WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Senin, 16 Juli 2012

Kota Banda Aceh

arifuddinali.blogspot.com - Kota Banda Aceh adalah salah satu kota sekaligus ibu kota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya.

1. Sejarah

Banda Aceh atau Banda Aceh Darussalam telah dikenal sebagai ibukota Kerajaan Aceh Darussalam sejak tahun 1205 dan merupakan salah satu kota Islam Tertua di Asia Tenggara. Kota ini didirikan pada hari Jumat, 1 Ramadhan 601H (22 April 1205) oleh Sultan Alaidin Johansyah setelah berhasil menaklukkan Kerajaan Hindu/Budha Indra Purba dengan ibukotanya Bandar Lamuri[3]. Berdasarkan hal tersebut maka diaturlah Peraturan Daerah Aceh Nomor 5 Tahun 1988 yang menetapkan tanggal 22 April 1205 sebagai tanggal berdirinya kota tersebut.

Banda Aceh Darussalam pernah menderita kehancuran pada waktu pecah "Perang Saudara" antara Sultan yang berkuasa dengan adik-adiknya, peristiwa ini dilukiskan oleh Teungku Dirukam dalam karya sastranya, Hikayat Pocut Muhammad.[r]

Selain itu dalam beberapa catatan sejarah, diketahu bahwa Laksamana dari kerajaan Cina, Cheng Ho pernah singgah di Banda Aceh dalam ekspedisi pertamanya antara tahun 1405 - 1407 setelah singgah terlebih dahulu di Palembang. Pada saat itu kerajaan Aceh dikenal dengan kerajaan Samudera Pasai. Pada saat itu Cheng Ho memberikan lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh,[r] yang kini tersimpan di museum Banda Aceh.

Pada saat terjadi perang melawan ancaman kolonialisme, Banda Aceh menjadi pusat perlawanan Sultan dan rakyat Aceh selama 70 tahun sebagai jawaban atas ultimatum Kerajaan Belanda yang bertanggal 26 Maret 1837. Setelah rakyat Aceh kalah dalam peperangan ini maka diatas puing kota ini pemerintahan kolonial Belanda mendirikan Kutaraja yang kemudian disahkan oleh Gubernur Jenderal Van Swieten di Batavia dengan beslit yang bertanggal 16 Maret 1874.

Pergantian nama ini banyak terjadi pertentangan di kalangan para tentara Kolonial Belanda yang pernah bertugas dan mereka beranggapan bahwa Van Swieten hanya mencari muka pada Kerajaan Belanda karena telah berhasil menaklukkan para pejuang Aceh dan mereka meragukannya.

Setelah masuk dalam pangkuan Pemerintah Republik Indonesia baru sejak 28 Desember 1962 nama kota ini kembali diganti menjadi Banda Aceh berdasarkan Keputusan Menteri Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah bertanggal 9 Mei 1963 No. Des 52/1/43-43

Pada tanggal 26 Desember 2004, kota ini dilanda gelombang pasang tsunami yang diakibatkan oleh gempa 9,2 Skala Richter di Samudera Indonesia. Bencana ini menelan ratusan ribu jiwa penduduk dan menghancurkan lebih dari 60% bangunan kota ini. Berdasarkan hasil SPAN2005 (Population Census in Aceh and Nias, 2005) jumlah penduduk Kota Banda Aceh pasca tsunami adalah sebesar 177.881 jiwa.

 

2. Geografi

Letak astronomis Banda Aceh adalah 05°16' 15" - 05° 36' 16" Lintang Utara dan 95° 16' 15" - 95° 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut.

3. Pemerintahan

Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan, 17 Mukim, 70 Desa dan 20 Kelurahan. Walikota Banda Aceh yang sekarang adalah Mawardi Nurdin.[5] Ia terpilih dalam Pilkada pada 11 Desember 2006, yang berpasangan dengan Illiza Saaduddin Djamal (politisi Partai Persatuan Pembangunan). Sebelumnya, Mawardi yang merupakan Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman Kota Banda Aceh, juga pernah menjabat sebagai Pejabat Sementara (PjS) Walikota Banda Aceh yang dilantik Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Azwar Abubakar pada 8 Februari 2005. Pelantikan itu sesuai dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.21/52/2005 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Walikota Banda Aceh. Mawardi Nurdin menjabat sebagai Walikota Banda Aceh setelah wali kota sebelumnya Syarifudin Latief dipastikan meninggal dunia akibat bencana tsunami. Dalam surat keputusan itu juga disebutkan masa menjabat sebagai PjS Walikota Banda Aceh paling lama enam bulan sejak pelantikan.

 

4. Daftar Walikota Banda Aceh

No. Foto Nama Dari Sampai Ket
1. 01 T. Ali Basyah.jpg Teuku Ali Basyah 1957 1959
2. 02 T. Oesman Yacoub.jpg Teuku Oesman Yacoub 1959 1967
3. 03 T. Mohd. Syah.jpg T. Mohd. Syah 1967 1968
4. 04 T. Ibrahim.jpg T. Ibrahim 1968 1970
5. 02 T. Oesman Yacoub.jpg Teuku Oesman Yacoub 1970 1973
6. 05 Drs. Zein Hasjmy Ec.jpg Drs. Zein Hasjmy Ec 1973 1978
7. 06 Drs. Djakfar Ahmad MA.jpg Drs. Djakfar Ahmad MA 1978 1983
8. 07 Drs. Baharuddin Yahya.jpg Drs. Baharuddin Yahya 1983 1993
9. 08 Drs. Said Hussain Al-Haj.jpg Drs. Said Hussain Al-Haj 1993 1998
10. 09 Drs. Muhammad Y.jpg Drs. Muhammad Y 1998 1998 PLT Walikota madya
11. 10 Drs. Zulkarnain.jpg Drs. Zulkarnain 1998 2003
12. 11 Drs. H. Syarifuddin Latif.jpg Drs. H. Syarifuddin Latif 2003 2004 Pj Walikota
13. 13 Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng, Sc.jpg Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng, Sc 2005 2006 Pj Walikota
14. 12 Drs. Razali Yussuf.jpg Drs. Razali Yussuf 2006 2007 Pj Walikota
15. 13 Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng, Sc.jpg Ir. Mawardy Nurdin, M.Eng, Sc 2007 2012
16.
Drs. T. Saifuddin TA, M.Si 2012 Sekarang Pj Walikota

4.1 Kecamatan

Pembagian Wilayah Kecamatan di Kota Banda Aceh
Semula hanya ada 4 kecamatan di Kota Banda Aceh yaitu Meuraksa, Baiturrahman, Kuta Alam dan Syiah Kuala. Kemudian berkembang menjadi 9 kecamatan yaitu:
  1. Baiturrahman
  2. Banda Raya
  3. Jaya Baru
  4. Kuta Alam
  5. Kuta Raja
  6. Lueng Bata
  7. Meuraksa
  8. Syiah Kuala
  9. Ulee Kareng

5. Kota kembar

  1. Bendera Uzbekistan Samarkand, Uzbekistan[6]
  2. Bendera Belanda Apeldoorn, Belanda[7][8]

 


6. Galeri

 

7. Referensi

 

8. Pranala Luar



Moto: Saboeh Pakat Tabangun Banda
Lokasi Kota Banda Aceh di Pulau Sumatera

Kota Banda Aceh terletak di Indonesia
Kota Banda 
Aceh
Letak Kota Banda Aceh di Indonesia
Koordinat: 5°33′N 95°19′E
Negara  Indonesia
Hari jadi 22 April 1205
Pemerintahan
 - Walikota Ir. Mawardi Nurdin, M.Eng.
 - DAU Rp. 406.687.627.000,- (2011)[1]
Luas
 - Total 61,36 km2
Populasi (2009)[2]
 - Total 212.124
 - Kepadatan 3.457/km²
Zona waktu WIB (UTC+7)
Kode telepon +62 651
SNI 7657:2010 BNA
Kecamatan 9
Situs web www.bandaacehkota.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali