Ada fenomena menarik di negeri ini, yaitu munculnya orang-orang yang merasa paling pintar dan paling benar serta paling bisa. Mengumbar opini yang meresahkan, tanpa aturan, melakukan analisa tanpa data yang akurat dan beropini dengan persepsi diri sendiri. Mengkritik dan memfitnah merupakan sarapan hari-harinya. Dengan alasan kebebasan berbicara ataupun kebebasan lainnya merek berlindung tanpa mau tau apakah yang dikatanya benar atau salah, mencemarkan nama baik orang atau tidak, merugikan orang lain atau tidak.
Berlindung dengan mengatasnamakan nama rakyat mereka berbicara, tetapi rakyat yang mana, kita tak tahu. Demi kepentingan kelompoknya dan maupun kepentingan lainnya memfitnah, menuduh, dianggapa sebagai pembenaran. Agar publik percaya begitu saja hasil fitnahnya dan terprovokasi tuduhan yang belum begitu benar.
Negeri ini memang memberikan kebebasan berbicara kepada setiap warga negara tetapi kebebasan yang bertanggungjawab, yaitu bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, bertanggungjawab terhadap apa yang dibicarakan. Tanggungjawab itu diwujudkan dalam bentuk data dan fakta aktual atau fakta hukum agar kita tidak melanggar aturan hukum yang berlaku dalam suatu negara hukum.
Ingat jangan jadikan negeri penuh dengan kaum yang gemar mencela dan memfitnah. Kebenaran tidak akan terwujud bila negeri penuh dengan para pefitnah. Yang benar menjadi salah, dan yang salah menjadi benar. Mau dibawa kemana bangsa ini jika terus-terus meneruskan disuburkan oleh orang-orang yang mudahnya mengumbar fitnah. Bangsa ini tidak akan bangkit keterpurukan bila terus menerus membudayakan fitnah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar