1. POTENSI KAWASAN PERBATASAN
Potensi yang dimiliki alam di Kabupaten Nunukan yang memiliki kontribusi besar adalah potensi bahan hasil pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2007, jumlah produksi minyak mentah mencapai 275.880 MMSTB dan gas alam 407.648 MMSCF serta batubara 1.174.428,81 ton. Dengan kondisi tanah yang rata-rata podzolik serta curah hujan yang cukup, kawasan perbatasan sangat ideal bila dijadikan kawasan perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit, kakao, karet dan hutan tanaman industri. Potensi perkebunan kelapa sawit juga sangat besar yaitu luas lahan yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 yaitu 34.217,00 Ha, 50.435,82 Ha dan 51.244,55 Ha. Apabila hasil produksi ini dapat dimanfaatkan pada sector industri pengolahan tentu akan lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan sektor yang lain, seperti perdagangan jika dibandingkan dengan langsung menjual hasil produksi perkebunan tanpa diolah terlebih dahulu.
Sektor pariwisata merupakan salah satu kontribusi bagi pemasukan pendapatan daerah serta meningkatkan perekonomian daerah. Di kawasan perbatasan terdapat beberapa potensi yang belum dikembangkan dan dapat dijadikan salah satu sumber dana bagi daerah. Kekuatan wisata di kawasan perbatasan ini antara lain berupa wisata alam (ecotourism) yaitu berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari yang dipadukan dengan wisata budaya.
Wisata budaya merupakan kekayaan nilai-nilai tradisional yang masih melekat secara kuat dalam kehidupan sehari-hari. Objek wisata budaya setempat yang ada antara lain berupa rumah betang panjang (rumah panjang) serta kesenian tradisional dari masing-masing suku yang ada di perbatasan. Potensi wisata di masing-masing kabupaten perbatasan antara lain : Air terjun Sungai Binusan, Wisata Pantai Firdaus (Ecing), Wisata Pantai Sedadap, Wanawisata Mambunut, Wanawisata yang didominasi oleh vegetasi spesifik hutan dataran rendah, Agrowisata tambak dan ombak laut di Pulau Tinabasan, Wisata Pantai Batu Lamampu, Agrowisata Sungai Nyamuk, Wisata budaya Suku Dayak Murud (Tegalen), EkowisataTaman Nasional Kayan Mentarang, Pembuatan garam gunung terletak di hulu Sungai Main Desa Long Layu, Binuang, Ba' Liku dan Pa'Kebuan
Berdasarkan permasalahan pembangunan kawasan perbatasan yang telah diidentifikasi, dan melihat potensi yang dimiliki kawasan perbatasan baik potensi sumber daya alam, letak geografis, dan potensi lainnya, Pemerintah kabupaten Nunukan menyusun Kebijakan Pembangunan guna percepatan pembangunan di kawasan perbatasan, yaitu :
Terkait:
Kawasan perbatasan Nunukan mempunyai potensi yang besar untuk dapat dikembangkan, baik potensi sumberdaya alam maupun potensi di bidang jasa, perdagangan dan wisata. Kawasan Nunukan yang sebagian besar kecamatannya berbatasan langsung dengan Malaysia (Sabah dan Serawak) merupakan potensi yang besar dalam bidang jasa dan perdagangan, karena padatnya lalu lintas keluar masuknya perdagangan dengan Malaysia. Untuk itu perlu lebih dikembangkan di bidang-bidang lain yang dapat berujung pada perdagangan yaitu industry pengolahan.
Potensi yang dimiliki alam di Kabupaten Nunukan yang memiliki kontribusi besar adalah potensi bahan hasil pertambangan dan penggalian. Pada tahun 2007, jumlah produksi minyak mentah mencapai 275.880 MMSTB dan gas alam 407.648 MMSCF serta batubara 1.174.428,81 ton. Dengan kondisi tanah yang rata-rata podzolik serta curah hujan yang cukup, kawasan perbatasan sangat ideal bila dijadikan kawasan perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit, kakao, karet dan hutan tanaman industri. Potensi perkebunan kelapa sawit juga sangat besar yaitu luas lahan yang terus mengalami peningkatan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 yaitu 34.217,00 Ha, 50.435,82 Ha dan 51.244,55 Ha. Apabila hasil produksi ini dapat dimanfaatkan pada sector industri pengolahan tentu akan lebih bermanfaat dan dapat meningkatkan sektor yang lain, seperti perdagangan jika dibandingkan dengan langsung menjual hasil produksi perkebunan tanpa diolah terlebih dahulu.
Industri Kelapa Sawit |
Produksi Minyak Bumi di Sembakung |
Sektor pariwisata merupakan salah satu kontribusi bagi pemasukan pendapatan daerah serta meningkatkan perekonomian daerah. Di kawasan perbatasan terdapat beberapa potensi yang belum dikembangkan dan dapat dijadikan salah satu sumber dana bagi daerah. Kekuatan wisata di kawasan perbatasan ini antara lain berupa wisata alam (ecotourism) yaitu berupa wisata hutan, sungai, jeram dan wisata bahari yang dipadukan dengan wisata budaya.
Sumur Garam Krayan |
Wisata budaya merupakan kekayaan nilai-nilai tradisional yang masih melekat secara kuat dalam kehidupan sehari-hari. Objek wisata budaya setempat yang ada antara lain berupa rumah betang panjang (rumah panjang) serta kesenian tradisional dari masing-masing suku yang ada di perbatasan. Potensi wisata di masing-masing kabupaten perbatasan antara lain : Air terjun Sungai Binusan, Wisata Pantai Firdaus (Ecing), Wisata Pantai Sedadap, Wanawisata Mambunut, Wanawisata yang didominasi oleh vegetasi spesifik hutan dataran rendah, Agrowisata tambak dan ombak laut di Pulau Tinabasan, Wisata Pantai Batu Lamampu, Agrowisata Sungai Nyamuk, Wisata budaya Suku Dayak Murud (Tegalen), EkowisataTaman Nasional Kayan Mentarang, Pembuatan garam gunung terletak di hulu Sungai Main Desa Long Layu, Binuang, Ba' Liku dan Pa'Kebuan
2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
Berdasarkan permasalahan pembangunan kawasan perbatasan yang telah diidentifikasi, dan melihat potensi yang dimiliki kawasan perbatasan baik potensi sumber daya alam, letak geografis, dan potensi lainnya, Pemerintah kabupaten Nunukan menyusun Kebijakan Pembangunan guna percepatan pembangunan di kawasan perbatasan, yaitu :
- Penguatan struktur ekonomi kawasan perbatasan Nunukan.
- Perluasan ketersediaan sarana dan prasarana/ infrastruktur dasar wiiayah, transportasi dan telekomunikasi.
- Peningkatan rasa nasionalisme dan pemahaman politik bagi masyarakat perbatasan.
- Peningkatan kesadaran hukum masyarakat perbatasan dan peningkatan pengawasan dan pengamanan terhadap pelanggar lintas batas.
- Peningkatan ekonomi masyarakat dengan pembentukan 14 kawasan-kawasan sentra produksi sebagai titik-titik kuat dan pengelolaan sumber daya local dengan memperhatikan kelestarian hutan secara berkelanjutan.
- Kondisi Fisik
- Pemerintahan
- Sosio demografis
- Perekonomian
- Infrastruktur
- Keuangan
- Kawasan Perbatasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar