WELCOME TO THE BLOG SERBA SERBI.

Rabu, 20 Maret 2013

KLB Demokrat

Ibas Ditunjuk Jadi Ketua Panitia KLB Demokrat
KLB Demokrat digelar 30-31 Maret di Bali.

arifuddinali.blogspot.com - Demokrat menunjuk Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dan putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Kongres Luar Biasa Partai Demokrat. Kongres ini akan terselenggara di Bali pada akhir Maret nanti.

"Mas Ibas kami tunjuk jadi ketua," kata Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat, Jero Wacik, saat ditemui di Kantor DPP Demokrat, Kramat, Jakarta Timur, Rabu dini hari, 20 Maret 2013.

Jero mengatakan bahwa KLB akan diselenggarakan pada tanggal 30-31 Maret 2013. Acara akan diselenggarakan oleh DPD Demokrat di Bali. Pelaksanaan KLB ini juga direncanakan berlangsung sederhana dan tanpa hura-hura.

Pelaksanaan KLB, kata Jero yang juga Menteri ESDM itu, diharapkan bisa berjalan dengan tenang dan tidak ada keributan. "Kami optimistis KLB akan teduh dan kami minta semua kader nanti juga akan teduh," kata dia.

Para petinggi Demokrat berkumpul tadi malam untuk membahas KLB. Yang menghadiri rapat adalah beberapa menteri seperti Jero Wacik, Amir Syamsuddin, Syarif Hasan, dan Roy Suryo. Lalu ada Max Sopacua dan Jhoni Allen Marbun, termasuk Ibas sendiri. 
Sumber: politik.news.viva.co.id - Rabu, 20 Maret 2013


Wacik: Ketua Umum Demokrat Nanti Tak Boleh Jadi Capres
Kalau rangkap jabatan, tidak masalah

Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Jero Wacik, menegaskan bahwa syarat menjadi Ketua Umum Demokrat adalah tidak boleh menjadi calon presiden. Meski demikian, ketua umum nanti boleh rangkap jabatan.

"Jadi, calon ketua umum tidak boleh jadi calon presiden," kata Wacik ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa 19 Maret 2013.

Wacik yang juga menjadi Menteri Energi itu menjelaskan, hampir semua politisi punya jabatan lain. Karena itu, syarat menjadi ketua umum Demokrat tidak terlalu fokus di situ. "Anggota DPR juga punya jabatan," katanya.

Kini, kata Wacik, terserah kesepakatan dewan pimpinan daerah Demokrat untuk menentukan pilihan atas calon-calon yang diajukan Majelis Tinggi. "Pokoknya siapa saja yang diputuskan Majelis Tinggi, setuju," kata Wacik.

Posisi Ketua Umum Demokrat lowong setelah Anas Urbaningrum mengundurkan diri. Ketiadaan orang mengisi jabatan itu menjadi krusial karena sebelum 9 April 2013 nanti, harus ada pejabat ketua umum yang definitif menandatangani daftar calon sementara (DCS) untuk Pemilu 2014. 
Sumber: politik.news.viva.co.id - Selasa, 19 Maret 2013 


Para Kandidat Ketua Umum Demokrat dan Kekuatan Mereka
Ada yang menyatakan kesiapan, ada yang didaulat.
Sejumlah nama sudah menyatakan bersedia menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat, di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustofa dan Wakil Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie. Meskipun demikian keduanya tidak melakukan deklarasi resmi, hanya berkomunikasi dengan para pendukung mereka di internal Demokrat untuk memuluskan langkah.

Selain Marzuki dan Saan, nama keluarga Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga dimajukan sebagai calon oleh sejumlah kader. Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan mantan Wakil Ketua Umum Demokrat Ani Yudhoyono dianggap layak memimpin Demokrat yang kini berada dalam kondisi sulit. SBY sendiri bahkan diusulkan untuk menjadi Ketua Umum Demokrat.

Marzuki Alie menyatakan kesiapannya maju sebagai calon ketua umum Demokrat pada 9 Maret 2013 lalu. Dia mengklaim sebagian besar pengurus cabang Partai Demokrat di Jawa Tengah mendukung dirinya untuk mengisi kekosongan Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres luar biasa. 

Tak hanya itu, dukungan terhadap dirinya juga diperoleh dari wilayah Indonesia Timur. Bahkan, dia mengaku telah memperoleh dukungan dari para kader yang pada pemilihan Ketua Umum dalam kongres di Bandung beberapa waktu lalu  mendukung Anas Urbaningrum. Hal tersebut juga telah diberitahukan kepada Anas melalui telepon genggam. "Selamat berjuang, barakallah," kata dia menirukan balasan dari Anas Urbaningrum.

Di Demokrat, Marzuki memang cukup berpengaruh. Saat bertarung di kongres partai pada 2010 lalu, dia mendapatkan suara signifikan.

Sepekan kemudian, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustofa yang menyatakan kesiapannya maju dalam pertarungan calon Ketua Umum Partai Demokrat yang bakal digelar pada Kongres Luar Biasa Demokrat tanggal 30-31 Maret 2013 di Bali.

“Saya sudah siap. Saya siap 100 persen. Soal siapa lawan terberat saya, saya tidak tahu,” kata pada 15 Maret 2013.

Saan telah bertemu dengan kader-kader Demokrat, termasuk pengurus DPC dan DPD yang mendorongnya menjadi Ketua Umum Demokrat. Oleh sebab itu ia merasa tak ada hambatan baginya untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Umum. Apalagi ia memenuhi semua kriteria yang sudah ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. “Saya masuk Demokrat dari tahun 2005. Sekarang sudah 8 tahun di Demokrat,” kata dia.

Saan dikenal sebagai karib Anas Urbaningrum. Saat kongres di Bandung 2010 lalu, Saan bersama Ahmad Mubarok menjadi pendukung utama Anas memenangi kursi ketua umum Demokrat.

Pekan ini, nama Ani Yudhoyono ramai dibicarakan sebagai kandidat yang pas menjadi ketua umum partai yang dibina Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf, mengungkapkan ada dua alasan kuat mempertimbangkan Ani sebagai ketua umum. Pertama, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu pernah menjabat sebagai wakil ketua umum Partai Demokrat. Kedua, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat selama ini melihat Ani selalu mendampingi SBY dalam menjalankan tugas sebagai Presiden.

“Jadi, kalau DPC dan DPD ingin mengusung Bu Ani itu wajar dan logis. Karena, mereka merasa Bu Ani pantas memimpin Demokrat dalam situasi seperti ini, bukan dalam kondisi biasa,” kata mantan staf khusus Ani Yudhoyono itu, Selasa 19 Maret 2013.

Namun, Nurhayati melanjutkan, Ani selalu mengatakan tidak ingin maju menjadi ketua umum. Jika DPD dan DPC menghendaki Ani memimpin partai, hal itu harus disampaikan lebih dahulu kepada SBY selaku ketua Majelis Tinggi.

Pemilihan ketua umum Partai Demokrat akan dilakukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali pada 30-31 Maret 2013. Pemilihan ketum untuk mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Anas Urbaningrum adalah satu-satunya agenda dalam KLB itu.

Selain nama di atas memang ada nama lain seperti Tri Dianto yang mendeklarasikan dirinya di Cikeas, kemarin. Direktur Eksekutif Toto Riyanto juga disebut-sebut. Namun, keduanya tidak memiliki basis massa signifikan selain ketokohannya tidak banyak dikenal publik.

Mencermati dinamika pasca pernyataan berhenti Anas Urbaningrum, peta faksi di Demokrat tidak banyak berubah dibanding peta jelang kongres 2010. Anas masih memiliki loyalis yang berada di dalam partai seperti Saan Mustofa, Gede Pasek Suardika, Achmad Mubarok. Marzuki Alie masih memiliki pendukung kuat baik dari kalangan anggota DPR maupun pengurus DPD. Diantara pendukung Marzuki ada Max Sopacua dan Achsanul Qosasi.

Orang-orang yang menjadi tim sukses Andi Mallarangeng saat kongres 2010 diketahui belakangan sangat dekat dengan SBY. Jero Wacik dan Syarif Hasan yang menyampaikan pesan agar Demokrat berbenah karena elektabilitasnya melorot saat survei awal tahun ini. Ramadhan Pohan juga kerap melontarkan suara-suara berlawanan dengan yang disampaikan kubu Marzuki Alie ataupun Saan Mustofa.

Mekanisme aklamasi yang ditawarkan kubu SBY ini kerap dimentahkan oleh Marzuki Alie sendiri ataupun pendukungnya.

Bukan hanya kader internal yang muncul, namun juga tokoh eksternal partai. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, menjagokan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.

Jenderal Pramono langsung membantah sebab masih militer aktif. Pramono baru akan pensiun pertengahan tahun ini. 

Namun demikian, desakan terus menguat. Tak hanya Ramadhan, Ruhut Sitompul juga menyuarakan kelayakan Pramono Edhie sebagai ketua umum. 

Opsi ini bisa saja terjadi. Sebab, syarat menjadi ketua umum di Demokrat cukup longgar, yaitu memiliki KTA beberapa hari sebelum kongres sudah bisa dicalonkan. Hal itu tentu hanya bisa jika ipar Presiden SBY itu pensiun dini sebelum KLB berlangsung.
Sumber: politik.news.viva.co.id - Selasa, 19 Maret 2013

as 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bebas Bayar

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

gif maker

Arifuddin Ali