Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
DAFTAR ISI
- Camat di Sebatik Apresiasi Program Perbatasan Terang 2012
- Oktober, Kabel Listrik Bawah Laut Tuntas Terpasang di Nunukan
- PLN Terus Bangun Pembangkit di Nunukan
- Terangi Wilayah Perbatasan, PLN Bangun Empat Sistem di Nunukan
- Bupati Nunukan Canangkan Program Perbatasan Terang Benderang
Camat di Sebatik Apresiasi Program Perbatasan Terang 2012
Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan Abidin Tajang, Senin (21/5/2012) disambut dengan minum tuak di Kecamatan Sebatik Tengah. |
Tribun Kaltim - Senin, 21 Mei 2012 20:19 WITA
Program Perbatasan terang Benderang 2012 mendapat tanggapan beragam
dari para Camat di Pulau Sebatik. Namun pada prinsipnya mereka
memberikan apresiasi positif terhadap program dimaksud.
Camat Sebatik Sofyang mengatakan, dirinya menerima dengan baik program tersebut. "Karena persoalannya ini yang kami tunggu. Karena dari gelap ke terang. Menurut informasi dari PLN Indonesia Timur, di sini akan terang," ujarnya.
Camat Sebatik Timur Baharuddin D Sutte mengatakan, dirinya sangat bersyukur sekali dengan program tersebut. Ia mengakui, salah satu kelamahan Sebatik selama ini karena kurangnya daya listrik. Padahal Sebatik sedang menuju pembentukan kota.
"Salah satu kebutuhan kita yang mendesak, karena bagaimanapun untuk pengembangan, ini yang harus dipenuhi," ujarnya.
Sebagai daerah perbatasan, negara jiran selama ini sudah terang benderang sementara wilayah Indonesia masih gleap gulita. "Kita tidak langsung menyamai karena masih jauh dari negara tetangga. Tetapi minimal kita mengejar keterlambatan kita," ujarnya.
Dengan listrik, tentu juga akan menginspirasi dan memotivasi warga mengembangkan produk rumah tangga yang belum dikembangkan.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu kreatifitas masyarakat untuk pengembangan produk-produk rumah tangga," ujarnya.
Sementara Camat Sebatik Utara Haji Zulkifli mengatakan, program ini sangat bagus untuk daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. "Karena masih banyak wilayah kita di perbatasan yang belum terjangkau listrik. Ini termasuk pelayanan dan keadilan kepada warga di perbatasan, supaya mereka juga merasa kemerdekaan. Merdeka bukan hanya yang dekat dengan pusat pemerintahan, tetapi di perbatasan juga. Apalagi dengan adanya program pemerintah, menjadikan beranda terdepan bukan lagi terbelakang," ujarnya.
Ia mengatakan, program ini terkait dengan citra bangsa. "Kita ini bangsa besar sementara kita di wilayah perbatasan Malaysia-Tawau jauh sekali perbedaannya. Kita ke seberang melihat kota di sana wilayahnya terang, sementara mereka melihat kita tidak ada lampu," ujarnya.
Dengan Progam Perbatasan Terang Benderang, ia sangat menyambut baik dan berharap program ini terus dikembangkan di perbatasan sehingga masyarakat bisa merasakan pelayanan listrik negara hingga di wilayah perbatasan.
Camat Sebatik Tengah Harman mengatakan, selama ini pelayanan listrik belum menjangkau seluruh desa.Guna mengatasi kekurangan listrik, masyarakat menggunakan PLTD bantuan pemerintah,PNPM maupun listrik bantuan TNI. Untuk warga yang belum tersentuh listrik, mengusahakan genset sendiri.
"Tetapi dari beban pembiayaan PLTD yang dikelola sendiri sangat besar. Sehingga hanya bisa dioperasikan dalam waktu beberapa jam," ujarnya.
Dengan Program Perbatasan Terang Benderang melalui pembangunan PLTS, hal ini sudah nyata dan menyentuh masyarakat yang lebih luas.
"Apa yang kita saksikan hari ini merupakan salah satu alternatif kelangkaan suplai lisrik di sini. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN," ujarnya.
Kepada masyarakat, diharapkan dapat memanfaatkan dan merawat bantuan.
"Kita berdoa PLN mampu meningkatkan kualitas layanan. Kita optimis terang benderang dan majunya Sebatik bukan hanya keinginan masyarakat, tetapi juga kepentingan negara, menjaga wibawa negara dari negara tetangga yang jauh lebih maju dan lebih teranh dari wilayah perbatasan Indonesia. (*)
Camat Sebatik Sofyang mengatakan, dirinya menerima dengan baik program tersebut. "Karena persoalannya ini yang kami tunggu. Karena dari gelap ke terang. Menurut informasi dari PLN Indonesia Timur, di sini akan terang," ujarnya.
Camat Sebatik Timur Baharuddin D Sutte mengatakan, dirinya sangat bersyukur sekali dengan program tersebut. Ia mengakui, salah satu kelamahan Sebatik selama ini karena kurangnya daya listrik. Padahal Sebatik sedang menuju pembentukan kota.
"Salah satu kebutuhan kita yang mendesak, karena bagaimanapun untuk pengembangan, ini yang harus dipenuhi," ujarnya.
Sebagai daerah perbatasan, negara jiran selama ini sudah terang benderang sementara wilayah Indonesia masih gleap gulita. "Kita tidak langsung menyamai karena masih jauh dari negara tetangga. Tetapi minimal kita mengejar keterlambatan kita," ujarnya.
Dengan listrik, tentu juga akan menginspirasi dan memotivasi warga mengembangkan produk rumah tangga yang belum dikembangkan.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu kreatifitas masyarakat untuk pengembangan produk-produk rumah tangga," ujarnya.
Sementara Camat Sebatik Utara Haji Zulkifli mengatakan, program ini sangat bagus untuk daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. "Karena masih banyak wilayah kita di perbatasan yang belum terjangkau listrik. Ini termasuk pelayanan dan keadilan kepada warga di perbatasan, supaya mereka juga merasa kemerdekaan. Merdeka bukan hanya yang dekat dengan pusat pemerintahan, tetapi di perbatasan juga. Apalagi dengan adanya program pemerintah, menjadikan beranda terdepan bukan lagi terbelakang," ujarnya.
Ia mengatakan, program ini terkait dengan citra bangsa. "Kita ini bangsa besar sementara kita di wilayah perbatasan Malaysia-Tawau jauh sekali perbedaannya. Kita ke seberang melihat kota di sana wilayahnya terang, sementara mereka melihat kita tidak ada lampu," ujarnya.
Dengan Progam Perbatasan Terang Benderang, ia sangat menyambut baik dan berharap program ini terus dikembangkan di perbatasan sehingga masyarakat bisa merasakan pelayanan listrik negara hingga di wilayah perbatasan.
Camat Sebatik Tengah Harman mengatakan, selama ini pelayanan listrik belum menjangkau seluruh desa.Guna mengatasi kekurangan listrik, masyarakat menggunakan PLTD bantuan pemerintah,PNPM maupun listrik bantuan TNI. Untuk warga yang belum tersentuh listrik, mengusahakan genset sendiri.
"Tetapi dari beban pembiayaan PLTD yang dikelola sendiri sangat besar. Sehingga hanya bisa dioperasikan dalam waktu beberapa jam," ujarnya.
Dengan Program Perbatasan Terang Benderang melalui pembangunan PLTS, hal ini sudah nyata dan menyentuh masyarakat yang lebih luas.
"Apa yang kita saksikan hari ini merupakan salah satu alternatif kelangkaan suplai lisrik di sini. Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN," ujarnya.
Kepada masyarakat, diharapkan dapat memanfaatkan dan merawat bantuan.
"Kita berdoa PLN mampu meningkatkan kualitas layanan. Kita optimis terang benderang dan majunya Sebatik bukan hanya keinginan masyarakat, tetapi juga kepentingan negara, menjaga wibawa negara dari negara tetangga yang jauh lebih maju dan lebih teranh dari wilayah perbatasan Indonesia. (*)
Sumber : NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
Oktober, Kabel Listrik Bawah Laut Tuntas Terpasang di Nunukan
Asisten
Tata Pemerintahan Setkab Nunukan Abidin Tajang, Senin (21/5/2012)
meninjau lokasi pembangunan PLTS Sehen di Kampung Lourdes, Desa Sungai
Limau, Kecamatan Sebatik Tengah.
|
Tribun Kaltim - Senin, 21 Mei 2012 17:18 WITA
Bupati Nunukan Basri memastikan, tahun ini tepatnya Oktober, kabel
listrik bawah laut dari Sebaung ke Pulau Nunukan sudah tuntas terpasang.
Sehingga pembangkit tersebut sudah bisa mengaliri listrik ke Pulau
Nunukan. Pembangkit ini akan menyuplai daya hingga 2 x 10 Megawatt.
"Pembangkitnya menggunakan gas. Tahun ini kita sudah canangkan, tidak ada lagi diesel. Semuanya menggunakan gas," ujarnya, Senin (21/5/2012).
Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan Abidin Tajang mengatakan, direncanakan 27 Oktober listrik tersebut sudah bisa melayani masyarakat.
PT PLN (Persero) membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW. Saat ini program tersebut dalam tahap pelelangan di PLN Wilayah Kaltim dengan anggaran APLN.
Dengan selesainya pembangunan PLTMG Sebaung diharapkan di Nunukan dan Sebatik tidak lagi menggunakan BBM solar, sehingga diperoleh penghematan biaya operasional PLN.
Manajer Area Cabang Berau PT PLN (Persero) Fansis Al Zauhari mengatakan, pembangkit tenaga gas di Sebaung dibangun di dalam ladang gas milik Medco.
"Kita beli gasnya di Medco. Mesinnya kita bangun di sana. Akan kita bangun kabel bawah laut ke Nunukan. Nanti di Nunukan kita bangun SUTM (saluran udara tegangan menengah), setelah itu kita bangun lagi kabel laut sampai Mentikas. Di Mentikas sudah bisa nyambung ke Sebatik," ujarnya saat meninjau lokasi PLTS di Kecamatan Sebatik Tengah, Senin.
Ia mengatakan, jika pembangkit sudah kuat tentu yang terjadi akan ada kelebihan daya.
Dengan kelebihan dimaksud, akan terbuka peluang untuk menambah pelanggan. "Pelanggan yang tidak dilayani PLN akan kita layani. Pelan-pelan kita akan bangun trafo sehingga masyarakat bisa kita layani," ujarnya.
Sementara itu sebagai bentuk keseriusan PT PLN (Persero) terhadap penyediaan listirk bagi warga di perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Direktur operasional Indonesia Timur PT PLN (Persero) kemarin telah melakukan kunjungan lapangan ke Long Bawan, Kecamatan Krayan. Kunjungan itu dalam rangka mencari solusi atau alternatif kelistrikan di daerah perbatasan.
Selain dilakukan pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang 2012 oleh Bupati Nunukan Basri, hari ini juga dilakukan peninjauan lokasi PLTS Sehen di Kampung Lourdes, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah.
Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan, mewakili Bupati Nunukan pada acara peninjauan ke Kecamatan Sebatik Tengah. Peninjauan itu juga diikuti Manejer Area Cabang Berau PT PLN (Persero) Fansis Al Zauhari. (*)
"Pembangkitnya menggunakan gas. Tahun ini kita sudah canangkan, tidak ada lagi diesel. Semuanya menggunakan gas," ujarnya, Senin (21/5/2012).
Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan Abidin Tajang mengatakan, direncanakan 27 Oktober listrik tersebut sudah bisa melayani masyarakat.
PT PLN (Persero) membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW. Saat ini program tersebut dalam tahap pelelangan di PLN Wilayah Kaltim dengan anggaran APLN.
Dengan selesainya pembangunan PLTMG Sebaung diharapkan di Nunukan dan Sebatik tidak lagi menggunakan BBM solar, sehingga diperoleh penghematan biaya operasional PLN.
Manajer Area Cabang Berau PT PLN (Persero) Fansis Al Zauhari mengatakan, pembangkit tenaga gas di Sebaung dibangun di dalam ladang gas milik Medco.
"Kita beli gasnya di Medco. Mesinnya kita bangun di sana. Akan kita bangun kabel bawah laut ke Nunukan. Nanti di Nunukan kita bangun SUTM (saluran udara tegangan menengah), setelah itu kita bangun lagi kabel laut sampai Mentikas. Di Mentikas sudah bisa nyambung ke Sebatik," ujarnya saat meninjau lokasi PLTS di Kecamatan Sebatik Tengah, Senin.
Ia mengatakan, jika pembangkit sudah kuat tentu yang terjadi akan ada kelebihan daya.
Dengan kelebihan dimaksud, akan terbuka peluang untuk menambah pelanggan. "Pelanggan yang tidak dilayani PLN akan kita layani. Pelan-pelan kita akan bangun trafo sehingga masyarakat bisa kita layani," ujarnya.
Sementara itu sebagai bentuk keseriusan PT PLN (Persero) terhadap penyediaan listirk bagi warga di perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Direktur operasional Indonesia Timur PT PLN (Persero) kemarin telah melakukan kunjungan lapangan ke Long Bawan, Kecamatan Krayan. Kunjungan itu dalam rangka mencari solusi atau alternatif kelistrikan di daerah perbatasan.
Selain dilakukan pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang 2012 oleh Bupati Nunukan Basri, hari ini juga dilakukan peninjauan lokasi PLTS Sehen di Kampung Lourdes, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah.
Asisten Tata Pemerintahan Setkab Nunukan, mewakili Bupati Nunukan pada acara peninjauan ke Kecamatan Sebatik Tengah. Peninjauan itu juga diikuti Manejer Area Cabang Berau PT PLN (Persero) Fansis Al Zauhari. (*)
Sumber : NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
PLN Terus Bangun Pembangkit di Nunukan
Tribun Kaltim - Senin, 21 Mei 2012 12:49 WITA
Manajer Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kaltim Nur Wahyu
mengatakan, sebagai daerah terdepan Indonesia dan merupakan wajah Negara
Kesatuan Republik Indonesia, infrastruktur termasuk listrik sangat
diperlukan masyarakat di Kabupaten Nunukan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan harkat martabat bangsa.
Untuk itu, tahun ini PT PLN Persero melaksanakan beberapa kegiatan penguatan dan perluasan kelistrikan di Kabupaten Nunukan.
Program yang akan dilaksanakan diantaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid Sebatik dengan kapasitas 340 KWP yang mulai beroperasi bulan Februari 2012 untuk memperkuat sistem Sebatik.
Selanjutnya penambahan 1 unit mesin cummins kapasitas 200 kVA, rekondisi mesin MWM TBD 616 kapasitas 500 KVA, relokasi mesin MAN 500 kVA untuk memperkuat sistem Sebatik. Rekondisi mesin MAN 500 kVA 3 unit, rekondisi mesin Daihatsu 1.250 kVA di PLTD Sungai Bilal untuk memperkuat sistem Nunukan. Dengan adanya penambahan kapasitas pembangkit diharapkan pasokan listrik di dua sistem tersebut handal dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
PT PLN juga mencanangkan Program Perbatasan Terang 2012. Untuk merealisasikan pencanangan Program Perbatasan Terang 2012 sejumlah kegiatan dilaksanakan di antaranya pembangunan trafo distribusi sebanyak 5 buah dan pembangunan saluran udara tegangan rendah 9,7 Kms di Lokasi Binalawan, Binasalam, Liang Bunyu, Setabu dan sekitarnya.
Anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sekitar Rp 1,6 miliar dari APLN. Dengan pembangunan trafo dan SUTR ini, digharapkan masyarakat sekitar Mantikas dapat menikmati listrik PLN.
Selanjutnya diadakan pembangunan saluran udara tegangan rendah sepanjang 1 KMs di Lokasi Aji Kuning dari pembangunan SUTR dan trafo tersebut diperkirakan bisa melayani 1.363 calon pelanggan baru.
PLN juga melakukan pemasangan PLTS Sehen mandiri sebanyak 3.000 set di Kabupaten Nunukan bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Dalam tahap awal dipasang 150 pelanggan yang ada di Kampung Lordes, Limau, Desa Maspul dan Desa Bukti Harapan.
"Sebagai informasi, bahwa PLTS Sehen mandiri berbeda dengan PLTS yang ada. Pelanggan diharuskan memiliki deposit di bank pemerintah dan diakui sebagai pelanggan PLN dengan diberikan Id Card tertentu," ujarnya Senin (21/5/2012), saat menyampaikan laporan pada Pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang.
Nantinya jika ada kerusakan terhadap Sehen tersebut akan diganti PLN. Dan kepada pelanggan dikenakan biaya abonemen sebesar Rp35.000 setiap bulan.
Tujuan pemasangan Sehen untuk meningkatkan rasio eletrifikasi Kabupaten Nunukan, mendorong kegiatan perekonomian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan serta meningkatkan kecerdasan masyarakat daerah terpencil yang selama ini tidak terjangkau penerangan listrik PLN.
Masih terkait program itu, PLN akan membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW. Di mana saat ini dalam tahap pelelangan di PLN Wilayah Kaltim dengan anggaran APLN.
Dengan selesainya pembangunan PLTMG Sebaung diharapkan di Nunukan dan Sebatik tidak lagi menggunakan BBM solar, sehingga diperoleh penghematan biaya operasional PLN.
Untuk itu, tahun ini PT PLN Persero melaksanakan beberapa kegiatan penguatan dan perluasan kelistrikan di Kabupaten Nunukan.
Program yang akan dilaksanakan diantaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hybrid Sebatik dengan kapasitas 340 KWP yang mulai beroperasi bulan Februari 2012 untuk memperkuat sistem Sebatik.
Selanjutnya penambahan 1 unit mesin cummins kapasitas 200 kVA, rekondisi mesin MWM TBD 616 kapasitas 500 KVA, relokasi mesin MAN 500 kVA untuk memperkuat sistem Sebatik. Rekondisi mesin MAN 500 kVA 3 unit, rekondisi mesin Daihatsu 1.250 kVA di PLTD Sungai Bilal untuk memperkuat sistem Nunukan. Dengan adanya penambahan kapasitas pembangkit diharapkan pasokan listrik di dua sistem tersebut handal dan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
PT PLN juga mencanangkan Program Perbatasan Terang 2012. Untuk merealisasikan pencanangan Program Perbatasan Terang 2012 sejumlah kegiatan dilaksanakan di antaranya pembangunan trafo distribusi sebanyak 5 buah dan pembangunan saluran udara tegangan rendah 9,7 Kms di Lokasi Binalawan, Binasalam, Liang Bunyu, Setabu dan sekitarnya.
Anggaran yang diperlukan dalam kegiatan ini sekitar Rp 1,6 miliar dari APLN. Dengan pembangunan trafo dan SUTR ini, digharapkan masyarakat sekitar Mantikas dapat menikmati listrik PLN.
Selanjutnya diadakan pembangunan saluran udara tegangan rendah sepanjang 1 KMs di Lokasi Aji Kuning dari pembangunan SUTR dan trafo tersebut diperkirakan bisa melayani 1.363 calon pelanggan baru.
PLN juga melakukan pemasangan PLTS Sehen mandiri sebanyak 3.000 set di Kabupaten Nunukan bagi masyarakat yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. Dalam tahap awal dipasang 150 pelanggan yang ada di Kampung Lordes, Limau, Desa Maspul dan Desa Bukti Harapan.
"Sebagai informasi, bahwa PLTS Sehen mandiri berbeda dengan PLTS yang ada. Pelanggan diharuskan memiliki deposit di bank pemerintah dan diakui sebagai pelanggan PLN dengan diberikan Id Card tertentu," ujarnya Senin (21/5/2012), saat menyampaikan laporan pada Pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang.
Nantinya jika ada kerusakan terhadap Sehen tersebut akan diganti PLN. Dan kepada pelanggan dikenakan biaya abonemen sebesar Rp35.000 setiap bulan.
Tujuan pemasangan Sehen untuk meningkatkan rasio eletrifikasi Kabupaten Nunukan, mendorong kegiatan perekonomian guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan serta meningkatkan kecerdasan masyarakat daerah terpencil yang selama ini tidak terjangkau penerangan listrik PLN.
Masih terkait program itu, PLN akan membangun PLTMG Sebaung dengan kabel laut menuju Nunukan dan Sebatik baseload 8 MW. Di mana saat ini dalam tahap pelelangan di PLN Wilayah Kaltim dengan anggaran APLN.
Dengan selesainya pembangunan PLTMG Sebaung diharapkan di Nunukan dan Sebatik tidak lagi menggunakan BBM solar, sehingga diperoleh penghematan biaya operasional PLN.
Sumber : NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
Terangi Wilayah Perbatasan, PLN Bangun Empat Sistem di Nunukan
Manejer Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kaltim Nur Wahyu, Senin (21/5/2012) menyampaikan laporan saat Pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang. |
Tribun Kaltim - Senin, 21 Mei 2012 11:10 WITA
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus berupaya menerangi wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.
Saat ini PT PLN telah membangun empat sistem yakni sistem Nunukan, sistem Sebatik, sistem Sembakung dan sistem Lumbis yang tersambung dari sistem Malinau.
Sistem Nunukan memiliki daya mampu pembangkit 8 mega watt (MW) dengan beban puncak 5,7 MW. Jumlah pelanggan 9.550 serta potensi pelanggan baru 2.000 calon pelanggan.
Sistem Sebatik dengan daya mampu pembangkit 2 MW, beban puncak 1,6 MW, jumlah pelanggan 3.237 dan potensi pelanggan baru 1.700 calon pelanggan.
Sistem Sembakung dengan daya mampu pembangkit 340 KW dengan beban puncak 130 KW. Jumlah pelanggan mencapai 398 dengan potensi pelanggan baru 105 calon pelanggan.
Sedangkan sistem Lumbis yang masuk dalam sistem Malinau memiliki jumlah pelanggan mencapai 418.
"Dari data kelistrikan diatas, rasio elektrifikasi di Kabupaten Nunukan masih 37 persen, relatif sangat kecil," ujar Nur Wahyu, Manejer Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kaltim, Senin (21/5/2012) saat membacakan laporan pada Pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang.
Saat ini PT PLN telah membangun empat sistem yakni sistem Nunukan, sistem Sebatik, sistem Sembakung dan sistem Lumbis yang tersambung dari sistem Malinau.
Sistem Nunukan memiliki daya mampu pembangkit 8 mega watt (MW) dengan beban puncak 5,7 MW. Jumlah pelanggan 9.550 serta potensi pelanggan baru 2.000 calon pelanggan.
Sistem Sebatik dengan daya mampu pembangkit 2 MW, beban puncak 1,6 MW, jumlah pelanggan 3.237 dan potensi pelanggan baru 1.700 calon pelanggan.
Sistem Sembakung dengan daya mampu pembangkit 340 KW dengan beban puncak 130 KW. Jumlah pelanggan mencapai 398 dengan potensi pelanggan baru 105 calon pelanggan.
Sedangkan sistem Lumbis yang masuk dalam sistem Malinau memiliki jumlah pelanggan mencapai 418.
"Dari data kelistrikan diatas, rasio elektrifikasi di Kabupaten Nunukan masih 37 persen, relatif sangat kecil," ujar Nur Wahyu, Manejer Transmisi dan Distribusi PT PLN Wilayah Kaltim, Senin (21/5/2012) saat membacakan laporan pada Pencanangan Program Perbatasan Terang Benderang.
Sumber : NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
Bupati Nunukan Canangkan Program Perbatasan Terang Benderang
Bupati Nunukan Basri, Senin (21/5/2012) menandatangani prasasti Program Perbatasan Terang Benderang. |
Tribun Kaltim - Senin, 21 Mei 2012 10:35 WITA
Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke 104 tahun, Senin (21/5/2012) Bupati Nunukan Basri mencanangkan Program Perbatasan Terang Benderang.
Pencanangan program yang dilakukan di sekitar Monumen Dwi Kora itu, merupakan kerjasama Pemkab Nunukan dan PT Perusahaan Listrik Negara.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, Pemkab Nunukan dan PT PLN terus berupaya melaksanakan aksi nyata untuk menerangi Kabupaten Nunukan sebagai beranda negara Indonesia.
Program ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di perbatasan Indonesia-Malaysia. Dengan listrik tentu wajah wilayah perbatasan akan lebih bermartabat dan tidak muram.
"Melalui kesempatan yang baik ini saya mengajak menyukseskan progam ini," ujarnya.
Ia mengatakan, PLN tidak bisa bekerja sendirian. Namun ia yakin, dengan niat yang tulus dan kerjasama yang baik dari semua pihak, tentu program ini bisa berjalan dengan baik.
Sumber : NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
Gallery
Petir adalah contoh listrik alami yang paling dramatis |
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar