arifuddinali.blogspot.com DENPASAR, Setelah sempat tertunda,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya meresmikan jalan tol pertama
di Indonesia yang dibangun di atas perairan Teluk Benoa, Nusa Dua, Bali,
Senin (23/9/2013) sore tadi.
Jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua ini juga merupakan jalan tol pertama di Bali. Pembangunan jalan tol sepanjang 10 kilometer ini memakan waktu 14 bulan. Presiden SBY menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh putra bangsa yang terlibat dalam pembangunan jalan tol ini.
"Jalan tol ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pembangunan kontruksi prasarana perhubungan di tanah air kita, sebuah mahakarya anak bangsa dalam pembangunan infrastruktur yang membanggakan," ujar Presiden SBY dalam pidatonya.
"Jalan tol 12,7 kilometer ini merupakan yang pertama di Bali dan jalan tol pertama di Indonesia yang melintas di atas laut," kata Presiden SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Presiden memberi nama tol ini, Bali Mandara.
Jalan tol yang indah dan megah ini menghabiskan dana hingga Rp 2,4 triliun. Tak hanya kendaraan roda empat, jalan tol ini juga memiliki jalur untuk kendaraan roda dua. Pemerintah menetapkan tarif Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 4.000 untuk kendaraan roda dua. Setelah meresmikan jalan Tol, Presiden SBY langsung mencobanya dan membayar sendiri menggunakan Electronic Toll Card.
Jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua ini juga merupakan jalan tol pertama di Bali. Pembangunan jalan tol sepanjang 10 kilometer ini memakan waktu 14 bulan. Presiden SBY menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh putra bangsa yang terlibat dalam pembangunan jalan tol ini.
"Jalan tol ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pembangunan kontruksi prasarana perhubungan di tanah air kita, sebuah mahakarya anak bangsa dalam pembangunan infrastruktur yang membanggakan," ujar Presiden SBY dalam pidatonya.
"Jalan tol 12,7 kilometer ini merupakan yang pertama di Bali dan jalan tol pertama di Indonesia yang melintas di atas laut," kata Presiden SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. Presiden memberi nama tol ini, Bali Mandara.
Jalan tol yang indah dan megah ini menghabiskan dana hingga Rp 2,4 triliun. Tak hanya kendaraan roda empat, jalan tol ini juga memiliki jalur untuk kendaraan roda dua. Pemerintah menetapkan tarif Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp 4.000 untuk kendaraan roda dua. Setelah meresmikan jalan Tol, Presiden SBY langsung mencobanya dan membayar sendiri menggunakan Electronic Toll Card.
Sumber: KOMPAS.com - Senin, 23 September 2013
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat meninjau tol pertama di Bali, Senin (23/9/2013) |
Dahlan: Motor juga bisa lewat jalan tol di atas laut Bali
Menteri BUMN Dahlan Iskan hari ini, Kamis (13/6) meninjau proses penyelesaian jalan tol di atas laut Bali. Tol ini akan menghubungkan dari Nusa Dua-Tanjung Benoa-Ngurah Rai. Tol atas laut ini juga dilengkapi dengan jalur motor.
Kabag Humas Kementerian BUMN, Faisal Halimi yang ikut bersama rombongan mengatakan saat ini jalur motor di tol atas laut sudah selesai di aspal.
"Jalur khusus sepeda motor di sayap kiri dan kanan jalan tol itu juga sudah jadi dan sudah pula diaspal," ucap Faisal menirukan ucapan Dahlan dalam pesan singkatnya di Jakarta.
Dahlan menuturkan, jalur motor di tol atas laut di Bali ini adalah yang kedua setelah jalur motor di tol Suramadu. Tol Suramadu adalah tol yang menghubungkan Surabaya dan Madura. "Inilah jalan tol kedua setelah Suramadu yang dilengkapi dengan jalur sepeda motor," tegasnya.
Sebelumnya, Dahlan menyebutkan, pesepeda motor yang akan melintas jalan tol ini akan dikenai tarif Rp 4.000 sekali jalan. Dan untuk mobil akan dikenai tarif Rp 10.000.
"Di Bali karena masyarakat menginginkan sepeda motor masuk tol dan Jasa Marga juga mau. Dan kalau ada sepeda motor tingkat pengembalian investasi juga akan semakin cepat," ujar Dahlan beberapa waktu lalu.
Konsep motor masuk tol ini terus diperjuangkan Dahlan. Dia menganggap motor adalah alat migrasi masyarakat kelas bawah menjadi kelas menengah. Oleh karena itu, tak ada salahnya bila motor diberikan perhatian lebih.
Dahlan mengatakan, tanpa ada motor, pertumbuhan masyarakat kelas menengah Indonesia tidak akan secepat sekarang. "Tanpa sepeda motor pertumbuhan kelas menengah baru di Indonesia tidak akan secepat ini. Kalau orang biasa naik angkutan umum kemudian pindah ke motor rangsangan ekonominya berbeda sekali," ucapnya akhir pekan lalu.
Bahkan untuk lebih memanjakan pengendara motor, Dahlan sudah meminta salah satu BUMN yakni Jasa Marga untuk melakukan kajian pembuatan jalur motor di dalam jalan tol. Pembuatan jalur motor ini bisa dilakukan dengan menambah sayap sayap jalan di tol yang digunakan untuk jalur motor.
"Saya sudah meminta Jasa Marga untuk melakukan study, karena pengendara motor ini masih akan terus tumbuh dan tidak akan bisa dibendung," tutupnya.
Sumber: merdeka.com - Kamis, 13 Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar