arifuddinali.blogspot.com - Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat
Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat
Warsy. Surah-surah dalam Al-Qur'an terbagi atas surah-surah makkiyah dan
madaniyah.
Surah 70 - 92
70. Al-Ma`arij (tempat-tempat naik)
Surah Al-Ma'arij (Arab: المعارج , "Tempat-Tempat Naik") adalah surah ke-70 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 44 ayat. Dinamakan Al Ma’aarij yang berarti tempat naik
diambil dari perkataan Al Ma’aarij yang terdapat pada ayat ke 3 surat
ini. Para ahli tafsir memberikan beberapa penafsiran mengenai hal ini di
antaranya langit, nikmat karunia dan derajat atau tingkatan yang
diberikan Allah s.w.t kepada ahli surga.
71. Nuh (Nabi Nuh AS)
Surah Nuh (bahasa Arab:نوح, "Nuh") adalah surah ke-71 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 28 ayat. Dinamakan dengan surat Nuh karena surat ini seluruhnya menjelaskan da´wah dan doa Nabi Nuh.
72. Al-Jinn (Jin)
Surah Al-Jinn (Arab: الجنّ ,"Jin") adalah surah ke-72 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah
dan terdiri atas 28 ayat. Dinamakan "al-Jinn" yang berarti "Jin"
diambil dari kata "al-Jinn" yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa Jin
sebagai makhluk halus telah mendengar pembacaan al-Qur'an dan mereka
mengikuti ajaran al-Qur'an tersebut.
Pokok-Pokok Isi :
- Pengetahuan tentang jin diperoleh Nabi Muhammad dengan jalan wahyu
- Pernyataan iman segolongan jin kepada Allah
- Jin ada yang beriman namun ada pula yang kafir
- Janji Allah kepada jin dan manusia untuk melimpahkan rezeki-Nya kalau mereka mengikuti jalan yang lurus
- Janji perlindungan Allah terhadap Nabi Muhammad dan wahyu yang dibawanya.
73. Al-Muzzammil (orang yang beerselimut)
Surah Al-Muzzammil (Arab: المزمّل ,"Orang Yang Berselimut") adalah surah ke-73 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 20 ayat. Dinamakan Al Muzzammil yang berarti Orang yang berselimut di ambil dari kata Al Muzzammil yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan orang yang berselimut ialah Nabi Muhammad s.a.w.
Pokok-Pokok Isi :
- Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasullulah s.a.w. untuk menguatkan rohani guna persiapan menerima wahyu, yaitu dengan bangun di malam hari untuk bersembahyang tahajjud, membaca Al Quran dengan tartil; bertasbih dan bertahmid
- Perintah bersabar terhadap celaan orang-orang yang mendustakan Rasul
- Umat Islam diperintahkan untuk salat Tahajud, berjihad di jalan Allah, membaca Al Quran, mendirikan salat, menunaikan zakat, membelanjakan harta di jalan Allah dan memohon ampunan kepada Allah s.w.t.
74. Al-Muddaththir (orang yang berkemul)
Surah Al-Muddassir (bahasa Arab:المدشّر) adalah surah ke-74 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah terdiri atas 56 ayat. Dinamakan Al Muddatstsir yang berarti Orang yang berkemul diambil dari perkataan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi:
- Perintah untuk mulai berda´wah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuatu dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah
- Allah akan mengazab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan mendustakan Al Quran
- Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang ia lakukan.
75. Al-Qiyamah (hari kiamat)
Surah Al-Qiyamah (Arab: القيمة , "Hari Kiamat") adalah surah ke-75 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah serta diturunkan sesudah surah Al-Qari'ah. Kata Al-Qiyamah (hari kiamat) diambil dari perkataan Al-Qiyamah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isi surah ini antara lain :
- Kepastian terjadinya hari kiamat dan huru-hara yang terjadi padanya
- Jaminan Allah terhadap ayat-ayat Al-Quran dalam dada Nabi Muhammad sehingga ia tidak lupa tentang urutan arti dan pembacaannya
- Celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat
- Keadaan manusia di waktu sakaratul maut.
- Hari Penjelasan
76. Al-'Insan (Manusia)
Surah Al-Insan (Arab: الْاٍنسان , "Manusia") adalah surah ke-76 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 31 ayat. Dinamakan Al-Insan yang berarti Manusia diambil dari kata Al-Insaan yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Poko-Pokok Isi :
- Proses penciptaan manusia
- Petunjuk-petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna dengan menempuh jalan yang lurus
- Ajaran Islam untuk memenuhi nazar, memberi makan orang miskin dan anak yatim serta orang yang ditawan karena Allah, takut kepada hari kiamat, mengerjakan salat, salat tahajud dan bersabar balam menjalankan hukum Allah
- Ganjaran terhadap orang yang mengikuti petunjuk dan ancaman terhadap orang yang mengingkarinya
77. Al-Mursalat (Malaikat-malaikat yang diutus)
Surah Al-Mursalat (bahasa Arab:المرسلات) adalah surah ke-77 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 50 ayat. Dinamakan Al Mursalaat yang berarti Malaikat-malaikat yang di utus di ambil dari kata Al Mursalaat yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi
- Penegasan Allah bahwa semua yang diancamkan-Nya pasti terjadi *Peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari berbangkit
- Peringatan Allah akan kehancuran umat-umat yang dahulu yang mendustakan nabi-nabi dan asal kejadian manusia dari air yang hina
78. An-Naba' (berita besar)
Surah An-Naba’ (Arab: النّبا , "Berita Besar") adalah surah ke-78 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 40 ayat. Dinamakan An Naba’ yang berarti berita besar di ambil dari kata An Naba´ yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Dinamai juga Amma yatasaa aluun diambil dari perkataan Amma yatasaa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-Pokok Isi
- Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu
- Kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit
- Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit
Azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat - Penyesalan orang kafir di hari kiamat
79. An-Nazi`at (Malaikat-malaikat yang mencabut)
Surah An-Nazi’at (bahasa Arab:النّازعات) adalah surah ke-79 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 46 ayat. Dinamakan An Naazi’aat yang berarti Malaikat-malaikat yang mencabut berasal dari kata An Naazi’aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.
Pokok-Pokok Isi
Keimanan
- Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya
- Manusia dibagi 2 golongan di akhirat
- Manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat Kisah
Kisah
- Musa a.s. dengan Fir´aun.
80. `Abasa (Ia bermuka masam)
Surah 'Abasa (bahasa Arab:عبس , "Ia Bermuka Masam") adalah surah ke 80 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah
yang terdiri atas 42 ayat. Dinamakan 'Abasa yang diambil dari kata
'Abasa yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Menurut riwayat, pada
suatu ketika Rasulullah s.a.w. menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam.
Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta
yang mengharap agar Rasulullah s.a.w. membacakan kepadanya ayat-ayat Al
Quran yang telah diturunkan Allah.
Tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu
Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai
teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu.
81. At-Takwir (menggulung)
Surah At-Takwir (Arab: التّكوير , "Menggulung") adalah surah ke-81 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 29 ayat. Dinamakan At Takwiir yang berarti terbelah dari kata dasar kata ‘’kuwwirat’’ yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi
- Kegoncangan-kegoncangan yang terjadi pada hari kiamat
- Pada hari kiamat setiap makhluk akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya ketika di dunia
- Al Quran adalah firman Allah yang disampaikan melalui perantaran malaikat Jibril
- Penegasan atas kenabian Muhammad s.a.w.
- Al Quran sumber petunjuk bagi umat manusia yang menginginkan hidup lurus
- Suksesnya manusia dalam mencapai kehidupan yang lurus itu tergantung kepada taufiq dari Allah
82. Al-'Infitar (terbelah)
Surah Al-Infitar (bahasa Arab:الانفطار) adalah surah ke-82 dalam al Qur'an. Surah ini terdiri atas 19 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah dan diturunkan setelah surah An-Nazi'at. Al Infithaar yang dijadikan nama untuk surat ini adalah kata asal dari kata Infatharat (terbelah) yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok-pokok isi :
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat; peringatan kepada manusia agar tidak terpedaya sehingga durhaka kepada Allah; adanya malaikat yang selalu menjaga dan mencatat segala amal perbuatan manusia; pada hari kiamat manusia tak dapat menolong orang lain; hanya kekuasaan Allah-lah yang berlaku pada waktu itu.
83. Al-Mutaffifin (orang-orang yang curang)
Surah Al-Tatfif (Arab: المطفّفي ,"Kecurangan") adalah surah ke-83 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah, terdiri atas 36 ayat. Dinamakan Al Muthaffifiin yang berarti Orang-orang yang curang di ambil dari kata Al Muthaffifiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Surat ini merupakan surat terakhir yang turun di Mekkah sebelum hijrah.
Pokok-Pokok Isi
- Ancaman Allah s.w.t. terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran
- Catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam Sijjiin sedang catatan kebajikan manusia dicantumkan dalam Illiyyin
- Balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan
- Sikap dan pandangan orang-orang kafir di dunia terhadap orang-orang yang beriman
- Sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir
84. Al-'Inshiqaq (terbelah)
Surah Al-Insyiqaq (bahasa Arab:الانشقاق, "Terbelah") adalah surah ke-84 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 25 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah serta diturunkan setelah surah Al-Infitar. Dinamai Al Insyiqaaq (terbelah), diambil dari perkataan yang terdapat pada permulaan surat ini, yang pokok katanya ialah insyiqaaq.
Pokok-pokok isinya menerangkan peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya hari kiamat;
peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya; dalam menemui
Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat
kesengsaraan; tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia
dan di akhirat.
85. Al-Buruj (gugusan bintang)
Surat Al-Buruj (bahasa Arab:البروج) adalah surat ke 85 dalam Al Qur'an. Surat ini tergolong surat makiyyah yang terdiri atas 22 ayat. Dinamakan Al Buruuj yang berarti Gugusan bintang diambil dari perkataan Al Buruuj yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi
- Bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah
- Sikap dan tindakan-tindakan orang-orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul
- Isyarat dari Allah bahwa orang-orang kafir Mekkah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir'aun dan Tsamud telah ditimpa azab
- Jaminan Allah terhadap kemurnian Al Quran.
86. At-Tariq (yang datang dimalam hari)
Surah At-Tariq (bahasa Arab:الطّارق) adalah surah ke 86 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah MakKiyah yang terdiri atas 17 ayat. Dinamakan At-Tariq yang berarti Yang datang di malam hari diambil dari perkataan Ath Thaariq yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi
- Tiap-tiap jiwa selalu dipelihara dan diawasi Allah
- Merenungkan asal kejadian diri sendiri yaitu dari air mani akan menghilangkan sifat sombong dan takabur
- Allah kuasa menghidupkan manusia kembali pada hari kiamat, pada hari itu tidak ada kekuatan yang dapat menolong selain Allah
- Al Quran adalah pemisah antara yang hak dan yang batil
87. Al-'A`la (yang paling tinggi)
Surah Al-A'la (Bahasa Arab:الْأعلى) adalah surat ke 87 dalam Al Qur'an. Surat ini tergolong surat makiyyah yang terdiri atas 19 ayat. Dinamakan Al A’laa yang berarti Yang paling tinggi diambil dari perkataan Al A’laa yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Muslim meriwayatkan dalam kitab Al Jumu'ah, dan diriwayatkan pula oleh Ashhaabus Sunan, dari Nu'man ibnu Basyir bahwa Rasulullah s.a.w. pada salat dua hari Raya (Fitri dan Adha) dan salat Jumat membaca surat Al A´laa pada rakaat pertama, dan surat Al Ghaasyiyah pada rakaat kedua.
Pokok-Pokok Isi
- Perintah Allah untuk bertasbih dengan menyebut namaNya.
- Nabi Muhammad s.a.w. sekali-kali tidak lupa pada ayat-ayat yang dibacakan kepadanya.
- Jalan-jalan yang menjadikan orang sukses hidup dunia dan akhirat.
- Allah menciptakan, menyempurnakan ciptaanNya, menentukan kadar-kadar, memberi petunjuk dan melengkapi keperluan-keperluannya sehingga tercapai tujuannya.
88. Al-Ghashiyah (hari pembalasan)
Surah Al-Gasyiyah (bahasa Arab:الغاشية, al-Ġāšiyäh, "Hari Pembalasan") adalah surah ke-88 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah dan terdiri atas 26 ayat. Dinamakan Al-Gasyiyah yang berarti Hari Pembalasan
diambil dari kata al-Gasyiyah yang terdapat pada ayat pertama surah
ini. Yang dimaksud dengan "Hari Pembalasan" dalam surah ini adalah hari kiamat. Surah ini adalah surah yang biasanya dibaca oleh Muhammad pada rakaat kedua pada salat hari Raya dan salat Jumat.
Pokok-Pokok Isi
- Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka
- Keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan surga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan
- Perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah
- Perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan, DAN BUKANLAH ORANG YANG BERKUASA ATAS KEIMANAN MEREKA.
89. Al-Fajr (Fajar)
Surah Al-Fajr (bahasa Arab:الفجر, "Fajar") adalah surah ke-89 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 30 ayat. Dinamakan Al-Fajr yang berarti Fajar diambil dari perkataan Al-Fajr yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
Pokok-Pokok Isi
- Allah bersumpah bahwa azab terhadap orang-orang kafir tidak akan dapat dielakkan
- Beberapa contoh dari umat-umat yang sudah dibinasakan
- Kenikmatan hidup atau bencana yang dialami oleh seseorang bukanlah tanda penghormatan atau penghinaan Allah kepadanya, melainkan cobaan belaka
- Celaan terhadap orang-orang yang tidak mau memelihara anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin
- Kecaman terhadap orang yang memakan harta warisan dengan campur aduk dan orang yang amat mencintai harta
- Malapetaka yang dihadapi orang-orang kafir di hari kiamat
- Orang-orang yang berjiwa muthmainnah (tenang) mendapat kemuliaan di sisi Allah.
90. Al-Balad (Negri)
Surah Al-Balad (bahasa Arab: البلد) adalah surah ke-90 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 20 ayat. Dinamakan "Al-Balad" yang berarti Negeri
diambil dari perkataan "Al-Balad" yang terdapat pada ayat pertama surah
ini. Yang dimaksud dengan kota dalam ayat ini ialah kota Mekkah.
Pokok-Pokok Isi
- Manusia diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan
- Peringatan kepada manusia supaya tidak terpedaya oleh kekuasaan dan harta benda
- Beberapa peringatan kepada manusia atas beberapa nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya dan bahwa Allah telah menunjukkan jalan-jalan yang akan menyampaikannya kepada kebahagiaan dan yang akan membawanya kepada kecelakaan.
91. Ash-Shams (Matahari)
Surah Asy-Syams (bahasa Arab: الشّمس) adalah surah ke-91 dalam al-Qur'an, terdiri atas 15 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah surah Al-Qadr. Dinamai Asy Syams (matahari) diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.
Pokok-pokok isinya
Kaum Tsamud telah dihancurkan Allah karena kedurhakaannya. Tuhan memberi bayangan bahwa hal ini adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya; Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan memilih antara kedua jalan itu.
Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.
Kaum Tsamud telah dihancurkan Allah karena kedurhakaannya. Tuhan memberi bayangan bahwa hal ini adalah mudah bagi-Nya, sebagaimana mudahnya menciptakan benda-benda alam, siang dan malam, dan menciptakan jiwa yang tersebut dalam sumpah-Nya; Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan memilih antara kedua jalan itu.
Surat Asy Syams berisi dorongan kepada manusia untuk membersihkan jiwanya agar mendapat keberuntungan di dunia dan di akhirat dan menyatakan bahwa Allah akan menimpakan azab kepada orang-orang yang mengotori jiwanya seperti halnya kaum Tsamud.
92. Al-Layl (Malam)
Surah Al-Lail (bahasa Arab:الّيل, al-Layl, "Malam") adalah surah ke-92 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 21 ayat, termasuk golongan surah Makkiyah, diturunkan sesudah Surah Al-A’la. Surat ini dinamai Al Lail (malam), diambil dari perkataan Al Lail yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isi:
Usaha manusia itu berlainan, karena itu balasannya berlainan pula;
orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan adanya pahala yang
baik dimudahkan Allah baginya melakukan kebaikan yang membawa kepada
kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya
melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di
akhirat, harta benda tidak akan akan memberi manfaat kepadanya; orang
yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang
baik.
Surat Al Lail menerangkan bahwa amalan-amalan yang dikerjakan dengan
tulus ikhlas semata-mata mencari keridhaan Allah itulah yang membawa
kebahagiaan di akhirat kelak.
- Surah 1- 23
- Surah 24 - 46
- Surah 47 - 69
- Surah 70 - 92
- Surah 93 - 114
Daftar Surah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar