arifuddinali.blogspot.com - Candi Banyunibo (yang berarti air jatuh-menetes dalam bahasa Jawa) adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.
Bangunan candi ini bernama Candi banyunibo yang berada tidak jauh
dari komplek Ratu Boko, Candi Barong dan Candi Ijo. Bahkan disekitar
candi ini pun banyak sekali dijumpai situs-situs candi yang berserakan
dibeberapa dusun sekitarnya.
Candi ini diketemukan dalam keadaan runtuh dan kemudian mulai digali
dan diteliti pada tahun 1940-an. Candi ini dibangun pada sekitar abad
ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Deskripsi
Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri
khas agama Buddha.Arti nama candi ini yaitu Banyunibo yang berarti air
jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa) walaupun di candi ini tidak ada
tetesan air ataupun sumber air disekitar candi. Candi Banyu nibo
termasuk bangunan suci Budha yang cukup kaya akan hiasan (ornament).
Hampir pada setiap bagian candi diisi oleh bermacam-macam hiasan dan
relief, meskipun bagian yang satu dengan yang lain sering ditemukan
motif hiasan yang sama.
Hiasan pada kaki candi. Dinding kaki candi Banyunibo masing-masing
sisi dibagi menjadi beberapa bidang. Bidang tersebut kemudian diisi
dengan pahatan berupa hiasan tumbuh-tumbuhan yang keluar dari pot bunga.
Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara ladang tebu dan
persawahan.
Dari puing-puing di sekitar, diperkirakan ada 6 buah candi perwara
(candi pendamping) berbentuk stupa di sekeliling candi utama di sebelah
selatan dan timur. Candi utama menghadap ke barat dan terletak di antara
ladang tebu dan persawahan. Sayangnya candi perwara ini tidak terbuat
dari batu andesit melainkan batu putih yang mudah sekali aus. Di sebelah
utara candi, terdapat tembok batu sepanjang 65 m membujur dari barat ke
timur. Reruntuhan candi perwara berupa stupa diperkirakan berdiameter
sekitar 5 m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar