Selim I
Suleiman I
Selim II
Murad III
Mehmed III
Ahmed I
Mustafa I
Osman II
Mustafa I
Murad IV
Ibrahim
Mehmed IV
Suleiman II
Ahmed II
Ahmed III
Ahmed III (30 Desember 1673 – 1 Juli 1736) adalah khalifah Turki Usmani dan putra Sultan Mehmed IV. Naik tahta berkat Bâb-ı Âli pada tahun 1703 setelah mundurnya saudaranya Mustafa II.
Mahmud I
Osman III
Mustafa III
Abd-ul-Hamid I
Selim III
Sultan Selim III (lahir di Istanbul, 24 Desember 1761 – meninggal di Istanbul, 28 Juli 1808 pada umur 46 tahun) adalah Sultan Turki Usmani, ananda dari Mustafa III dan menggantikan pamandanya Abd-ul-Hamid I. Ia memerintah antara 7 April 1789 hingga 29 Mei 1807.
Mustafa IV
Mahmud II
Abd-ul-Majid I
Abd-ul-Aziz
Abd-ul-Hamid II
Sultan Mehmed Resat
Mehmed VI
Abdul Mejid II
Sumber: wikipedia
Selim I (1465 – 22 September 1520; juga dikenal sebagai "Si Murung" atau "Si Pemberani ", Yavuz dalam bahasa Turki) adalah sultan dari Turki Utsmani dari 1512 hingga 1520. Salim I dilahirkan di Amasya tahun 1465. Ayahnya adalah Sultan
Bayazid II (1481-1512). Ibunya bernama Ayşe Hatun dari Dulkadir. Pada
tanggal 25 April 1512, Sultan Bayezid II
menyerahkan kekuasaan padanya yang didukung oleh militer yang melihat
bahwa dia adalah orang yang ideal untuk membangkitkan gerakan ekspansi
wilayah. Bayazid II sendiri, tak lama kemudian meninggal dunia.
Suleiman I
Suleiman I (6 November 1494 – 5/6/7 September 1566) adalah sultan Turki Utsmaniyah ke-10 yang berkuasa dari tahun 1520 hingga 1566. Ia dikenal sebagai Suleiman yang Luar Biasa di Barat, dan pemberi hukum (bahasa Turki: Kanuni; bahasa Arab: al‐Qānūnī)
di Timur karena pencapaiannya dalam menyusun kembali sistem
undang-undang Utsmaniyah. Ia merupakan tokoh penting pada Eropa abad
ke-16. Suleiman memimpin tentara Utsmaniyah menaklukkan Belgrade, Rhodes, dan sebagian besar Hongaria sebelum berhasil dipukul mundur dalam Pengepungan Wina tahun 1529. Ia menganeksasi sebagian besar Timur Tengah dan Afrika Utara (hingga sejauh Aljazair di barat). Di bawah kekuasaannya, armada Utsmaniyah menguasai Laut Tengah, Merah, dan Teluk Persia
Selim II
Selim II (28 Mei 1524 – 12 Desember 1574) adalah Sultan Turki Ottoman dari 1566 hingga kematiannya. Ia adalah putra Suleiman yang Agung (1520–66) dan isteri kesayangannya Roxelana (juga Hurrem atau Anastasia Lisovska).
Murad III
Murad III (4 Juli 1546 – 15 Januari 1595) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1574 hingga kematiannya. Murad III adalah putera sulung sultan Selim II (1566–74) dan valide sultan Nur-Banu (lahir Cecilia Venier-Baffo) dan menggantikan ayahandanya pada 1574. Murad naik tahta setelah ayahnya wafat. Otoritasnya dipengaruhi oleh
kalangan harem, terutama ibunya dan kemudian istri tercintanya Safiye
Sultan. Sedangkan pemerintahan Usmaniyah dikendalikan oleh wazirnya yang
jenius Mehmed Sokollu yang memerintah sejak masa Salim II hingga
terbu-nuhnya pada Oktober 1579.
Mehmed III
Mehmed III (26 Mei 1566 – 22 Desember 1603) adalah sultan Kekhalifahan Turki Utsmani dari 1595 hingga kematiannya. Mehmed III terkenal di sejarah Ottoman
karena memerintahkan pencekikan 16 saudaranya saat naik tahta. Mehmed
III adalah penguasa pemalas, meninggalkan pemerintahkan ke tangan
ibundanya Safiye Sultan, valide sultan. Peristiwa utama masa pemerintahannya adalah Perang Austria-Ottoman di Hongaria (1596–1605).
Ahmed I
Ahmed I (18 April 1590 – 22 November 1617) adalah Sultan Turki Usmani dari 1603 hingga kematiannya.
Ahmed I menggantikan ayahandanya Mehmed III (1595–1603) pada 1603
dan menjadi sultan pertama Ottoman yang naik tahta sebelum dewasa. Ia
penyayang dan peramah, yang ditunjukkannya dengan menolak menghukum mati
saudaranya Mustafa (kemudian Mustafa I),
yang akhirnya menggantikannya pada 1617. Ia dikenal karena kecakapannya
main anggar, balap kuda, dan kefasihan dalam sejumlah bahasa.
Mustafa I
Mustafa I (1592 – 20 Januari 1639) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1617 hingga 1618 dan dari 1622 hingga 1623. Saudara Ahmed I
(1603–17), Mustafa I dilaporkan menderita retardasi mental atau
setidaknya mengidap penyakit saraf dan tak pernah lebih dari seprangkat
klik pengadilan di Istana Topkapı. Semasa pemerintahan saudaranya, ia dikurung di ruangannya dalam penjara sesungguhnya selaam 14 tahun.
Osman II
Osman II (3 November 1604 – 20 Mei 1622) adalah Sultan Turki Usmani dari 1618 hingga kematiannya pada tanggal 20 Mei 1622. Osman II adalah putra Sultan Ahmet I (1603–17) dan permaisurinya Sultan Mâhfirûze yang berdarah Yunani.
Di usia muda, ibundanya memperhatikan pendidikannya, sebagai akibatnya
Osman II menjadi penyair terkenal dan menguasai banyak bahasa, termasuk bahasa Arab, Persia, Yunani, Latin dan Italia. Ia naik tahta pada usia 14 sebagai akibat kudeta terhadap pamandanya Mustafa I (1617–18, 1622–23).
Mustafa I
Mustafa I (1592 – 20 Januari 1639) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1617 hingga 1618 dan dari 1622 hingga 1623. Saudara Ahmed I
(1603–17), Mustafa I dilaporkan menderita retardasi mental atau
setidaknya mengidap penyakit saraf dan tak pernah lebih dari seprangkat
klik pengadilan di Istana Topkapı. Semasa pemerintahan saudaranya, ia dikurung di ruangannya dalam penjara sesungguhnya selaam 14 tahun.
Murad IV
Murad oğlu Ahmed atau Murad IV (16 Juni 1612 – 9 Februari 1640) adalah Sultan Turki Utsmani antara 10 September 1623-9 Februari 1640, terkenal karena perbaikan otoritas negara dan kebrutalan metodenya. Ia adalah anak dari Sultan Ahmed I dan Sultan Kosem yang berdarah Yunani. Naik tahta melalui sebuah konspirasi pada tanggal 10 September 1623, ia menggantikan pamandanya Mustafa I pada usia 11
Ibrahim
Ibrahim (5 November 1615 – Istanbul, 12/18 Agustus 1648) adalah Sultan Turki Usmani dari 1640 hingga 1648. Secara tidak resmi ia sering disebut sebagai Ibrahim yang Gila (bahasa Turki: Deli Ibrahim) karena keadaan jiwanya. Salah satu Sultan Ottoman yang terkenal, ia dibebaskan dari Kafes dan menggantikan kakandanya Murad IV (1623–40) pada tahun 1640,
Mehmed IV
Mehmed IV juga dikenal sebagai Mohammed IV (lahir 2 Januari 1642, mangkat 1693) adalah sultan Turki Ottoman dari 1648 hingga 1687. Ia adalah putra Sultan İbrahim I dan permaisurinya Turhan Hadice.
Suleiman II
Suleiman II (15 April 1642 – 1691) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1620 hingga 1666. Adinda Mehmed IV (1648–87), Suleiman II menghabiskan sebagian besar hidupnya di kafes (sangkar), sejenis tahanan mewah buat pangeran di Istana Topkapı (diancang untuk memastikan takkan ada pemberontakan).
Ahmed II
Ahmed II (25 Februari 1643 – 1695) adalah Sultan Turki Ottoman dari 1691 hingga 1695. Ahmed II adalah putra Sultan Ibrahim I (1640–48) dan menggantikan saudaranya Suleiman II (1687–91) pada 1691.
Ahmed III
Ahmed III (30 Desember 1673 – 1 Juli 1736) adalah khalifah Turki Usmani dan putra Sultan Mehmed IV. Naik tahta berkat Bâb-ı Âli pada tahun 1703 setelah mundurnya saudaranya Mustafa II.
Mahmud I
Mahmud I (Agustus 1696 – 13 Desember 1754) adalah Sultan Kesultanan Usmaniyah dari 1730 hingga 1754. Ia adalah putera Mustafa II (1695–1703) dan kakanda dari Osman III (1754–57). Mahmud I diakui sebagai sultan oleh pemberontak begitupun pejabat
pengadilan namun beberapa minggu setelah penobatannya negara berada di
tangan pemberontak.
Osman III
Osman III (2 Januari 1699 – 30 Oktober 1757) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1754 hingga 1757. Adinda dari Mahmud I (1730–54) dan putra Mustafa II
(1695–1703), Osman III sebenarnya pangeran tiada arti. Masa jabatannya
yang pendek dicatat sebagai masa di mana intoleransi di antara nonmuslim
(Orang Kristen dan Yahudi diminta mengenakan pakaian atau lencana khusus) bertambah dan kebakaran di Istanbul.
Mustafa III
Mustafa III (lahir 28 Januari 1717, meninggal 21 Januari 1774) adalah sultan Kesultanan Usmaniyah.
Seorang penguasa yang bersemangat dan cerdik, Mustafa III mencoba
memodernkan pasukan dan mesin dalam negeri untuk membawa negerinya sama
dengan Kuasa Eropa. Ia melindungi layanan jenderal asing untuk mengawali
reformasi infantri dan artileri. Sultan juga memerintahkan pendirian
Akademi Matematika, Navigasi, dan Sains.
Abd-ul-Hamid I
Abd-ul-Hamid I (20 Maret 1725 - 7 April 1789) adalah sultan Turki Ottoman dari 1774 hingga kematiannya. Abd-ul-Hamid I adalah seorang penguasa yang lemah. Perang diumumkan terhadap Kekaisaran Rusia dan kurang dari setahun ia naik tahta, pasukannya kalah dalam Pertempuran Kozluja yang membuat Turki Usmani terpaksa menandatangani Perjanjian Küçük Kaynarca pada tanggal 21 Juli 1774. Meskipun banyak kelemahan, ia dipandang sebagai sultan paling berhasil di negaranya karena ia membentuk pasukan pemadam kebakaran, menjalankan kebijakan reformasi, perbaikan militer, naiknya standar pendidikan, dll.
Selim III
Sultan Selim III (lahir di Istanbul, 24 Desember 1761 – meninggal di Istanbul, 28 Juli 1808 pada umur 46 tahun) adalah Sultan Turki Usmani, ananda dari Mustafa III dan menggantikan pamandanya Abd-ul-Hamid I. Ia memerintah antara 7 April 1789 hingga 29 Mei 1807.
Mustafa IV
Mustafa IV ( lahir di Istanbul, 8 September 1779 – meninggal di Istanbul, 15 November 1808 pada umur 29 tahun) adalah Sultan Turki Utsmani dari 1807 hingga 1808. Ayahandanya adalah Abdülhamid I (1774–89). Selama masa pemerintahan Selim III (1789–1807), Mustafa dianggap menguntungkan oleh Sultan.
Mahmud II
Sultan Mahmud II (1784-1839)? ialah khalifah Turki Utsmani antara 1808-1839.
Ia adalah sultan yang mendorong Turki meniru Barat.Di Bawah
kepemimpinannya sebagai Daulah Islamiyah (Benteng umat Islam) Turki
Utsmani sangat maju pesat.
Abd-ul-Majid I
Abd-ul-Majid I (23 April 1823 — 25 Juni 1861) adalah sultan Turki Usmani dan menggantikan ayahnya Mahmud II pada tanggal 2 Juli 1839. Masa pemerintahannya ditandai dengan bangkitnya nasionalisme di negara itu dan menempa persekutuan dengan kekuatan utama Eropa.
Abd-ul-Aziz
Abd-ul-Aziz (8 Februari 1830-1876) ialah kholifah Turki Utsmani yang memerintah antara 1861-1876. Lahir tahun 1830. Menduduki tahta 1861 dan dicopot dari kedudukannya 1876,
dan 4 hari setelah pencopotannya meninggal. Banyak sejarawan yakin
bahwa ia mati syahid setelah anggota Turki Muda mengatur persekongkolan
untuk membunuhnya dan mengumumkan kematiannya.
Abd-ul-Hamid II
Sultan Abd-ul-Hamid II (21 September 1842–10 Februari 1918) ialah sultan (khalifah) ke-27 yang memerintah Daulah Khilafah Islamiyah Turki Utsmani. Abd-ul-Hamid menggantikan saudaranya Sultan Murad V pada 31 Agustus 1876. Pada 1909 Sultan Abd-ul-Hamid II dicopot kekuasaannya melalui kudeta
militer, sekaligus memaksanya untuk mengumumkan sistem pemerintahan
perwakilan dan membentuk parlemen untuk yang kedua kalinya. Ia
diasingkan ke Tesalonika, Yunani
Sultan Mehmed Resat
Sultan Mehmed Resat (bergelar Mehmed V; lahir 2 November 1844 – meninggal 3 Juli 1918 pada umur 73 tahun) ialah khalifah Turki Utsmani yang memerintah antara 1909-1918. Ia menduduki kesultanan setelah penggulingan Sultan Abdul Hamid II dari tahta pada usia 65 tahun
Mehmed VI
Mehmed VI nama asli Mehmed Vahdettin atau Mehmed Vahideddin, (14 Januari 1861 – 16 Mei 1926) ialah khalifah ke-40 Turki Utsmani, menjabat antara tahun 1918–1922. Ia juga Khalifah Islam ke-100. Saudara Mehmed V Resat, ia naik tahta akibat bunuh dirinya Yusuf Izzetin, pewaris tahta. Ia bertahta mulai tanggal 4 Juli 1918, sebagai padishah ke-36.
Abdul Mejid II
Abdul Mejid II (hidup 29 Mei 1868 – 23 Agustus 1944; menjabat dari 19 November 1922 – 3 Maret 1924) ialah kalifah terakhir Turki Utsmani, khalifah ke-101 sejak Abu Bakar. Lahir pada 29 Mei 1868 di Istana Dolmabahçe di Istanbul (bekas Konstantinopel) dari Sultan Abd-ul-Aziz. Ia dididik secara pribadi. Pada 4 Juli 1918 saudaranya Mehmed VI menjadi Sultan. Menyusul pendepakan sepupunya dari tahta pada 1 November 1922 jabatan sultan dihapuskan. Namun pada 19 November 1922, ia diangkat sebagai khalifah oleh Majelis Nasional Turki di Ankara. Ia memerintah dari Istanbul, pada 24 November 1922. Pada 3 Maret 1924 ia diturunkan dan diusir dari Turki bersama dengan sisa keluarganya.
Sumber: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar