1. Asal-Usul Malinau
Pemandangan Malinau Kota dari atas |
Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Dayak Abai.
Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai, yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya dalam bahasa Belanda yang artinya kurang lebih, "Apa nama sungai ini?". Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab,"Mal Inau" yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. "Mal" artinya membuat, sedangkan "Inau" artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja.
Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten, yaitu Kabupaten Malinau.
2. Suku bangsa
Ada beberapa suku asli yang ada di Malinau, yakni:- Suku Dayak Tidung
- Suku Dayak Kenyah
- Suku Dayak Burusu
- Suku Dayak Lundayeh
- Suku Dayak Tagal
- Suku Dayak Merap
- Suku Dayak Punan
3. Kenampakan alam
3.1. Gunung
Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian pegunungan Iban, yaitu:- Gunung Makita (2053 meter)
- Gunung Latuk (1850 meter)
- Gunung Batutikung (1804 meter)
- Gunung Legatemu (1801 meter)
- Gunung Kelambit (1775 meter)
- Gunung Kalung (1724 meter)
- Gunung Bekayan (1599 meter)
- Gunung Batutiban (1565 meter)
4. Kepala daerah
4.1. Bupati Malinau
Berikut ini adalah daftar nama-nama bupati yang pernah memimpin Kabupaten Malinau:No. | Foto | Nama | Periode | Keterangan |
1. | Asmuni Ali | 1999–2001 | Penjabat bupati | |
2. | Dr. Drs. Marthin Billa, MM | 2001–2006 2006–2011 |
Bupati definitif pertama Memenangkan Pilkada Malinau tahun 2006 |
|
3. | Dr. Drs. Yansen Tipa Padan, M.Si | 2011–sekarang | Terpilih setelah memenangkan Pilkada Malinau tahun 2011 |
5. Referensi
- "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
5.1. Pranala luar
- (Indonesia) Friendster Malinau
- (Indonesia) Kabupaten Malinau. Harian Kompas, 17 Juni 2003
- (Indonesia) Daerah Konservasi Mestinya Dapat Kompensasi. Harian Kompas, 15 Desember 2004
- (Indonesia) Daun Penyedap Masakan dari Malinau, Kalimantan Timur. Riskan Efendi
- (Indonesia) Blog tentang Malinau
back to Kaltim
Arief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar