Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia (Kisah Para Rasul 11:26).
1. Gambaran Umum Agama Kristen
1.1. Dasar-dasar Iman
Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.
Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan memegang ajaran yang disampaikan
Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus adalah pendiri
jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang abadi (Injil Matius 16: 18-19)
Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.
Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut
Yesus". Murid-murid Yesus Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen
ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para Rasul 11: 26c).
1.2. Pergerakan
Sepeninggal Yesus, kepemimpinan orang Kristen diteruskan berdasarkan
penunjukan Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal kepemimpinan
dilanjutkan oleh para uskup yang dipimpin oleh uskup Roma. Pengakuan
iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah Tritunggal yang
Mahakudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh kudus, Gereja yang
satu, kudus, katolik, apostolik; pengampunan dosa, kebangkitan badan,
kehidupan kekal.
Setelah itu, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur (Gereja Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Turki). Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja Protestan pada tahun 1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran.
Banyak denominasi Gereja kini menyadari bahwa perpecahan itu justru menyimpang dari pesan Yesus yang mendoakan kesatuan di antara para pengikutnya.
“ | "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." | ” |
— Injil Yohanes 17:20-21
|
2. Ibadah
2.1. Liturgi
Justin Martyr menggambarkan liturgi [1]
(tata cara urutan ibadah) Kristen di First Apology (c. 150) kepada
Penguasa Antoninus Pius pada abad ke-2, dan penggambarannya masih
relevan untuk menggambarkan struktur dasar dari liturgi ibadah Kristen.
Justin menggambarkan, orang Kristen berkumpul untuk ibadah bersama pada
hari Minggu, yaitu hari Yesus bangkit dari kubur. Pembacaan Firman Tuhan
diambil dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, tapi terutama dari
Injil. Pada akhir dari liturgi ibadah, diadakan Perjamuan Kudus, untuk
memperingati pengorbanan Yesus. [1]
Namun gereja pada saat ini juga ada yang mengadakan ibadah selain
hari Minggu. Gereja Advent Hari Ketujuh berkumpul pada hari Sabtu.
Gereja Pentakosta atau Karismatik mengikuti "tuntunan Roh Kudus" dan
tidak memiliki liturgi yang tertulis, walaupun ada tata cara urutan umum
kebiasaan ibadah yang biasanya dari minggu ke minggu mirip. Gereja
Evangelical menggabungkan Pop dan Rock ke dalam ibadahnya, sementara
beberapa Gereja yang lain melarang sama sekali penggunaan alat musik
dalam ibadah, seperti Gereja Orthodox.
Ibadah dapat divariasikan untuk acara-acara khusus, seperti baptisan,
pernikahan, atau hari raya Kristen seperti Natal dan Paskah. Ada pula
ibadah untuk anak-anak, yang biasanya disebut Sekolah Minggu atau Ibadah
Anak.
2.2. Sakramen
Sakramen adalah ritus Agama Kristen yang menjadi perantara
(menyalurkan) rahmat ilahi. Kata 'sakramen' berasal dari Bahasa Latin
sacramentum yang secara harfiah berarti "menjadikan suci". Salah satu
contoh penggunaan kata sacramentum adalah sebagai sebutan untuk sumpah
bakti yang diikrarkan para prajurit Romawi; istilah ini kemudian
digunakan oleh Gereja dalam pengertian harfiahnya dan bukan dalam
pengertian sumpah tadi. [2]
2.3. Kalender Liturgis
Komunitas Katolik Roma, Anglikan, dan Kristen Protestan mengatur
ibadah dalam jadwal kalender liturgis. Hal ini termasuk hari-hari suci,
misalnya Hari Perenungan yang memperingati sebuah kejadian di dalam
hidup Yesus Kristus, hari-hari puasa, atau perayaan-perayaan biasa
seperti hari memperingati orang-orang kudus. Komunitas Kristen yang
tidak mengikuti tradisi kalender liturgis biasanya masih tetap merayakan
perayaan-perayaan tertentu, seperti Natal, Paskah, dan Kenaikan Yesus
ke Surga. Beberapa Gereja sama sekali tidak memakai kalender liturgis. [3]
2.4. Simbol
Salib, yang saat ini adalah simbol Kekristenan yang paling mudah
dikenali di seluruh dunia, telah digunakan sebagai simbol Kristen pada
zaman sangat awal. [4] Lambang ikan
juga nampaknya berada di urutan teratas lambang favorit setelah salib.
Lambang ikan dipakai oleh karena kemiripan 5 huruf konsonan yang
membentuk kata ikan (Ichthys), yang mana dapat dipakai sebagai singkatan
untuk menggambarkan Yesus: Iesous Christos Theou Yios Soter, artinya Yesus Kristus, Anak Allah, Penyelamat. [5]
Orang Kristen awal mula suka untuk menghiasi makam-makam mereka
dengan ukir-ukiran dan gambar mengenai Yesus, orang-orang kudus,
kejadian dari Alkitab, dan perlambang-perlambang yang lain. Orang-orang
Kristen awal tidak memiliki pemikiran negatif menganai gambar, ukiran,
maupun patung. [6] Simbol-simbol yang lain meliputi burung merpati (simbol Roh Kudus), anak domba (simbol pengorbanan Yesus), pohon anggur
beserta ranting-rantingnya (simbol bahwa orang Kristen harus memiliki
hubungan secara pribadi dengan Yesus) dan banyak yang lain. Semua ini
diambil dari ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru. [7]
2.5. Baptisan
Baptisan merupakan sebuah ritual dan sakramen menggunakan air, yang
menandakan seseorang berkomitmen menjadi seorang Kristen dan tergabung
menjadi anggota Gereja. Ada Gereja yang memperbolehkan baptisan dengan
air yang dipercikkan (misalnya Gereja Katolik dan Othodox), ada Gereja
yang mengharuskan baptisan dilakukan dengan diselamkan kepada air
seperti Yesus (misalnya Gereja Kristen Protestan dan Karismatik).
2.6. Doa
Pengajaran Yesus tentang doa pada Khotbah di Bukit
menggambarkan bahwa doa secara Kristiani hanya memakai sedikit faktor
eksternal, atau tidak ada sama sekali, seperti misalnya harus menggambar
simbol-simbol tertentu atau harus menyembelih hewan-hewan tertentu
terlebih dahulu sebelum berdoa. Dalam doa secara Kristiani, semua
perilaku-perilaku yang menekankan kepada "teknik-teknik berdoa" yang
menggunakan faktor eksternal seperti yang tadi disebutkan biasanya
dituduh sebagai "pagan" (paganisme,
penyembahan berhala). Karena itu, dalam doa secara Kristiani, yang
ditekankan adalah cukup hanya perlu percaya kepada kebaikan Tuhan ketika
berdoa. [8] Di seluruh Perjanjian Baru, penekanan terhadap kebebasan untuk datang kepada Tuhan ini pun ditekankan. [9]
Keyakinan ini harus dilihat dari sudut pandang kepercayaan Kristen
terhadap hubungan yang unik antara orang percaya dengan Yesus, lewat Roh
Kudus. [10]
Dalam tradisi lanjutan, beberapa gerakan sebelum berdoa dianjurkan,
seperti misalnya membuat tanda salib, berlutut, atau membungkuk.
Kebiasaan melipat tangan, menyatukan kedua tangan di depan dada, atau
mengangkat tangan pun terkadang sering dilakukan untuk meningkatkan
konsentrasi ketika berdoa dan mengekspresikan isi doa.
3. Sejarah Agama Kristen
3.1. Lahirnya Agama Kristen
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria,
yang dikandung oleh Roh Kudus. Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga
tahun Yesus berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama
keduabelas rasulnya. Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang
Farisi, yang kemudian berkomplot untuk menyalibkan Yesus. Yesus wafat
di salib pada usia 33 tahun dan bangkit
dari kubur pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Setelah
kebangkitannya, Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh hari
lamanya, sebelum kemudian naik ke surga.
3.2. Gereja Mula-mula
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga, rasul-rasul mulai menyebarkan
ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama
Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada
masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai
ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi
saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekezaman kekaisaran
Romawi dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa maupun dihukum mati
demi mempertahankan imannya, salah satu contohnya adalah Ignatius dari
Antiokia yang dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di
mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para
rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang
jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan
agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama
Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan
hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan
ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai
alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau
alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan
agama Kristen. Maka, di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh
sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar
utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling
gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia.
3.3. Masa Kegelapan
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai dari
Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah orang-orang
masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas jasa langsung yang
dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun semakin diminati.
Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar Konstantinus melegalkan agama
Kristen dan bahkan minta untuk dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya,
Kaisar Theodosius melarang segala bentuk paganisme dan menetapkan agama
Kristen sebagai agama negara.
Sebagai agama resmi negara Kekristenan menyebar dengan sangat cepat.
Namun Gereja juga mulai terpecah-pecah dengan munculnya berbagai aliran
(bidaah). Salah satu upaya untuk menekan bidaah adalah dengan
diadakannya Konsili Nicea
yang pertama pada tahun 325 M. Konsili Nicea mencetuskan pengakuan iman
umat Kristen keseluruhan pertama kali, sebagai tanda persatuan Kristen
universal yang dibedakan dari umat-umat Kristen yang bidaah. Salah satu
contohnya adalah bidaah Arianisme, yang merupakan salah satu krisis bidaah terbesar saat itu yang menjadi alasan utama diadakannya Konsili Nicea yang pertama.
Ketika Kerajaan Romawi runtuh dan tercerai-berai, Gereja Kristen
tetap bertahan. Pada abad ke-11 terjadilah Perang Salib, di mana
kekezaman prajurit perang salib menjadi sejarah kelam Kristen yang
hingga kini masih banyak disesali. Perang Salib adalah perang agama
antara Kristen dan Islam. Dicetuskan pertama kali oleh Paus Urbanus II, Perang Salib I
bertujuan merebut kembali kota suci Yerusalem dari kekuasaan Islam,
yang merupakan tempat penting umat Kristen sebagai tujuan ziarah saat
itu.
Sementara itu, bagian timur dari Kerajaan Romawi, bertahan sebagai
Gereja yang disebut Yunani atau Ortodoks, yang mewartakan kabar gembira
di Rusia dan memisahkan diri dari belahan barat yang berada di bawah
pimpinan Gereja Roma. Pemisahan ini terjadi pada tahun 1054.
Sementara itu, pada tahun 1460 penemuan percetakan oleh Gutenberg
membuat Kitab Suci terjangkau bagi semua orang. Sebelumnya, Kitab Suci
dibatasi oleh Gereja kepada umat dengan tujuan untuk menekan bidaah yang
merupakan salah satu krisis besar dalam tubuh Gereja saat itu. Kitab
Suci hanya dibacakan di Gereja dan menjadi sumber kotbah.
Saat itu, banyak pihak-pihak tidak bertanggungjawab memanfaatkan
kedudukan di dalam Gereja Barat (Katolik) sebagai sumber kekuasaan,
sehingga secara tidak langsung mencoreng nama baik Gereja.
Pejabat-pejabat tinggi di dalam Gereja semakin terpengaruh untuk
mementingkan kepentingan duniawi sehingga semakin menyeleweng dari
ajaran dasar Gereja Katolik. Banyak oknum yang menduduki posisi penting
di dalam Gereja menggunakan kekuasaannya secara semena-mena sehingga
merugikan banyak umat saat itu. Hal ini membuat banyak umat Kristen
kecewa dan memprotes serta menuntut pembaharuan. Banyak umat yang
berpikir bahwa salah satu cara mendatangkan pembaharuan di dalam Gereja
ialah dengan memberikan Kitab Suci kepada semua orang.
3.4. Perpecahan
Puncak dari penyalahgunaan ajaran Gereja diawali dengan jual beli
surat indulgensia. Praktik ini sendiri sesungguhnya bertentangan dengan
ajaran iman Gereja Katolik. Martin Luther, seorang rahib, memutuskan untuk melakukan pembaharuan dengan melakukan pemberontakan terhadap Gereja Katolik dengan memakukan 95 dalil Luther di pintu Gereja Kastil di Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517, dan membangun gereja tandingan baru. Sedangkan Ignatius Loyola,
pendiri ordo Jesuit dalam Gereja Katolik, berusaha melakukan
pembaharuan dari dalam, salah satunya adalah dengan memberikan
pendidikan teologi Kristen yang ketat kepada para klerus, terutama dalam
kepatuhan penuh pada otoritas dan ajaran Gereja, agar praktek korup
dalam Gereja berkurang dan tidak menjadi-jadi. Konsili Trente merupakan
konsili yang diadakan sebagai reaksi dari reformasi Martin Luther, di
mana reformasi Martin Luther dianggap oleh Gereja Katolik sebagai
tindakan yang memperparah kondisi kekristenan. Dalam Konsili Trente-lah
ajaran iman Gereja Katolik dipertegas (termasuk kanonisasi terakhir
Alkitab Katolik) demi menekan dan mengurangi berbagai macam
penyalahgunaan yang sewenang-wenang dalam tubuh Gereja.
Ketika Martin Luther menerjemahkan Kitab Suci menjadi bahasa Jerman,
pengikut-pengikutnya mulai memiliki pandangan yang berbeda-beda akan
Kitab Suci tersebut, lalu terjadilah pertentangan penafsiran antara umat
satu dengan yang lain, salah satu kasusnya adalah pertentangan antara
denominasi protestan reformed-nya Zwingli dan denominasi anabaptis,
reformed-nya Calvinis dengan Arminian, dan masih banyak lagi. Inilah
yang membuat agama Kristen Protestan sekarang banyak terbagi-bagi lagi
menjadi denominasi-denominasi lagi.
4. Sejarah Agama Kristen di Indonesia
Perkembangan Agama Kristen di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 zona waktu.
- Sebelum kolonialisme Belanda
- Saat kolonialisme Belanda
- Setelah kolonialisme Belanda
4.1. Sebelum Kolonialisme Belanda
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ke-7 di Sumatera
Utara. Kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di
dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Utara adalah tempat kediaman umat
Katolik tertua di Indonesia.
4.2. Saat Kolonialisme Belanda
Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis,
yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah, Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1534, di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun 1547. [11]
Namun ketika Belanda mengalahkan Portugis tahun 1605, Belanda mengusir
misionari-misionari Katolik dan memperkenalkan Kristen Protestan (dari
aliran Calvinist Dutch Reformed Church), sehingga terpengaruh pada
ajaran Calvinisme dan Lutheran. [12]
Perkembangan Kekristenan di Indonesia pada zaman itu cukup lambat.
Hal ini dikarenakan ajaran Calvinist merupakan aliran agama Kristen yang
memerlukan pendalaman Alkitab yang mendalam, sementara edisi Alkitab
saat itu belum ada yang berbahasa Indonesia (bahasa Belanda). Lagipula,
VOC sebagai kendaraan Belanda untuk masuk dan menguasai Indonesia saat
itu adalah sebuah perusahaan sekuler dan bukan perusahaan yang cukup
religius, sehingga tidak mendukung penyebaran agama yang dilakukan oleh
misionaris Belanda sendiri. Setelah pengaruh VOC mulai tenggelam pada
tahun 1799, pemerintah Belanda mulai memperbolehkan penyebaran agama
dengan lebih leluasa. Orang Kristen aliran Lutheran dari Jerman yang
lebih toleran dan tidak memaksa pemeluknya untuk mempelajari agama
Kristen dengan sedemikian dalam, mulai memanfaatkan perijinan tersebut
untuk mulai menyebarkan agama di antara orang Batak di Sumatera pada
tahun 1861, dan misionari Kristen Belanda dari aliran Rhenish juga
menyebarkan agama di Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah. [12]
4.3. Setelah Kolonialisme Belanda
Pada abad ke 20 setelah Belanda pergi dari Indonesia, agama Kristen
dan Katolik mulai berkembang pesat. Hal ini dimulai oleh sebuah keadaan
pada tahun 1965, ketika terjadi peralihan kekuasaan Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto. Saat itu, Komunisme (dan Atheisme) merupakan hal yang dilarang oleh pemerintah. Semua orang-orang yang tidak beragama, langsung dicap Atheis, dan dengan demikian sangat mudah untuk dituduh sebagai pengikut Komunis.
Saat itu, gereja dari berbagai aliran mengalami pertumbuhan jemaat yang
pesat, terutama dari orang-orang (sebagian besar beretnis Tionghoa yang
berasal dari Cina, yang merupakan negara Komunis) yang merasa tidak
nyaman dengan kebijakan pemerintah mengenai Komunisme dan Atheisme pada
saat itu. [12]
Pada akhir abad ke 20 sampai awal abad 21, banyak misionaris dari Amerika yang menyebarkan aliran Evangelican dan Pentecostal.
Aliran yang sering disebut "Karismatik" ini merupakan aliran yang
dianggap "modern" karena menggabungkan antara Kristen tradisional,
dengan pola pikir modern pada zaman ini. [13]
5. Catatan dan Referensi
- "First Apology dari Justin Martyr". earlychristianwritings.com. Diakses pada 2 Maret 2011.
- Strong, Systematic Theology, Philadelphia, PA: Judson Press, 1954 hal 930
- Hickman. Handbook of the Christian Year.
- "ANF04. Fathers of the Third Century: Tertullian, Part Fourth; Minucius Felix; Commodian; Origen, Parts First and Second | Christian Classics Ethereal Library". Ccel.org. 1 Juni 2005. Diakses pada 5 Mei 2009.
- "Catholic Encyclopedia, Symbolism of the Fish". newadvent.org. Diakses pada 2 Maret 2011.
- "Catholic Encyclopedia, Veneration of Images". newadvent.org. Diakses pada 2 Maret 2011.
- Dilasser. The Symbols of the Church.
- Mat. 6:5-15
- Filipi 4:6
- "Prayer". New Dictionary of Biblical Theology. (2001). Ed. Alexander, T. D., & Rosner, B. S. Downers Grove, IL: Intervarsity Press.
- "Francis Xavier and Asia: The Road to Cultural Inventiveness". jmcommunications.com. Diakses pada 2 Maret 2011.
- "U.S. Library of Congress' Country Studies of Indonesia". cuntrystudies.us. Diakses pada 2 Maret 2011.
- "A History of Christianity in Indonesia". icrs.ugm.ac.id. Diakses pada 2 Maret 2011.
6. Pranala luar
- (Indonesia) Kristen Online, daftar link Website Gereja
-----------------------------
Yesus atau Yesus dari Nazaret
adalah seorang tukang kayu, pengkhotbah, guru, rabi, penyembuh, pembuat
mukjizat, dan tokoh Yahudi yang berasal dari kota Nazaret, Israel.
Injil adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru
Alkitab adalah kitab suci umat Kristiani. (Kadang-kadang disebut
pula dengan istilah Injil, meskipun sesungguhnya hanya keempat kitab
pertama dalam Perjanjian Baru yang disebut dengan Injil).
Perjanjian Baru (PB), adalah bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus.
Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam Alkitab Kristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanya disebut Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru (PB), adalah bagian dari Alkitab Kristen yang ditulis setelah kelahiran Yesus Kristus.
Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam Alkitab Kristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanya disebut Perjanjian Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar