|
Peta Palestina sebagai negara baru dari Kekhilafahan Ottoman Turki, yang dimuat oleh New York Tribune pada 17 Juni 1917. |
Palestina adalah sebuah daerah di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Status politiknya masih dalam perdebatan. Sebagian besar negara di dunia termasuk negara negara anggota OKI, ASEAN, dan Gerakan Non-Blok mengakui keberadaan baik negara Israel maupun negara Palestina.
Palestina membentuk bagian tenggara dari kesatuan geografis yang
besar di belahan timur dunia Arab yang disebut dengan negeri Syam.
Selain Palestina, negeri Syam terdiri dari Lebanon, Suriah dan Yordania. Pada awalnya negara-negara ini punya perbatasan yang kolektif di luar perbatasannya dengan Mesir.
Perbatasan Palestina dimulai dari Lebanon di Ras El-Nakoura di wilayah Laut Tengah
(Laut Mediterania) dan dengan garis lurus mengarah ke timur sampai ke
daerah di dekat kota kecil Lebanon yaitu kota Bent Jubayel, di mana
garis pemisah antara kedua negara ini miring ke Utara dengan sudut yang
hampir lurus. Pada titik ini, perbatasan berada mengitari mata air Sungai Yordan
yang menjadi bagian dari Palestina dalam jalan kecil yang membatasinya
dari wilayah Timur dengan wilayah Suriah dan danau Al Hola, Lout dan
Tabariyya.
Perbatasan dengan Yordania dimulai di wilayah selatan danau Tabariyya
pada pembuangan sungai Al Yarmouk. Terus sepanjang Sungai Yordan. Dari
mata air Sungai Yordan, perbatasan ini ke arah Selatan membelah
pertengahan Laut Mati secara geometrikal dan lembah Araba, hingga sampai
pada daerah Aqaba.
Perbatasan dengan Mesir dapat digambarkan dengan garis yang hampir
membentuk garis lurus yang membelah antara daerah semi-pulau Seena dan
padang pasir Al Naqab. Perbatasan ini dimulai di Rafah di Laut Tengah
hingga sampai ke daerah Taba di Teluk Aqaba.
Di bagian Barat, Palestina terletak di sebelah perairan lepas
internasional dari Laut Tengah dengan jarak sekitar 250 km dari Ras
El-Nakoura di belah selatan hingga Rafah di bagian selatan.
Karena lokasinya terletak di pertengahan negara-negara Arab,
Palestina membentuk kombinasi geografis yang natural dan humanistik bagi
medan terestrial yang luas yang memuat kehidupan orang-orang asli Badui
di wilayah selatan dan gaya pendudukan yang sudah lama di bagian utara.
Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah lain karena
merupakan bagian dari tempat diturunkannya semua agama samawi, tempat di
mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktivitas komersial dan
tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang
berbeda. Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk
menjadi faktor penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia,
Afrika dan Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu
masuk bagi perjalanan ke negara-negara tetangga. Ia menjadi jembatan
penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati
lokasi sentral (Pusat) yang memikat sebagian orang yang mau bermukim
dan hidup dalam kemakmuran.
Pemerintahan
|
Paspor Palestina pada Masa Mandat Inggris |
Pada saat ini daerah Palestina terbagi menjadi dua entitas politik:
- Daerah negara Israel
- Daerah Otoritas Nasional Palestina, yaitu sebagian besar Tepi Barat dan seluruh Jalur Gaza.
Sejarah
|
Konflik Israel dan Palestina |
Konflik Israel dan Palestina
Konflik Israel-Palestina, bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih luas, adalah konflik yang berlanjut antara bangsa Israel dan bangsa Palestina.
Konflik
Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang
sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang
Yahudi
yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara
seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua
komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan
penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian
menganjurkan solusi dua negara, dan sebagian lagi menganjurkan solusi
dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa
kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Akhir abad ke-19 - 1920: Asal konflik
- Tahun 1897, Kongres Zionis Pertama diselenggarakan.
- Deklarasi Balfour 1917
2 November 1917. Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang
dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah
air” bagi kaum Yahudi di Palestina.
1920-1948: Mandat Britania atas Palestina
- Teks 1922: Mandat Palestina Liga Bangsa-bangsa
- Mandat Britania atas Palestina
- Revolusi Arab 1936-1939.
Revolusi Arab dipimpin Amin Al-Husseini.
Tak kurang dari 5.000 warga Arab terbunuh. Sebagian besar oleh Inggris.
Ratusan orang Yahudi juga tewas. Husseini terbang ke Irak, kemudian ke
wilayah Jerman, yang ketika itu dalam pemerintahan Nazi.
- Rencana Pembagian Wilayah oleh PBB 1947
- Deklarasi Pembentukan Negara Israel, 14 Mei 1948.
Secara sepihak Israel mengumumkan diri sebagai negara Yahudi. Inggris
hengkang dari Palestina. Mesir, Suriah, Irak, Libanon, Yordania, dan
Arab Saudi menabuh genderang perang melawan Israel.
1948-1967
Perang Arab-Israel 1948
Perang Arab-Israel 1948, atau disebut juga sebagai "Perang Kemerdekaan" (Bahasa Ibrani: מלחמת העצמאות) atau "Perang Pembebasan" (Bahasa Ibrani: מלחמת השחרור) oleh orang Israel, adalah konflik bersenjata pertama dari serangkaian konflik yang terjadi antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Arab-Israel. Bagi orang-orang Palestina, perang ini menandai awal dari rangkaian kejadian yang disebut sebagai "Bencana" (Bahasa Inggris: "The Catastrophe", Bahasa Arab: النكبة).
Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk membagi wilayah Mandat Britania atas Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah lainnya dan juga banyak negeri-negeri Muslim. Kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap suci, tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan Kristen, akan dijadikan kota internasional.
Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak
dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan ini
dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat
PBB Britania Raya, Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum
Palestina mengungsi dari daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang
pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab lainnya.
Persetujuan Gencatan Senjata 1949
3 April 1949. Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata.
Israel mendapat kelebihan wilayah 50 persen lebih banyak dari yang
diputuskan dalam Rencana Pemisahan PBB.
- Exodus bangsa Palestina
- Perang Suez 1956
- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) resmi berdiri pada Mei 1964.
- Perang Enam Hari 1967
- Resolusi Khartoum
- Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
- Pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur oleh Yordan
1967-1993
- Perjanjian Nasional Palestina dibuat pada 1968, Palestina secara resmi menuntut pembekuan Israel.
- 1970 War of Attrition
- Perang Yom Kippur 1973
- Kesepakatan Damai Mesir-Israel di Camp David 1978
- Perang Lebanon 1982
- Intifada pertama (1987 - 1991)
- Perang Teluk 1990/1
1993-2000: Proses perdamaian Oslo
Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993
|
Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993 |
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui
kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan
Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo.
Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta
memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang
bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara
Israel untuk eksis secara aman dan damai".
28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
- Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka
terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru
membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung
beberapa hari dan menelan korban jiwa.
- 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
- Perjanjian Wye River
Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik
dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo,
termasuk soal penjualan senjata ilegal.
- 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
2000-sekarang: Intifada al-Aqsa
|
Peta wilayah Tembok Pemisah Israel. |
- Intifada al-Aqsa (2000-sekarang)
Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
- KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
- Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
- Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas
pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.
- 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
- Peta menuju perdamaian
- Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
- Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat.
- Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun.
- Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza.
Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak
berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh
berkeras pihaknya tak akan tunduk.
- November 2008 Hamas
batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di
Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel.
- Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
- Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
- 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestina
|
Sebuah roket Qassam ditembakkan dari sebuah daerah sipil di Gaza ke Israel selatan, Januari 2009. |
|
Ledakan disebabkan oleh airstrike Israel di Gaza selama 2008-2009 Konflik Israel-Gaza, Januari 2009. |
Situasi saat
Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina
secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara.
Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah
ini adalah:
- Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan.
- Keamanan Israel.
- Keamanan Palestina.
- Hakikat masa depan negara Palestina.
- Nasib para pengungsi Palestina.
- Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu.
- Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat.
Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel 1948. Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada 1967.
Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan
berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan
prinsip-prinsip yang berada di balik semuanya. Pada kedua belah pihak,
pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda
pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan
taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif,
dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari
pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka
merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu.
Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya
sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan
"kedua belah" pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas
saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina.
Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel,
meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi
Israel.
Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas
mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti,
mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya
membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer
oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh
bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang
perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza
sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB.
Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan,
yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu
sendiri.
Demikian pula, mereka yang bersimpati dengan aksi militer Israel dan
langkah-langkah Israel lainnya dalam menghadapi bangsa Palestina
cenderung memandang tindakan-tindakan ini sebagai pembelaan diri yang
sah oleh bangsa Israsel dalam melawan kampanye terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Palestina seperti Hamas, Jihad Islami, Al Fatah
dan lain-lainnya, dan didukung oleh negara-negara lain di wilayah itu
dan oleh kebanyakan bangsa Palestina, sekurang-kurangnya oleh warga
Palestina yang bukan merupakan warga negara Israel. Banyak yang
cenderung percaya bahwa Israel perlu menguasai sebagian atau seluruh
wilayah ini demi keamanannya sendiri. Pandangan-pandangan yang sangat
berbeda mengenai keabsahan dari tindakan-tindakan dari masing-masing
pihak di dalam konflik ini telah menjadi penghalang utama bagi
pemecahannya.
|
Sebuah poster gerakan perdamaian: Bendera Israel dan bendera Palestina dan kata-kata Salaam dalam bahasa Arab dan Shalom dalam bahasa Ibrani. Gambar-gambar serupa telah digunakan oleh sejumlah kelompok yang menganjurkan solusi dua negara dalam konflik ini. |
Sebuah usul perdamaian saat ini adalah Peta menuju perdamaian yang diajukan oleh Empat Serangkai Uni Eropa, Rusia, PBB dan Amerika Serikat
pada 17 September 2002. Israel juga telah menerima peta itu namun
dengan 14 "reservasi". Pada saat ini Israel sedang menerapkan sebuah rencana pemisahan diri yang kontroversial yang diajukan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon.
Menurut rencana yang diajukan kepada AS, Israel menyatakan bahwa ia
akan menyingkirkan seluruh "kehadiran sipil dan militer... yang
permanen" di Jalur Gaza (yaitu 21 pemukiman Yahudi di sana, dan 4
pemumikan di Tepi Barat), namun akan "mengawasi dan mengawal
kantong-kantong eksternal di darat, akan mempertahankan kontrol
eksklusif di wilayah udara Gaza, dan akan terus melakukan kegiatan
militer di wilayah laut dari Jalur Gaza." Pemerintah Israel berpendapat
bahwa "akibatnya, tidak akan ada dasar untuk mengklaim bahwa Jalur Gaza
adalah wilayah pendudukan," sementara yang lainnya berpendapat bahwa,
apabila pemisahan diri itu terjadi, akibat satu-satunya ialah bahwa
Israel "akan diizinkan untuk menyelesaikan tembok [artinya, Penghalang Tepi Barat Israel] dan mempertahankan situasi di Tepi Barat seperti adanya sekarang ini" .
Dengan rencana pemisahan diri sepihak, pemerintah Israel menyatakan
bahwa rencananya adalah mengizinkan bangsa Palestina untuk membangun
sebuah tanah air dengan campur tangan Israel yang minimal, sementara
menarik Israel dari situasi yang diyakininya terlalu mahal dan secara
strategis tidak layak dipertahankan dalam jangka panjang. Banyak orang
Israel, termasuk sejumlah besar anggota partai Likud
-- hingga beberapa minggu sebelum 2005 berakhir merupakan partai Sharon
-- kuatir bahwa kurangnya kehadiran militer di Jalur Gaza akan
mengakibatkan meningkatnya kegiatan penembakan roket ke kota-kota Israel
di sekitar Gaza. Secara khusus muncul keprihatinan terhadap
kelompok-kelompok militan Palestina seperti Hamas, Jihad Islami atau
Front Rakyat Pembebasan Palestina akan muncul dari kevakuman kekuasaan
apabila Israel memisahkan diri dari Gaza.
Lihat
Etnisitas
- Arab -- Yahudi -- Palestina
Agama
- Islam -- Yudaisme -- Kristen
Geografi
- Palestina (Tanah Israel)
- Geografi Israel
- Tepi Barat (Yudea dan Samaria)
- Jalur Gaza
Tempat-tempat penting
- Yerusalem -- Ma'alot -- Hebron -- Betlehem -- Gereja Kelahiran -- Kota Gaza -- Jenin -- Yerikho
Ideologi dan gagasan
- Zionisme
- Pan-Arabisme
- Negara Yahudi
- Usul-usul pembentukan negara Palestina
Laporan media
- New Historians
- Promises, sebuah film dokumenter yang dinominasi untuk Oscar
- Laporan media tentang konflik Israel-Palestina
- Charles Enderlin
- Muhammed al-Dura
Organisasi dan angkatan bersenjata
- Angkatan Pertahanan Israel
- Gerakan anti Israel
- Al-Fatah
- Hamas
- Hizbullah
- Front Rakyat Pembebasan Palestina (FRPP)
- Yayasan Bantuan dan Pembangunan Tanah Suci
- Otoritas Palestina
- Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
- Jihad Islami Palestina
Tokoh
Israel
- David Ben-Gurion -- Menachem Begin -- Shimon Peres -- Yitzhak Rabin -- Ariel Sharon -- Chaim Weizmann
Palestina
- Mahmud Abbas -- Hanan Ashrawi -- Yasser Arafat -- Marwan Barghouti -- Haj Amin Al-Husseini -- Dalal Mughrabi -- Nabil Shaath -- Ahmed Shukairy -- Syekh Ahmed Yassin -- Ahmed Qurei
Lainnya
- Raja Hussein -- Anwar Sadat -- Colin Powell -- Anthony Zinni -- Raja Abdullah
Konflik-konflik terkait
- Konflik Arab-Israel
- Konflik Timur Tengah
- Perang Lebanon 2006
back to
negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar