Tuberkulosis (TB atau TBC) adalah penyakitserius yang gampang menular secara langsung melalui udara. Anak-anak dengan kekebalan tubuh buruk paling rentan tertular dari orang dewasa yang positif TB. Tapi TB tidak menular antara sesama anak.
TB pada anak memang berbeda dengan TB pada orang dewasa. TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan refleks batuk, sehingga jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk berdahak. Pada parenkim paru ini juga kuman cenderung lebih sedikit, maka TB tidak menular antara sesama anak.
"TB sangat mudah menular dari orangtua ke anak, tapi TB tidak menular dari anak ke anak," ujar Dr Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A, dokter spesialis anak RSUP Persahabatan, dalam acara Talkshow "Cegah Tuberkulosis Kebal Obat" di RSUP Persahabatan, Jakarta, Selasa (20/4/2010).
Gejala TB pada anak lebih susah didiagnosis karena bukan merupakan gejala khas TB. Pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti yang diderita pada orang dewasa. Dan seringkali terjadi salah diagnosa, karena gejala yang dialami bisa juga merupakan gejala penyakit lain.
TB pada anak bisa ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut:
Demam lama atau berulang, tapi tidak terlalu tinggi
Tidak ada nafsu makan (anoreksia)
Berat badan tidak naik-naik
Malnutrisi atau gangguan gizi
Multi L (lemah, letih, lesu, lelah, lemas letoy, loyo, lambat)
Batuk lama atau berulang, tetapi tidak berdahak (tapi seringkali ini merupakan gejala asma)
Diare berulang
Diagnosis TB pada anak tidak bisa dilakukan dengan uji dahak (sputum test), karena memang jarang pasien TB anak mengalami batuk berdahak. Selain itu, foto roentgen pada anak juga tidak bisa memberikan diagnosa yang tepat. Maka diperlukan uji Tuberkulin atau uji Mantoux.
Uji Tuberkulin dilakukan dengan menyuntikkan tuberkulin PPD intrakutan di volar lengan bawah. Reaksi obat dapat dilihat 48 sampai 72 jam setelah penyuntikan. Uji Tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB.
Untuk pengobatan TB pada anak menggunakan tiga macam obat, yaitu INH, Rifampicin danPirazinamide. Pemberian obat INH dan Rifampicin selama dua bulan, dan Pirazinamide selama empat bulan, sehingga minimal pemberian obat sama dengan orang dewasa, yaitu enam bulan.Dr Tjatur juga menegaskan, ketika seorang anak sudah menderita TB aktif, maka seluruh anggota keluarga dan orang dewasa lain yang kontak dekat dengan si anak harus diperiksa untuk mencari sumber penularan dan segera diobati, agar rantai penularan dapat dihentikan sedini mungkin.
Arief
TB pada anak memang berbeda dengan TB pada orang dewasa. TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan refleks batuk, sehingga jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk berdahak. Pada parenkim paru ini juga kuman cenderung lebih sedikit, maka TB tidak menular antara sesama anak.
"TB sangat mudah menular dari orangtua ke anak, tapi TB tidak menular dari anak ke anak," ujar Dr Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A, dokter spesialis anak RSUP Persahabatan, dalam acara Talkshow "Cegah Tuberkulosis Kebal Obat" di RSUP Persahabatan, Jakarta, Selasa (20/4/2010).
Gejala TB pada anak lebih susah didiagnosis karena bukan merupakan gejala khas TB. Pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti yang diderita pada orang dewasa. Dan seringkali terjadi salah diagnosa, karena gejala yang dialami bisa juga merupakan gejala penyakit lain.
TB pada anak bisa ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut:
Demam lama atau berulang, tapi tidak terlalu tinggi
Tidak ada nafsu makan (anoreksia)
Berat badan tidak naik-naik
Malnutrisi atau gangguan gizi
Multi L (lemah, letih, lesu, lelah, lemas letoy, loyo, lambat)
Batuk lama atau berulang, tetapi tidak berdahak (tapi seringkali ini merupakan gejala asma)
Diare berulang
Diagnosis TB pada anak tidak bisa dilakukan dengan uji dahak (sputum test), karena memang jarang pasien TB anak mengalami batuk berdahak. Selain itu, foto roentgen pada anak juga tidak bisa memberikan diagnosa yang tepat. Maka diperlukan uji Tuberkulin atau uji Mantoux.
Uji Tuberkulin dilakukan dengan menyuntikkan tuberkulin PPD intrakutan di volar lengan bawah. Reaksi obat dapat dilihat 48 sampai 72 jam setelah penyuntikan. Uji Tuberkulin positif menunjukkan adanya infeksi TB.
Untuk pengobatan TB pada anak menggunakan tiga macam obat, yaitu INH, Rifampicin danPirazinamide. Pemberian obat INH dan Rifampicin selama dua bulan, dan Pirazinamide selama empat bulan, sehingga minimal pemberian obat sama dengan orang dewasa, yaitu enam bulan.Dr Tjatur juga menegaskan, ketika seorang anak sudah menderita TB aktif, maka seluruh anggota keluarga dan orang dewasa lain yang kontak dekat dengan si anak harus diperiksa untuk mencari sumber penularan dan segera diobati, agar rantai penularan dapat dihentikan sedini mungkin.
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar