengatakan hal tersebut tentu ada. Kendati demikian, Gita
enggan untuk menyebut nominalnya. "Kita tunggu saja nanti," ucapnya
Usai Menang, Tontowi Ahmad Dapat Telepon dari SBY
Guangzhou : Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tampil
gemilang di Kejuaraan Dunia Bulutangkis. Mereka sukses merebut gelar
juara dunia nomor ganda campuran pada hari Minggu (11/8/2013).
Di final, Tontowi/Liliyana menang atas pasangan China, Chen Xu/Jin Ma dengan 21-13, 16-21, dan 22-20.
Usai pertandingan, Tontowi mendapat kejutan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menelepon langsung Tontowi untuk mengucapkan selamat.
"Bapak SBY mengaku sangat bangga dan terharu saat menyaksikan partai final. Beliau mengaku bangga, apalagi ketika bendera Merah Putih dikibarkan dan diiringi lagu Indonesia Raya," ucap Tontowi seperti dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
SBY ikut menyaksikan perjuangan tim Indonesia berlaga di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou. Bersama sejumlah menteri, ia menyaksikan pertandingan melalui siaran langsung di televisi.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga berhasil menjadi juara nomor ganda putra. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meraih gelar juara dunia setelah pada final mengalahkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13, 23-21.
Kunci Keberhasilan Tim Bulu Tangkis Indonesia
Guangzhou : Manajer tim bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky mengungkapkan kunci mengapa dua gelar berhasil disabet Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013 Guangzhou Cina. Dia mengatakan, kunci sukses tim Indonesia adalah kemampuan para pemain memanfaatkan pengalaman. Selain itu, ketenangan juga berperan penting.
"Dukungan yang diberikan langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan juga sudah memompa semangat para atlet untuk berjuang maksimal di lapangan," tandasnya seperti dikutip Badmintonindonesia.org.
Sementara itu, Kasubid Pelatnas, Ricky Soebagdja menilai, penampilan kedua pasangan juara ini sangat memuaskan. Ketenangan dan daya juang yang tinggi membuat Tontowi/Liliyana dan Hendra/Ahsan mampu melewati berbagai rintangan dari lawannya di final hari ini.
"Kami berterima kasih kepada para pemain dan pelatih atas perjuangan dan kerja keras yang luar biasa. Kedua pasangan kita tampil memukau. Tontowi/Liliyana sudah menunjukkan penampilan yang maksimal, walaupun di game ketiga stamina Tontowi sepertinya turun, tapi kami bersyukur mereka bisa bangkit dan all out sehingga bisa memenangkan pertandingan," jelas Ricky.
"Ahsan/Hendra secara keseluruhan penampilannya sangat baik, tenang dan menguasai jalannya pertandingan. Kedepannya masih banyak PR yang harus dikerjakan mengenai Pelatnas, khususnya evaluasi tim World Championships termasuk atlet dan pelatih," tutur Ricky yang juga juara dunia ganda putra dua kali pada tahun 1993 dan 1995 ini.
Keberhasilan tim Indonesia meraih dua gelar juara dunia menjawab harapan Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan bahwa Hendra dan Liliyana dapat mengulang sejarah di World Championships 2007 lalu.
Kala itu, Hendra yang berpasangan dengan Markis Kido, dan Liliyana bersama Nova Widianto sukses membawa pulang gelar juara dunia ke Tanah Air.
Usai pertandingan, Tontowi mendapat kejutan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menelepon langsung Tontowi untuk mengucapkan selamat.
"Bapak SBY mengaku sangat bangga dan terharu saat menyaksikan partai final. Beliau mengaku bangga, apalagi ketika bendera Merah Putih dikibarkan dan diiringi lagu Indonesia Raya," ucap Tontowi seperti dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
SBY ikut menyaksikan perjuangan tim Indonesia berlaga di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou. Bersama sejumlah menteri, ia menyaksikan pertandingan melalui siaran langsung di televisi.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga berhasil menjadi juara nomor ganda putra. Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan meraih gelar juara dunia setelah pada final mengalahkan ganda Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-13, 23-21.
Kunci Keberhasilan Tim Bulu Tangkis Indonesia
Guangzhou : Manajer tim bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky mengungkapkan kunci mengapa dua gelar berhasil disabet Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia 2013 Guangzhou Cina. Dia mengatakan, kunci sukses tim Indonesia adalah kemampuan para pemain memanfaatkan pengalaman. Selain itu, ketenangan juga berperan penting.
"Dukungan yang diberikan langsung oleh Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan juga sudah memompa semangat para atlet untuk berjuang maksimal di lapangan," tandasnya seperti dikutip Badmintonindonesia.org.
Sementara itu, Kasubid Pelatnas, Ricky Soebagdja menilai, penampilan kedua pasangan juara ini sangat memuaskan. Ketenangan dan daya juang yang tinggi membuat Tontowi/Liliyana dan Hendra/Ahsan mampu melewati berbagai rintangan dari lawannya di final hari ini.
"Kami berterima kasih kepada para pemain dan pelatih atas perjuangan dan kerja keras yang luar biasa. Kedua pasangan kita tampil memukau. Tontowi/Liliyana sudah menunjukkan penampilan yang maksimal, walaupun di game ketiga stamina Tontowi sepertinya turun, tapi kami bersyukur mereka bisa bangkit dan all out sehingga bisa memenangkan pertandingan," jelas Ricky.
"Ahsan/Hendra secara keseluruhan penampilannya sangat baik, tenang dan menguasai jalannya pertandingan. Kedepannya masih banyak PR yang harus dikerjakan mengenai Pelatnas, khususnya evaluasi tim World Championships termasuk atlet dan pelatih," tutur Ricky yang juga juara dunia ganda putra dua kali pada tahun 1993 dan 1995 ini.
Keberhasilan tim Indonesia meraih dua gelar juara dunia menjawab harapan Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan bahwa Hendra dan Liliyana dapat mengulang sejarah di World Championships 2007 lalu.
Kala itu, Hendra yang berpasangan dengan Markis Kido, dan Liliyana bersama Nova Widianto sukses membawa pulang gelar juara dunia ke Tanah Air.
Berikut daftar juara dunia asal Indonesia dari tahun ke tahun :
Tunggal putra
1980 Rudy Hartono
1983 Icuk Sugiarto
1993 Joko Suprianto
1995 Hariyanto Arbi
2001 Hendrawan
2005 Taufik Hidayat
Tunggal putri
1980 Verawaty Wiharjo
1993 Susi Susanti
Ganda putra
1977 Tjun Tjun/Johan Wahjudi
1980 Ade Chandra/Christian Hadinata
1993 Ricky Soebagdja/Rudi Gunawan
1995 Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky
1997 Candra Wijaya/Sigit Budiharto
2001 Tony Gunawan/Halim Haryanto
2007 Markis Kido/Hendra Setiawan
2013 Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Ganda putri
Indonesia tercatat belum pernah memenangkan gelar juara dunia di nomor ganda putri
Ganda campuran
1980 Christian Hadinata/Imelda Wiguna
2005 Nova Widianto/Liliyana Natsir
2007 Nova Widianto/Liliyana Natsir
2013 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir
Sumber: liputan6.com - 12/08/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar