arifuddinali.blogspot.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku tidak gembira jika rakyat
Indonesia, utamanya golongan masyarakat mampu, berobat ke luar negeri.
Presiden mengatakan, pemerintah selalu berupaya meningkatkan kualitas
dan modernitas rumah sakit di Indonesia. Dokter Indonesia pun tak kalah
dengan negara lainnya.
"Dengan meningkatnya kualitas dan modernitas, kita harapkan bangsa
Indonesia bisa berobat di negeri sendiri," kata Presiden seusai memimpin
rapat koordinasi di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (1/8/2012).
Ditambahkan Presiden, sejak pemerintahan periode pertama, dirinya terus
mengutamakan pembangunan rumah sakit di daerah-daerah, termasuk
puskesmas dan posyandu. Pemerintah ingin lebih mendekatkan puskesmas dan
posyandu ke masyakarat.
Kritikan soal banyaknya jumlah warga
Indonesia yang berobat ke luar negeri pernah disampaikan Presiden ketika
meresmikan Rumah Sakit Mochtar Riyadi Comprehensive Cancer Center
(MRCCC) pada Juli 2011. Setiap tahun, sekitar 600.000 warga berobat ke
luar negeri dan menghabiskan uang sekitar 1,2 miliar dollar AS atau
setara Rp 10,2 triliun.
"Kalau saudara kita gemarnya
sedikit-sedikit berobat ke luar negeri, tentu yang untung luar negeri,
bukan bangsa kita. Namun tentu kita tak bisa melarang. Saya tak boleh
mengeluarkan keppres yang melarang warga negara berobat ke luar negeri,"
kata Presiden.
Kepala Negara mencontohkan, selama tujuh tahun
menjabat sebagai kepala negara, dia tak pernah berobat ke luar negeri.
Maka dari itu, Presiden meminta para menteri untuk tidak berobat ke luar
negeri. Presiden berharap, para menteri dapat menjadi contoh bagi
masyarakat.
Presiden berpendapat, kualitas para dokter Indonesia
tak kalah dengan negara lain. Bahkan, sambung Presiden, ada dokter
Indonesia yang menjadi rujukan bagi pasien luar negeri. Kepala Negara
juga mengatakan, semakin banyak universitas di Indonesia yang masuk
dalam daftar universitas terbaik di jagat raya. Maka dari itu, Presiden
mendorong universitas di Indonesia dapat terus mencetak dokter-dokter
yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan.
Presiden mengatakan, dirinya selalu berobat di rumah sakit di dalam negeri. Sementara itu, catatan Kompas.com, Ibu Negara Ani Yudhoyono, atas rekomendasi tim dokter kepresidenan, memilih menjalani perawatan medis di Amerika Serikat pada Juni 2012. Saat itu, menurut keterangan Presiden, Ibu Negara menderita gangguan saraf atau gangguan di tulang leher.
Sumber: nasional.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar