Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang berpusat pada penelitian variasi kebudayaan
di antara kelompok manusia. Antropologi budaya mengumpulkan data
mengenai proses ekonomi dan politik global atas budaya lokal. Para antropolog budaya menggunakan berbagai metode, termasuk pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara dan angket statistik.
Penelitian mereka sering dikatakan pekerjaan lapangan karena sang
antropolog harus menetap untuk waktu yang cukup lama di lapangan
penelitiannya.
Asal-usul
Salah satu ucapan pertama tentang makna antropologis daripada istilah "kebudayaan" adalah oleh Sir Edward Burnett Tylor,
antropolog asal Inggris yang menulis dalam halaman pertama bukunya yang
terbit tahun 1897 : "Kebudayaan, atau peradaban, diambil dalam artinya
yang luas dan etnografis,
adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan
dan kebiasaan lain mana pun yang didapati manusia sebagai anggota masyarakat.[1] Istilah "peradaban" di kemudian hari diganti definisi oleh V. Gordon Childe, di mana "kebuyaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" satu jenis khusus kebudayaan[2]
Wawasan antropologis tentang "kebudayaan" antara lain mencerminkan reaksi terhadap wacana sebelumnya di dunia Barat, yang didasarkan pada perlawanan antara "budaya" dan "alam", di mana sejumlah manusia dianggap masih hidup dalam "keadaan alamiah"[rujukan?].
Para antropolog menyatakan bahwa kebudayaan justru merupakan "alam
manusia" dan semua manusia memiliki kemampuan untuk menyusun pengalaman,
menterjamahkan penyusunan ini secara simbolis berkat kemampuan berbicara dan mengajar paham tersebut ke manusian lain.
Karena manusia mendapati kebudayaan lewat proses belajar enculturation dan sosialisasi,
orang yang tinggal di tempat yang berbeda atau keadaan yang berbeda,
mengembangkan kebudayaan yang berbeda. Para antropolog juga mengemukakan
bahwa melalui kebudayaan, orang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya secara non-genetik, sehingga orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda sering akan memiliki kebudayaan yang berbeda. Teori
antropologi terutama berasal dari kesadaran dan minat akan perselisihan
antara segi lokal (kebudayaan tertentu) dan global (kemanusiaan secara
umum, atau jaringan hubungan antara orang di tempat atau keadaan yang
berbeda).[rujukan?]
Perkembangan antropologi budaya terjadi dalam konteks akhir abad ke-19, saat pertanyaan tentang kebudayaan manakah yang "primitif" dan yang mana "beradab" tidak hanya ada dalam benak Marx dan Freud tapi juga banyak orang lain. Kolonialisme
dan prosesnya makin sering membuat pemikir asal Eropa berhubungan,
secara langsung atau tidak langsung, dengan bangsa lain yang "primitif"[3].
Keadaan yang berbeda antara berbagai kelompok manusia, yang sebagian
memiliki teknologi modern dan maju seperti mesin dan telegraf, sedangkan
sebagian lain tidak memiliki apa-apa kecuali komunikasi tatap muka dan
masih hidup dengan gaya Paleoliti, menarik perhatian angkatan pertama antropolog budaya.
Sejajar dengan perkembangan antropologi budaya di Amerika Serikat, di Inggris antropologi sosial,
di mana "kesosialan" merupakan paham inti dan yang berpusat pada
penelitian kedudukan dan peranan sosial, kelompok, lembaga dan hubungan
antaranya, berkembang sebagai disiplin akademis. Suatu istilah perangkum, yaitu antropologi sosial-budaya, menunjuk baik ke antropologi budaya maupun sosial[4]
Catatan
- Edward Tylor, Primitive Culture, New York, J.P. Putnam’s Sons.1, . 1920 [1871]
- Andrew Sherratt, V. "Gordon Childe: Archaeology and Intellectual History", Past and Present, No. 125. Nov. 1989, pp. 151–185.
- Renato Rosaldo, Culture and Truth, Beach Press, 1993
- D. T. Campbell, "The two distinct routes beyond kin selection to ultrasociality: Implications for the Humanities and Social Sciences", The Nature of Prosocial Development: Theories and Strategies D. Bridgeman (ed.), pp. 11-39, Academic Press, New York, 1983
- Diamond, Jared. Guns, Germs and Steel.
- Dissertation Abstract
Pranala luar
- The Moving Anthropology Student Network-website - The site offers tutorials, information on the subject, discussion-forums and a large link-collection for all interested scholars of cultural anthropology
- Review of Nettl's 2005 revised edition of "The Study of Ethnomusicology"
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar