WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Selasa, 31 Januari 2012

Pekan Olahraga Nasional

Logo PON
Pekan Olahraga Nasional (disingkat PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.

1. Penyelengaraan PON I

Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.

Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).

Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.

Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

 

2. Lokasi

Upacara pembukaan PON II di Stadion Ikada, Jakarta

Pekan Olahraga Nasional 

Games Tuan rumah Provinsi Tanggal Juara Umum
I Surakarta Lambang Provinsi Jawa Tengah Jawa Tengah 8 Sep - 12 Sep 1948 Jawa Tengah
II Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 21 Okt – 28 Okt 1951 Jawa Barat
III Medan Lambang Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara 20 Sep - 27 Sep 1953 Jawa Barat
IV Makassar Lambang Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan 27 Sep - 6 Okt 1957 Jakarta
V Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 23 Sep - 1 Okt 1961 Jawa Barat
VI  Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 8 Okt - 10 Nov 1965 -
VII Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 26 Agus - 6 Sep 1969 Jakarta
VIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 4 Agus - 15 Agus 1973 Jakarta
IX Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 23 Juli - 3 Agus 1977 Jakarta
X Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 19 Sep - 30 Sep 1981 Jakarta
XI Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 Sep - 20 Sept 1985 Jakarta
XII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 18 Okt - 28 Okt 1989 Jakarta
XIII Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 Sept - 19 Sep 1993 Jakarta
XIV Jakarta Lambang Provinsi DKI Jakarta Jakarta 9 Sep - 25 Sep 1996 Jakarta
XV Surabaya Lambang Provinsi Jawa Timur Jawa Timur 19 Juni - 1 Juli 2000 Jawa Timur
XVI Palembang Lambang Provinsi Sumatera Selatan Sumatera Selatan 2 Sep - 14 Sep 2004 Jakarta
XVII Samarinda Lambang Provinsi Kalimantan Timur Kalimantan Timur 6 Juli - 17 Juli 2008 Jawa Timur
XVIII Pekanbaru Lambang Provinsi Riau Riau 9 Sep - 20 Sep 2012 Jakarta
XIX Bandung Lambang Provinsi Jawa Barat Jawa Barat 2016 belum berlsng

 

3. Lihat pula

  • Olimpiade
  • Asian Games
  • GANEFO
  • SEA Games

 

4. Pranala luar

 

5. Rujukan


Arief

Olahraga di Indonesia

Tarian Dayak di pembukaan Pekan Olahraga Nasional XVII Kalimantan Timur di Stadion Palaran, Samarinda, 2008.
Olahraga di Indonesia sangat populer dari partisipasinya pada ajang internasional. Olahraga yang paling terkenal di Indonesia adalah sepak bola, diikuti dengan bulu tangkis.[1] Ajang olahraga di Indonesia diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. Organisasi ini, begitu juga dengan pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Olahraga Nasional pada 9 September.[1]

1. Sejarah

Ritual "lompat batu" dari pulau Nias.
Dalam budaya Indonesia, tidak ada keterlibatan latihan fisik seperti olahraga modern. Suku asli Indonesia umumnya menghubungkan aktivitas fisik dengan praktik kesukuaan; umumnya ritual, seni, kebugaran fisik dan bela diri. Tarian perang dan perang ritual pada suku Indonesia adalah contoh dari latihan fisik ritual di Indonesia. Beberapa ritual suku Indonesia sangat mirip dengan olahraga, seperti tradisi lompat batu Nias untuk ritual pendewasaan yang mirip dengan lompat gawang dan lompat jauh di atletik. Juga karapan sapi Madura yang sangat mirip dengan balap kereta perang. Balap perahu naga, kano dan kayak adalah kegiatan sehari-hari orang Indonesia yang hidup di dekat sungai besar.

Gambar panahan dari abad ke-9, dianggap sebagai kegiatan pangeran kaum bangsawan pada budaya Jawa, dapat ditemukan dalam bentuk ukiran timbul pada candi-candi di Jawa. Panahan dianggap sebagai salah satu olahraga klasik Indonesia, dan salah satu gambaran terkenal berada di candi Prambanan dalam cerita Ramayana dan kemudian dijadikan ikon dari Asian Games 1962 di Jakarta, juga sebagai lambang dari Stadion Gelora Bung Karno.

Pencak Silat adalah salah satu dari seni bela diri asli Indonesia yang sekarang menjadi olahraga bertarung kompetitif. Beberapa tarian Indonesia yang menunjukkan gerakan berulang-ulang sama seperti latihan fisik. Beberapa tarian sosial tradisional Indonesia termasuk poco-poco dari Sulawesi Utara dan sajojo dari Papua yang dijadikan tema senam kesegaran jasmani yang populer di seluruh Indonesia.

Konsep olahraga modern diperkenalkan pada era kolonial Hindia Belanda. Pada waktu itu sepak bola dan bulu tangkis telah sampai di Indonesia dan telah menjadi olahraga yang populer di antara penduduk Indonesia. Setelah kemerdekaan, Komite Olahraga Nasional Indonesia didirikan pada tahun 1946 untuk mempersatukan perkumpulan olahraga di daerah-daerah. Setelah itu berbagai gelanggang olahraga dibangun di seluruh Indonesia, seperti Lapangan Ikada (1951—1962). Pada masa kepemimpinan Soekarno, ada keinginan untuk menggunakan olahraga sebagai pemersatu bangsa, juga sebagai kebanggaan dalam mempromosikan olahraga di Indonesia. Pada akhirnya Stadion Gelora Bung Karno dan kompleks olahraga di sekitarnya dibangun pada tahun 1962 untuk persiapan Asian Games keempat yang diselenggarakan di Jakarta. Saat ini, Indonesia tergolong sukses dalam cabang bulu tangkis dan juga salah satu negara terbaik dalam berbagai cabang olahraga dalam tingkat Asia Tenggara.

 

2. Sepak bola

Stadion Gelora Bung Karno dalam penyelenggaraan AFC Asian Cup 2007.
Sepak bola adalah olahraga yang paling populer di Indonesia. Olahraga ini dimainkan oleh banyak orang, dari anak-anak sampai dewasa. Liga Indonesia sangat terkenal di Indonesia. Beberapa klub terkenalnya adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, PSMS Medan, PSIS Semarang, Sriwijaya FC Palembang, Persik Kediri Persipura Jayapura,dan Arema Malang. Badan sepak bola nasional adalah PSSI. Liga Indonesia telah dimulai sejak era Kolonial Belanda. Pada tahun 1993, PSSI mengkombinasikan dua liga menjadi satu, yang kemudian dikenal sebagai Liga Indonesia.

Pada ajang internasional, Indonesia sangat miskin pengalaman walaupun merupakan tim Asia pertama yang lolos ke Piala Dunia pada tahun 1938 (sebagai Hindia-Belanda). Pada tahun 1956, Indonesia bermain pada ajang Olimpiade dan memainkan pertandingan yang sulit dengan timnas Uni Soviet yang dipimpin oleh kiper Lev Yashin. Sebagai tuan rumah, Indonesia memenangkan medali emas untuk sepak bola pada Asian Games 1962. Indonesia pertama kali masuk ajang Piala Asia pada tahun 1996. Dengan menahan imbang Kuwait pada pertandingan pertama, namun gagal ketika mereka dikalahkan oleh dua tim kuat yaitu Korea Selatan dan Uni Emirat Arab, membuat timnas Indonesia pulang lebih awal.

Timnas Indonesia sering sekali ikut dalam Piala Asia. Pada Piala Asia 2004, timnas mencetak kemenangan pertamanya setelah mengalahkan timnas Qatar, namun kejayaan itu harus buyar pada saat timnas berada di ronde ke-dua ketika dikalahkan oleh Cina dan Bahrain. Indonesia secara sukses mengalahkan Bahrain pada Piala Asia 2007 namun kembali gagal setelah dikalahkan oleh dua tim kuat Asia, Korea Selatan dan Arab Saudi.

 

3. Bulu tangkis

Taufik Hidayat, pemenang medali emas Olimpiade 2004 cabang bulutangkis tunggal putra.
Bulu tangkis adalah olahraga yang paling sukses di Indonesia. Indonesia telah memenangkan medali emas pada bulu tangkis pada setiap Olimpiade sejak bulu tangkis dimasukan pada Olimpiade pada tahun 1992. Pada tahun 1992, medali emas dimenangkan oleh Alan Budikusuma pada tunggal putra, dan Susi Susanti pada tunggal putri. Pada tahun 1996 Ricky Subagja dan Rexy Mainaky memenangkan medali emas pada ganda putra. Pada 2000 Candra Wijaya dan Tony Gunawan memenangkan medali emas pada ganda putra. Sedangkan pada tahun 2004 Taufik Hidayat memenangkan medali emas pada tunggal putra.

Atlit bulu tangkis Indonesia telah bermain pada Indonesia Terbuka, Kejuaraan Bulutangkis Inggris Terbuka dan kejuaraan internasional lainnya, termasuk Olimpiade musim panas sejak bulu tangkis dimainkan lagi pada Olimpiade 1992. Rudy Hartono adalah bintang bulu tangkis yang paling terkenal, yang telah memenangkan Piala Thomas sebanyak enam kali.[2]

Dari semua kejuaraan, Indonesia sangat sukses memenangkan Piala Thomas (Kejuaraan Bulu Tangkis Pria), memenangkan sebanyak 13 piala dari 24. Sebagai tambahan, Indonesia telah memenangkan Piala Uber (Kejuaraan Bulu Tangkis Wanita) sebanyak 3 kali.

 

4. Polo

Polo dan olahraga berkuda lainnya sangat bersejarah di Indonesia, polo telah dimulai sejak tahun 1930-an pada zaman kolonial Belanda. Ketika krisis moneter 1998 berakhir, olahraga berkuda, termasuk polo mulai dikenal oleh pemain polo Indonesia.[3]

Di Indonesia, polo dikepalai oleh Asosiasi Polo Indonesia dengan PP. PORDASI dan diawasi oleh KONI. Tim polo Indonesia dimulai pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara 2007 di Thailand dan memiliki kualitas yang cukup baik. Indonesia hanya memiliki satu lapangan polo besar, tepatnya di Nusantara Polo Club.[4]

 

5. Kompetisi

Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provensi di Indonesia, juga berpartisipasi pada ajang olahraga internasional seperti Olimpiade (lihat Indonesia di Olimpiade). Asian Games dan South East Asian Games.

6. Organisasi

  • Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI)
  • Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)
  • Persatuan Panahan Indonesia (Perpani)
  • Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI)
  • Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi)
  • Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi)
  • Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina)
  • Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI)
  • Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi)
  • Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi)
  • Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
  • Persatuan Senam Indonesia (Persani)
  • Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI)
  • Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)
  • Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi)
  • Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin)
  • Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI)
  • Taekwondo Indonesia (TI)
  • Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (Pelti)
  • Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI)
  • Persatuan Gulat Amatir Seluruh Indonesia (PGSI)
  • Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI)
  • Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi)
  • Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI)
  • Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
  • Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI)
  • Ikatan Motor Indonesia (IMI)
  • Persatuan Squash Indonesia (PSI)
  • Persatuan Ski Air Seluruh Indonesia (PSASI)
  • Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI)
  • Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi)
  • Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)
  • Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI)
  • Persatuan Boling Indonesia (PBI)
  • Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI)
  • Persatuan Golf Indonesia (PGI)
  • Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia (Perkemi)
  • Federasi Aero Sport Indonesia (FASI)
  • Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi)
  • Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
  • Wushu Indonesia (WI)
  • Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat)

 

7. Referensi


Arief

Ekonom Indonesia


Berikut ini sebagian dari tokoh-tokoh ekonom Indonesia

Ali Wardhana.  
Prof. Dr. Ali Wardhana (lahir di Solo, Jawa Tengah, 6 Mei 1928; umur 83 tahun) adalah salah satu anggota penasehat perekonomian orde baru dan pernah menjabat sebagai Menko Ekonomi, Industri dan Pengawasan Pembangunan, selama 5 tahun, yaitu antara tahun 1983-1988. Sebelumnya, Ia pernah menjadi Menteri Keuangan untuk periode tahun 1968-1983.

Boediono.
Prof. Dr. Boediono, M.Ec. (lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943; umur 68 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2009. Ia terpilih dalam Pilpres 2009 bersama pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia (sekarang setara Deputi Gubernur). Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebagai Guru Besar. Oleh relasi dan orang-orang yang seringkali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man to get the job done.

Emil Salim.
Emil Salim (lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930; umur 81 tahun) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan dilantik kembali untuk periode kedua pada 25 Januari 2010 dan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Sebelumnya ia beberapa kali menjabat sebagai menteri, antara lain Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973), Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978), Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983) dan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V 1983-1993)

Faisal Basri.
Faisal Basri atau lengkapnya Faisal H Basri Batubara (lahir di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Kwik Kian Gie.
Kwik Kian Gie  (lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1935; umur 77 tahun) adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi (1999 - 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001 - 2004). Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.

Mubyarto.
Prof. Dr. Mubyarto (lahir di Sleman, Yogyakarta, 3 September 1938 – meninggal di Yogyakarta, 24 Mei 2005 pada umur 66 tahun) adalah pakar ekonomi kerakyatan Indonesia yang mengajar di Universitas Gadjah Mada dan dikenal sebagai penggagas konsep Ekonomi Pancasila.


Mohammad Hatta.  
Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Fort de Kock (kini Bukittinggi), Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.

Soemitro Djojohadikoesoemo.
Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 29 Mei 1917 – meninggal di Jakarta, 9 Maret 2001 pada umur 83 tahun) adalah salah seorang begawan ekonomi Indonesia yang terkenal. Murid-muridnya banyak yang berhasil menjadi menteri pada era Suharto seperti JB Sumarlin, Ali Wardhana, dan Widjojo Nitisastro. Selain itu, Soemitro juga merupakan ayah dari Mantan Danjen Kopassus, Prabowo Subianto, ayah mertua dari mantan Gubernur Bank Indonesia, Soedrajad Djiwandono, dan juga besan dari mantan Presiden Indonesia, Soeharto. Soemitro adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama dan anggota BPUPKI. Dalam pemerintahan, posisi yang pernah diembannya adalah sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menristek.

Sri Mulyani Indrawati.
Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 49 tahun) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.

Syahril Sabirin.
Syahril Sabirin (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 14 Oktober 1943; umur 68 tahun) adalah Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1998 hingga tahun 2003. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada ini meniti karier awalnya di Bank Indonesia hingga menempati posisi sebagai anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia. Kemudian, ia diangkat menjadi Gubernur Bank Indonesia ketika Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998 menggantikan Sudrajad Djiwandono.

Syahrir.
Dr. Sjahrir (lahir di Kudus, Jawa Tengah, 24 Februari 1945 – meninggal di Singapura, 28 Juli 2008 pada umur 63 tahun) adalah seorang ekonom Indonesia. Sjahrir dikenal sebagai salah seorang mahasiswa yang dijebloskan ke penjara sewaktu peristiwa Malari di Jakarta tahun 1974. Sampai akhir hayatnya dia menjabat sebagai seorang anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang membawahi bidang ekonomi, yang telah resmi dilantik pada tanggal 11 April 2007.

Widjojo Nitisastro.
Prof. Dr. Widjojo Nitisastro (lahir 23 September 1927; umur 84 tahun) adalah Menteri Indonesia yang dikenal sebagai arsitek utama perekonomian orde baru. Ia sempat diangkat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971-1973 dan Menko Ekuin sekaligus merangkap sebagai Ketua Bappenas pada periode 1973-1978 dan 1978-1983. Widjojo sering dianggap sebagai pemimpin Mafia Berkeley— julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Suharto.

Raden Bei Aria Wirjaatmadja.  
Raden Bei Aria Wirjaatmadja adalah perintis berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya beliau membentuk sebuah lembaga semacam Bank yang diberi nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden dan menjadi awal kegiatan Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia. Seiring bertambahnya modal pada tanggal 16 Desember 1895 didirikanlah secara resmi Bank Perkreditan Rakyat pertama di Indonesia dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi), yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.


Arief

Tokoh agama Indonesia

Berikut ini sebagian dari tokoh-tokoh intelektual dan agama di Indonesia

Abdullah Gymnastiar.
Yan Gymnastiar (lahir di Bandung, Jawa Barat, 30 Februari 1962; umur 49 tahun) atau lebih dikenal sebagai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym adalah seorang pendakwah, penyanyi, penulis buku dan penerbit, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Ahmad Wahib
Ahmad Wahib (Sampang, 9 November 1942–Jakarta, 31 Maret 1973) adalah seorang budayawan, dan pemikir Islam. Semasa hidupnya yang singkat banyak membuat catatan permenungan yang juga telah dibukukan dalam Pergolakan Pemikiran Islam.

Abu Bakar Ba'asyir
Abu Bakar Ba'syir
Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud, biasa juga dipanggil Ustadz Abu dan Abdus Somad (lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938; umur 73 tahun), merupakan seorang tokoh Islam di Indonesia keturunan Arab. Ba'asyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min. Berbagai badan intelijen menuduh Ba'asyir sebagai kepala spiritual Jemaah Islamiyah (JI), sebuah grup separatis militan Islam yang mempunyai kaitan dengan al-Qaeda. Walaupun Ba'asyir membantah menjalin hubungan dengan JI atau terorisme.


Ali Yafie
KH. Ali Yafie (lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 1 September 1926; umur 85 tahun) adalah ulama fiqh dan mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia. Ia adalah tokoh Nahdlatul Ulama, dan pernah menjabat sebagai pejabat sementara Rais Aam (1991-1992). Saat ini, ia masih aktif sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darul Dakwah Al Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang didirikannya tahun 1947, serta sebagai anggota dewan penasehat untuk Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Andar Lumbantobing
Andar Marisi Tua Lumban Tobing (lahir di Sipahutar, Tapanuli Utara, 3 April 1920; umur 91 tahun) adalah alumni angkatan pertama Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dan termasuk orang Batak pertama yang melakukan studi teologi di Eropa. Ia memperoleh gelar Doktor dari Friederich Wilhem Universitat di Bonn tahun 1957 dengan disertasi Das Amt in der Batak Kirche dan telah diterbitkan oleh Penerbit BPK Gunung Mulia dengan judul Makna Wibawa Jabatan dalam Gereja Batak. Ia menjadi dosen teologi sistematik dan Rektor Universitas Nommensen, Pematang Siantar tahun 1957-1964. Ia kemudian menjadi uskup pertama GKPI tahun 1964 dan menjabat hampir 25 tahun.

Arief Budiman
Arief Budiman (lahir di Jakarta, 3 Januari 1941; umur 71 tahun), dilahirkan dengan nama Soe Hok Djin, adalah seorang aktivis demonstran Angkatan '66 bersama dengan adiknya, Soe Hok Gie. Pada waktu itu ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia di Jakarta. Ayahnya seorang wartawan yang bernama Soe Lie Piet. Sejak masa mahasiswanya, Arief sudah aktif dalam kancah politik Indonesia, karena ia ikut menandatangani Manifesto Kebudayaan pada tahun 1963 yang menentang aktivitas LEKRA yang dianggap memasung kreativitas kaum seniman.

Bambang Hidayat
Prof. Dr. Bambang Hidayat (lahir di Kudus, 18 September 1934; umur 77 tahun) adalah seorang astronom Indonesia. Ia adalah putra tertua dari 8 bersaudara. Ayahnya, Soedirgo Dhonomidjojo, adalah seorang polisi yang kemudian meniti karier sebagai pamong praja. Bambang Hidayat menikah dengan Estiti Harti Sujono. Prof. Estiti Harti Sujono Ph.D. lebih dikenal sebagai Estiti Bambang Hidayat adalah seorang biolog di Departemen Biologi ITB. Pasangan ini dikaruniai dua putra. Ibu Estiti wafat pada tahun 1995 karena penyakit kanker.

Bambang Noorsena
Bambang Noorsena (lahir di Ponorogo, 31 Maret 1964; umur 47 tahun) adalah pendiri Institute for Syriac Christian Studies (ISCS). Sejak akhir 1997, setelah mempelajari dari dekat gereja-gereja Arab di beberapa negara di Timur Tengah, ia menawarkan kekristenan Syria sebagai wacana dalam menembus "kebuntuan dialog teologis Kristen-Islam". Hasilnya, sebuah "kejutan kultural" menghiasi hampir semua media massa di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini. Selain menyerukan "pertobatan budaya" di gereja-gereja yang mengundangnya, intelektual Kristen yang menolak menjadi pendeta ini juga memberikan ceramah di forum-forum kajian Islam. Sehari-harinya, Bambang Noorsena bekerja sebagai dosen di Universitas Kristen Cipta Wacana (UKCW) Malang. Selain aktif di forum-forum dialog antar iman, ia kini menjadi salah seorang anggota dewan konsultatif Indonesian Conference on Religion and Peace(ICRP).

Dawam Rahardjo
Prof. Drs. Dawam Rahardjo (Solo, Jawa Tengah, 20 April 1942 adalah seorang ekonom Indonesia. Ia mendapatkan gelar sarjana S1 dari Fakultas Ekonomi UGM (1969)

Dick Hartoko
Theodoor Willem Geldorp (Lumajang, 9 Mei 1922 - (?), 1 September 2001) atau lebih dikenal dengan nama Dick Hartoko adalah seorang budayawan Indonesia. Ia juga seorang rohaniawan Katolik dan merupakan anggota ordo Yesuit. Dick Hartoko terutama terkenal sebagai redaktur Majalah Basis. Dick Hartoko adalah seorang Indo.

Din Syamsuddin
Prof. Dr. Sirajuddin Syamsuddin, atau dikenal dengan Din Syamsuddin (lahir di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958; umur 53 tahun), adalah seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010. Istrinya bernama Fira Beranata, dan memiliki 3 orang anak. Ia menempuh pendidikan sarjana di IAIN Jakarta, dan kemudian melanjutkan pascasarjana dan doktornya di University of California at Los Angeles (UCLA) di Amerika Serikat. Din pernah berkarier di birokrasi menduduki jabatan sebagai Direktur Jenderal Binapenta Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Sedangkan dalam kegiatan organisasi, Din pernah menjabat sebagai Ketua DPP Sementara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (1985), Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993), Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005), Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Ketua Litbang Golongan Karya.

Drs. KH. Muhammad Ma'shum Yusuf

Drijarkara
Prof. Dr. Nicolaus Driyarkara SJ (lahir di Kedunggubah, Kaligesing, Purworejo, 13 Juni 1913 – meninggal di Girisonta, Ungaran, Jawa Tengah, 11 Februari 1967 pada umur 53 tahun). Ajaran pokok Driyarkara yaitu "manusia adalah kawan bagi sesama". Manusia adalah rekan atau teman bagi sesamanya di dunia sosialitas ini (homo homini socius). Pikiran homo homini socius ini ditaruh untuk mengkritik, mengoreksi, dan memperbaiki sosialitas preman; sosialitas yang saling mengerkah, memangsa, dan saling membenci dalam homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya).

E.G. Singgih
Emanuel Gerrit Singgih adalah pengajar teologi, filsafat dan kontekstualisasi. Lahir di Jakarta 7 Agustus 1949.

Eka Darmaputera
Eka Darmaputera (lahir di Mertoyudan, Magelang, Jawa tengah, 16 November 1942 – meninggal di Jakarta, 29 Juni 2005 pada umur 62 tahun) adalah seorang pendeta dan teolog Indonesia yang banyak menulis sehingga karya-karya dan pikirannya seringkali muncul dalam berbagai surat kabar nasional Indonesia. Ia juga sering diundang menjadi pembicara di berbagai seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Franz Magnis Suseno
Prof. Dr. Dr.-h.c. Franz Magnis-Suseno, SJ (nama asli: Franz Graf von Magnis atau nama lengkapnya Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis (lahir di Eckersdorf, Silesia, Jerman-Nazi (kini Bożków, Nowa Ruda, Polandia), 26 Mei 1936; umur 75 tahun) adalah seorang tokoh Katolik dan budayawan Indonesia. Ia berasal dari sebuah keluarga bangsawan. Magnis-Suseno juga dikenal sebagai seorang Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Sebagai seorang pastur Magnis-Suseno memiliki panggilan akrab Romo Magnis. Magnis-Suseno datang ke Indonesia pada tahun 1961 pada usia 25 tahun untuk belajar filsafat dan teologi di Yogyakarta. Tiba di Indonesia, dia langsung mempelajari bahasa Jawa untuk membantunya berkomunikasi dengan warga setempat. Setelah ditahbiskan menjadi Pastor, ia ditugaskan untuk belajar filsafat di Jerman sampai memperoleh gelar doktor di bidang filsafat dengan disertasi mengenai Karl Marx. Sebelum menjadi warganegara Indonesia pada tahun 1977, Magnis-Suseno adalah seorang warga Jerman yang bernama Franz Graf von Magnis. Saat berganti kewarganegaraan, dia menambahkan 'Suseno' di belakang namanya.


Hamka
Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan Hamka, yakni singkatan namanya, (lahir di Maninjau, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Hamka diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Keppres No. 113/TK/Tahun 2011 pada tanggal 9 November 2011. Hamka merupakan salah satu orang Indonesia yang paling banyak menulis dan menerbitkan buku. Oleh karenanya dia dijuluki sebagai Hamzah Fansuri di era modern. Belakangan ia diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan untuk orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati.
Ayahnya adalah Haji Abdul Karim bin Amrullah, yang merupakan pendiri Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Sementara ibunya adalah Siti Shafiyah Tanjung yang meninggal pada tahun 1934. Dalam silsilah Minangkabau, ia berasal dari suku Tanjung, sebagaimana suku ibunya.

Hasyim Muzadi
Kyai Haji Ahmad Hasyim Muzadi (lahir di Tuban, 8 Agustus 1944; umur 67 tahun) adalah Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Ia pernah menjadi pengasuh pondok pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

Hasan Mustapa
Indra J. Piliang
J. Drost
Johny Setiawan

Lia Aminuddin
Lia Aminuddin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 21 Agustus 1947; umur 64 tahun) adalah pemimpin kelompok kepercayaan bernama Kaum Eden. Ibunya bernama Zainab, dan bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan pengkhutbah Islam aliran Muhammadiyah. Pada umur 19 tahun, Lia menikah dengan Aminuddin Day, seorang dosen di Universitas Indonesia dan dikaruniai empat orang anak. Pada awalnya dia adalah seorang ibu rumah tangga yang menempuh pendidikan hanya sampai jenjang SMA dan sebelumnya mempunyai profesi sebagai perangkai bunga bahkan pernah mempunyai acara tampilan khusus mengenai merangkai bunga di TVRI.

Nurtanio Pringgoadisuryo
Nurtanio Pringgoadisuryo (lahir di Kandangan, Kalimantan Selatan, 3 Desember 1923 – meninggal 21 Maret 1966 pada umur 42 tahun adalah sebagai perintis industri penerbangan Indonesia. Bersama Wiweko Soepono, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG (Nurtanio-Wiweko-Glider) pada tahun 1947. Ia membuat pesawat pertama all metal dan fighter Indonesia yang dinamai Sikumbang, disusul dengan Kunang-kunang (mesin VW) dan Belalang, dan Gelatik (aslinya Wilga) serta mempersiapkan produksi F-27.

Nurcholis Madjid
Prof. Dr. Nurcholish Madjid (lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Maret 1939 – meninggal di Jakarta, 29 Agustus 2005 pada umur 66 tahun) atau populer dipanggil Cak Nur, adalah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia. Pada masa mudanya sebagai aktifis Himpunan Mahasiswa Islam, ide dan gagasannya tentang sekularisasi dan pluralisme pernah menimbulkan kontroversi dan mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Nurcholish pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, dan sebagai Rektor Universitas Paramadina, sampai dengan wafatnya pada tahun 2005.

Ong Hok Ham

P.J. Zoetmulder
Prof. Dr. Petrus Josephus Zoetmulder, S.J. (lahir di Utrecht, Belanda, 29 Januari 1906 – meninggal di Yogyakarta, 8 Juli 1995 pada umur 89 tahun) adalah seorang pakar Sastra Jawa dan budayawan Indonesia. Ia terkenal dengan disertasinya mengenai penelitian tentang sebuah aspek agama Kejawen yang dalam edisi Indonesianya berjudul Manunggaling Kawula Gusti. Selain itu nama Zoetmulder tidak dapat dilepaskan dari telaah sastra Jawa Kuna Kalangwan dan kamus Jawa Kunanya yang terbit dalam dua edisi, yaitu edisi Bahasa Inggris (1982) dan edisi Bahasa Indonesia (1995).

Pantur Silaban

Ragnar Alm

Samaun Samadikun
Prof. Dr. Samaun Samadikun (15 April 1931 di Magetan - 15 November 2006 di Jakarta) adalah seorang insinyur, pendidik dan ilmuwan Indonesia. Prof. Samaun Samadikun adalah suami dari Roesdiningsih dan ayah dari M. Samawi dan Wisnu RP. Ia dikenal sebagai seorang figur dosen ITB dan pendidik yang sangat menonjol sebagai teladan. Penampilan lahiriah beliau sangat sederhana dan bersahaja tanpa mengurangi wibawa dan kehormatannya. Banyak orang menyebutnya Bapak Mikroelektronika Indonesia.

Sangkot Marzuki

Sindhunata
Dr. Gabriel Possenti Sindhunata, S.J., atau lebih dikenal dengan nama pena Sindhunata (lahir di Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia, 12 Mei 1952; umur 59 tahun) dan juga dikenal dengan panggilan populernya Rama Sindhu (atau dibaca "Romo Sindhu" dalam bahasa Jawa) adalah seorang imam Katolik, anggota Yesuit, redaktur majalah kebudayaan "BASIS". Sejak masa kecilnya hingga tamat SMA ia hidup di kampungnya di kaki Gunung Panderman. 

Soe Hok Gie
Soe Hok Gie (lahir di Djakarta, 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969. Soe Hok Gie menamatkan pendidikan SMA di Kolese Kanisius. Nama Soe Hok Gie adalah dialek Hokkian dari namanya Su Fu-yi dalam bahasa Mandarin (Hanzi:). Leluhur Soe Hok Gie sendiri adalah berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Cina. Ia adalah seorang anak muda yang berpendirian yang teguh dalam memegang prinsipnya dan rajin mendokumentasikan perjalanan hidupnya dalam buku harian. Buku hariannya kemudian diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran (1983).

Soedjatmoko
Soedjatmoko (lahir di Sawahlunto, 10 Januari 1922 – meninggal di Yogyakarta, 21 Desember 1989 pada umur 67 tahun), akrab dipanggil Koko, adalah salah seorang intelektual terbesar Indonesia. Koko pernah menjabat sebagai Rektor kedua Universitas PBB yang berada di Tokyo, Jepang dari September 1980 sampai Oktober 1987.



Sulistyo Basuki

Sutan Hutagalung

T.B. Simatupang
Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang (lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 – meninggal di Jakarta, 1 Januari 1990 pada umur 69 tahun) adalah seorang tokoh militer dan Gereja di Indonesia. Saat ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Tapi Omas Ihromi

Taufik Abdullah

Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar-Abdalla (lahir di Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967; umur 44 tahun) adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang berafiliasi dengan Jaringan Islam Liberal. Ulil berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa'i dari pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, Mustofa Bisri, kyai dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.

Wimar Witoelar
Wimar Witoelar (lahir di Padalarang, Jawa Barat, 14 Juli 1945; umur 66 tahun) adalah putra termuda dari lima bersaudara pasangan Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra dan Nyi Raden Toti Soetiamah Tanoekoesoemah. Ia adalah adik Rachmat Witoelar, Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu dan adik ipar dari Erna Witoelar yang juga mantan Menteri Indonesia.

Winardi Sutantyo

Wiweko Soepono

Y.B.Mangunwijaya
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. (lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei 1929 – meninggal di Jakarta, 10 Februari 1999 pada umur 69 tahun), dikenal sebagai rohaniwan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela wong cilik (bahasa Jawa untuk "rakyat kecil"). Ia juga dikenal dengan panggilan populernya, Rama Mangun (atau dibaca "Romo Mangun" dalam bahasa Jawa). Romo Mangun adalah anak sulung dari 12 bersaudara pasangan suami istri Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah.

Yohanes Surya
Yohanes Surya (lahir di Jakarta, 6 November 1963; umur 48 tahun) adalah seorang fisikawan Indonesia. Ia juga dikenal sebagai pembimbing TOFI. saat ini Prof. Yohanes Surya Ph.D. aktif dalam berbagai pelatihan Matematika dan Fisika GASING (Gampang Asyik dan Menyenangkan)


Yum Soemarsono

Zainudin M.Z
Kiai Haji Zainuddin Hamidi atau dikenal sebagai K.H. Zainuddin MZ (lahir di Jakarta, 2 Maret 1952 – meninggal di Jakarta, 5 Juli 2011 pada umur 59 tahun) adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya di radio dan televisi. Julukannya adalah "Da'i Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi. Seiring pergantian tersebut, terjadilan friksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Suryadharma Ali. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dan berhasil mendapatkan gelar doktor honoris causa dari Universitas Kebangsaan Malaysia.


Arief

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali