Motto: "Berpancang Amanah Bersauh Marwah" |
Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat.
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota, 47 kecamatan serta 274 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil yang 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 km², sekitar 95% merupakan lautan dan hanya sekitar 5% daratan.
1. Sejarah
Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi
Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor
25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga.
2. Pemerintahan
2.1. Kabupaten dan kota
No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota |
---|---|---|
1 | Kabupaten Bintan | Bandar Seri Bentan |
2 | Kabupaten Karimun | Tanjung Balai Karimun |
3 | Kabupaten Kepulauan Anambas | Terempa |
4 | Kabupaten Lingga | Daik, Lingga |
5 | Kabupaten Natuna | Ranai, Bunguran Timur |
6 | Kota Batam | - |
7 | Kota Tanjung Pinang | - |
2.2. Daftar Gubernur
Gubernur dijabat oleh Drs. H. Ismeth Abdullah yang sebelumnya
menjabat Ketua Badan Otorita Batam selama 7 tahun. Wakil Gubernur
dijabat oleh H. Muhammad Sani yang sebelumnya menjabat sebagai bupati di
kabupaten Karimun.
Keduanya terpilih dari hasil Pilkada yang pertama kali di Kepulauan
Riau dan dilantik oleh Menteri Dalam Negeri M. Ma’ruf masa bakti
2005-2010
No. | Foto | Nama | Dari | Sampai | Ket. |
1. | Ismeth Abdullah | 1 Jul 2004 | 2005 | I |
|
2. | Darjo Sumarjono | 2005 | 19 Agus 2005 | Pj | |
3. | Ismeth Abdullah | 19 Agus 2005 | 19 Agus 2010 | II |
|
3. | Muhammad Sani | 19 Agus 2010 | skr |
3. Kondisi geografis dan sumber daya alam Kepulauan Riau
3.1. Kondisi geografis Kepulauan Riau
Secara geografis provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara
tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Vietnam yang memiliki luas
wilayah 251.810,71 km² dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1.350
pulau besar dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibukota provinsi
Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang. Provinsi ini terletak
pada jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang strategis dan
terpadat pada tingkat internasional serta pada bibir pasar dunia yang
memiliki peluang pasar.
3.2. Sumber daya alam
Kepri memiliki potensi sumber daya alam mineral dan energi yang
relatif cukup besar dan bervariasi baik berupa bahan galian A
(strategis) seperti minyak bumi dan gas alam, bahan galian B (vital)
seperti timah, bauksit dan pasir besi, maupun bahan galian golongan C
seperti granit, pasir dan kuarsa.
4. Potensi daerah
4.1. Kelautan
Sebagai provinsi kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan.
Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan
mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun
penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya
rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan,
Lingga, dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar di bidang
perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga
dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota Batam
tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu
yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya. Di Kota
Batam tepatnya didaerah telaga punggur, ada satu pelabuhan perikanan
yang dikelola murni oleh swasta . Pelabuhan Perikanan Swasta Telaga
Punggur diresmikan pada tanggal 08 Januari 2010 oleh Menteri Kelautan
dan Perikanan R.I Dr. Ir. H. Fadel Muhammad. Letak pelabuhan perikanan
swasta Telaga Punggur sangat strategis karena berhadapan dengan jalur
lintas kapal penangkapan ikan antara Propinsi Kepri dan Natuna, ZEEI ,
Laut Cina Selatan serta keberadaan pelabuhan perikanan swasta Telaga
Punggur di Kota Batam sangat dekat dengan negara Singapura yang dapat
meningkatkan ekspor hasil laut dan menambah pendapatan asli daerah.
4.2. Peternakan
Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak
sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan
oleh peternakan kecil.
4.3. Pertanian
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau
berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan mengingat
tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis
terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun dan Kota Batam.
Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi,
gambir, nenas serta cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian
juga di Kabupaten Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami
buah-buahan dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan
kelapa sawit.
4.4. Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali.
Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang
pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain
adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa
di kota Batam, Pantai Pelawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi,
Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di
kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya
seperti snorkeling.
Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.
5. Transportasi
Sistem transportasi yang terdapat di provinsi ini sangat beragam,
sesuai dengan kondisi alam dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis
transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:
5.1. Transportasi laut
- Perahu motor kecil (pompong), banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland).
- Kapal ferry (MV), merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga).
- SpeadBoat, merupakan transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam - Batam
- KM. Perintis, merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kabupaten Natuna.
5.2. Transportasi darat
- Taxi, merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan).
- Angkutan kota (angkot), memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, di kota Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans".
- Bus, untuk kota batam Bus itu sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya: Damri dan bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, Bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec. Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.
- Becak motor, Di kawasan pesisir (hinterland)seperti kawasan Kec. Belakang Padang dan Pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
- Ojek.
5.3. Transportasi udara
Provinsi ini memiliki 3 bandara udara, yakni:
- Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Kijang (Tanjungpinang) dan Bandara Natuna.
- Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi Provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini mempunyai landasan terpanjang di Asia Tenggara.
- Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di provinsi ini yang terletak di Kabupaten Bintan Utara. Bandara baru ini dinamakan Bandara Busung yang konon dikabarkan akan menempati luas area sampai 170 hektar.
6. Perekonomian
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005
adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat
dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor
pengangkutan dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%),
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa
(6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp. 22,808 juta dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp. 22,418 juta.
7. Suku bangsa
Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak, Sunda dan Flores.
8. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa internasional Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnya sebagai bahasa perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak pusat kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu. Karena itu bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau terkenal dengan bahasa Melayu Riau.
Pada zaman dahulu ada beberapa alasan yang menyebabkan Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi digunakan, yaitu:
- Bahasa Melayu Riau secara historis berasal dari perkembangan Bahasa Melayu semenjak berabad-abad yang lalu. Bahasa Melayu sudah tersebar keseluruh Nusantara, sehingga sudah dipahami oleh masyarakat, bahasa ini sudah lama menjadi bahasa antar suku di Nusantara.
- Bahasa Melayu Riau sudah dibina sedemikian rupa oleh Raja Ali Haji dan kawan-kawannya[rujukan?], sehingga bahasa ini sudah menjadi standar.
- Bahasa Melayu Riau sudah banyak publikasi, berupa buku-buku sastra, buku-buku sejarah dan agama baik dari zaman Melayu klasik maupun dari yang baru.
9. Seni dan budaya
9.1. Musik
Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat
Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau
Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik
Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana,
Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan
yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari
Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik
Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang
bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria,
Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo dan lainnya.
9.2. Tarian
Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong,
Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Lang-Lang
Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari
Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah, Tari Semah Kajang, Tari Dendang
Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari
Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari Menjunjung Duli,
Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang
Rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang Cecak, Tari Laksemane
Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.
9.3. Seni teater
Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Riau anatar lain: Teater
Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang,
Batam; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau dan
Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai dan
Wayang Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara
lain seperti: Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk dan Manora.
Semuanya dikembangkan oleh masyarakat dan suku lain yang berada di
provinsi Kepulauan Riau.
9.4. Pendidikan
Perguruan tinggi yang ada:- Politeknik Batam
- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang
- Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Batam
- Universitas Internasional Batam
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Ulum (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Raja Haji (Tanjungpinang)
- Universitas Batam
- Universitas Putera Batam
- STMIK Putera Batam
- Universitas Riau Kepulauan (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ibnu Sina (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan (Tanjungpinang)
- Sekolah tinggi Teknologi Indonesia (Tanjungpinang)
- Akademi Keperawatan Griya Husada (Batam)
- Akademi Keperawatan Mitra Bunda Persada (Batam)
- Akademi Bahasa Asing Tanjungpinang
- Politeknik Kesehatan Tanjungpinang (Tanjungpinang)
- Akademi Keperawatan Angkatan Laut (Tanjungpinang)
- Sekolah Tinggi Katolik Bentara Persada (Batam)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi - International Gurindam Archipelago (Tanjungpinang)
10. Terkait
- Aceh
- Sumatera Utara
- Bengkulu
- Jambi
- Riau
- Sumatera Barat
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Kepulauan Bangka Belitung
- Kepulauan Riau
back to Sumatera
11. Referensi dan pranala luar
- "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
- Sensus Penduduk 2010
- Kepulauan Riau, Keberagaman Identitas dalam Kesatuan Kultur. http://epaper.kompas.com. Kesalahan: waktu tidak valid.
- Harian Haluan terbit di tiga provinsi
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Situs resmi Badan Otorita Batam
- (Indonesia) Situs resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau
- (Indonesia) Profil Demografi KepRiau
- (Indonesia) Profil Ekonomi KepRiau
- (Indonesia) Profil Wisata KepRiau
- (Indonesia) Ekonomi Regional KepRiau
- (Indonesia) Statistik Regional KepRiau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar