WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Senin, 06 Februari 2012

Sejarawan Indonesia

Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Berikut ini adalah daftar sejarawan Indonesia.
Adrian Bernard Lapian lahir di Tegal, 1 September 1929 – meninggal di Jakarta, 19 Juli 2011 pada umur 81 tahun atau lebih, dikenal dengan panggilan akrab Adri Lapian, sampai menjelang wafatnya adalah seorang sejarawan paling senior di Universitas Indonesia. Ia adalah angkatan pertama di jurusan Ilmu Sejarah di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) di UI. Ia lincah dalam pelbagai tema kajian sejarah, tetapi terutama sohor sebagai ahli sejarah maritim yang dengan disertasinya "Orang Laut - Bajak Laut - Raja Laut: Sejarah Kawasan Laut Sulawesi Abad XIX" dianggap telah membuka lembaran baru dalam penulisan sajarah maritim dan sejarah kawasan di Indonesia.
 
Prof. Ahmad Mansur Suryanegara merupakan Guru Besar sejarah dari Universitas Padjajaran Bandung.
 
 
 
 
Alwi Shahab, lahir di Jakarta 31 Agustus 1936, telah menjalani profesi sebagai wartawan selama lebih dari 40 tahun. Karirnya dimulai tahun 1960 sebagai wartawan, kantor berita Arabian Press Board di Jakarta.
 
 
 
Anhar Gonggong
 
Asvi Warman Adam (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 8 Oktober 1954; umur 57 tahun) merupakan salah seorang peneliti utama LIPI dan ahli sejarah Indonesia. Saat ini Asvi bergelut dalam pelurusan sejarah Indonesia, yang banyak diputarbalikkan oleh rezim Orde Lama dan Orde Baru.
 
 
 
Azyumardi Azra, CBE (lahir di Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 4 Maret 1955; umur 56 tahun) adalah akademisi Muslim asal Indonesia.[r?] Ia juga dikenal sebagai cendekiawan muslim. Azyumardi terpilih sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1998 dan mengakhirinya pada 2006.. Pada tahun 2010, dia memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dengan gelar ini, maka Azyumardi adalah orang pertama di luar warga negara anggota Persemakmuran yang boleh mengenakan Sir di depan namanya.
 
Bondan Kanumayoso
Didi Kwartanada
Dwi Mulyatari
 
Prof. Dr. H. Edi Suhardi Ekadjati (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 25 Maret 1945 – meninggal 1 Juni 2006 pada umur 61 tahun) adalah seorang sejarawan asal Indonesia. Ia dikenal sebagai pakar naskah Sunda Kuno. Terakhir ia bekerja sebagai Guru Besar dan dosen Fakultas Sastra Universitas Padjajaran serta Ketua Pusat Studi Sunda.
 
 
Edward Poelinggomang
Erniwati
F.E.W. Parengkuan
Gusti Asnan
Hendra Naldi
Iskandar P. Nugraha
J.J. Rizal
M.P.B. Manus
Magdalia Alfian
 
Mestika Zed (lahir di Batu Hampar, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, 19 September 1955; umur 56 tahun) merupakan salah seorang ahli sejarah Indonesia. Selain menjadi dosen sejarah di Universitas Negeri Padang dan Universitas Andalas, dia juga aktif menulis buku serta sebagai kolumnis
 
 
 
Mohammad Iskandar
Mona Lohanda
Nana Nurliana Soeyono
Nina Herlina Lubis
 
Nugroho Notosusanto (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 15 Juli 1930 – meninggal di Jakarta, 3 Juni 1985 pada umur 54 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1985). Sebelumnya juga ia pernah menjadi Rektor Universitas Indonesia (1982-1983). Ia berkarier di bidang militer dan pendidikan. Selain itu ia juga terkenal sebagai sastrawan, yang oleh H.B. Yassin digolongkan pada Sastrawan Angkatan 66.
 
Onghokham atau lebih tepat Ong Hok Ham (lahir di Soerabaja, 1 Mei 1933 – meninggal di Jakarta, 30 Agustus 2007 pada umur 74 tahun), adalah seorang sejarawan ternama Indonesia. Ia sering menulis pada kolom sejarah di majalah Tempo. Kumpulan tulisannya di majalah ini selama tahun 1976-2001 diterbitkan pada tahun 2002 dengan judul Wahyu yang Hilang, Negeri yang Guncang.
 
Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 
41 bahasa asing.
 
R. Achmad Sunjayadi
R.Z. Leirissa
 
H. Rosihan Anwar (lahir di Kubang Nan Dua, Sirukam, Kabupaten Solok, 10 Mei 1922 – meninggal di Jakarta, 14 April 2011 pada umur 88 tahun) adalah tokoh pers Indonesia, meski dirinya lebih tepat dikatakan sebagai sejarawan, sastrawan, bahkan budayawan. Rosihan yang memulai karier jurnalistiknya sejak berumur 20-an, tercatat telah menulis 21 judul buku dan mungkin ratusan artikel di hampir semua koran dan majalah utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing.
 
Rushdy Hoesein
S.I. Poeradisastra
Saleh As'ad Djamhari
 
Aloysius Sartono Kartodirdjo (lahir di Wonogiri, Jawa Tengah, 15 Februari 1921 – meninggal di Yogyakarta, 7 Desember 2007 pada umur 86 tahun) adalah sejarawan Indonesia. Ia adalah pelopor dalam penulisan sejarah dengan cara pandang Indonesia. Semasa hidupnya, ia menjadi dosen di Universitas Gadjah Mada #UGM# dan dinobatkan sebagai Guru Besar UGM, selain mengajar di UGM ia juga mengajar di IKIP Bandung #sekarang UPI Bandung#. Sartono Kartodirdjo wafat, karena usianya yang telah uzur.

Soe Hok Gie (lahir di Djakarta, 17 Desember 1942 – meninggal di Gunung Semeru, 16 Desember 1969 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang aktivis Indonesia dan mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.
Sudarini Suhartono
Susanto Zuhdi
 
Taufik Abdullah (lahir di Bukittinggi, 3 Januari 1936; umur 76 tahun) adalah sejarawan Indonesia. Taufik memperoleh gelar kesarjanaannya dari Jurusan Sejarah Fakultas Sastra & Kebudayaan UGM Yogyakarta (1961). Kemudian dia melanjutkan pendidikannya hingga memperoleh gelar master dan doktor di Universitas Cornell, Ithaca, Amerika Serikat (1970)
 
 
Wardiningsih
Yuda B. Tangkilisan
Haris Zaky Mubarak
 
H . Mohammad Said (HMS) adalah wartawan, sejarawan dan pendiri surat kabar harian Waspada di Medan. Ia lahir di Labuhan Bilik, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatra Utara, pada 17 Agustus 1905, Meninggal dalam usia 89 tahun pada hari Rabu, 26 April 1995 pukul 10:20,
 
 
Ani Idrus (lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, 25 November 1918 – meninggal di Medan, Sumatera Utara, 9 Januari 1999 pada umur 80 tahun) adalah seorang wartawati senior yang mendirikan Harian Waspada bersama suaminya H. Mohamad Said pada tahun 1947. Ani Idrus dimakamkan di Pemakaman Umum Jalan Thamrin - Medan. Terakhir ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Waspada dan Majalah Dunia Wanita di Medan.
 
 
Arief


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali