Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan
oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki
berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri.
Kota Makassar |
Pengertian "kota" sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian "town" dan "city" dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonim "Kota" yang merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi. Artikel ini membahas "kota" dalam pengertian umum (nama jenis, common name).
Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum.[r] Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.
Kota di India, Delhiko ikuspegia |
1. Fungsi Kota
Kota yang telah berkemang maju mempunyai peranan dan fungsi yang lebih luas lagi antara lain sebagai berikut :- Sebagai pusat produksi (production centre).
- Sebagai pusat perdagangan (centre of trade and commerce).
- Sebagai pusat pemerintahan (political capital).
- Sebagai pusat kebudayaan (culture centre).
2. Ciri Ciri Kota
Ciri fisik kota meliput hal sebagai berikut:- Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan pertokoan
- Tersedianya tempat-tempat untuk parkir
- Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga
- Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
- Adanya jarak social dan kurangnya toleransi social diantara warganya.
- Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalahdengan pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi dan kondisi kehidupan.
- Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
- Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip ekonomi.
- Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan social disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
- Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.
3. Teori Struktur Ruang Kota
Teori-teori yang melandasi struktur ruang kota yang paling dikenal yaitu:- Teori Konsentris (Burgess, 1925)
Teori Konsentris |
Teori ini menyatakan bahwa Daerah Pusat Kota (DPK) atau Central Bussiness District
(CBD) adalah pusat kota yang letaknya tepat di tengah kota dan
berbentuk bundar yang merupakan pusat kehidupan sosial, ekonomi, budaya
dan politik, serta merupakan zona dengan derajat aksesibilitas tinggi
dalam suatu kota. DPK atau CBD tersebut terbagi atas dua bagian, yaitu:
pertama, bagian paling inti atau RBD (Retail Business District) dengan
kegiatan dominan pertokoan, perkantoran dan jasa; kedua, bagian di
luarnya atau WBD (Wholesale Business District) yang ditempati oleh
bangunan dengan peruntukan kegiatan ekonomi skala besar, seperti pasar,
pergudangan (warehouse), dan gedung penyimpanan barang supaya tahan lama
(storage buildings).
- Zona pusat daerah kegiatan (Central Business District), yang merupakan pusat pertokoan besar, gedung perkantoran yang bertingkat, bank, museum, hotel, restoran dan sebagainya.
- Zona peralihan atau zona transisi, merupakan daerah kegiatan. Penduduk zona ini tidak stabil, baik dilihat dari tempat tinggal maupun sosial ekonomi. Daerah ini sering ditemui kawasan permukiman kumuh yang disebut slum karena zona ini dihuni penduduk miskin. Namun demikian sebenarnya zona ini merupakan zona pengembangan industri sekaligus menghubungkan antara pusat kota dengan daerah di luarnya.
- Zona permukiman kelas proletar, perumahannya sedikit lebih baik karena dihuni oleh para pekerja yang berpenghasilan kecil atau buruh dan karyawan kelas bawah, ditandai oleh adanya rumah-rumah kecil yang kurang menarik dan rumah-rumah susun sederhana yang dihuni oleh keluarga besar. Burgess menamakan daerah ini yaitu working men's homes.
- Zona permukiman kelas menengah (residential zone), merupakan kompleks perumahan para karyawan kelas menengah yang memiliki keahlian tertentu. Rumah-rumahnya lebih baik dibandingkan kelas proletar.
- Wilayah tempat tinggal masyarakat berpenghasilan tinggi. Ditandai dengan adanya kawasan elit, perumahan dan halaman yang luas. Sebagian penduduk merupakan kaum eksekutif, pengusaha besar, dan pejabat tinggi.
- Zona penglaju (commuters), merupakan daerah yang yang memasuki daerah belakang (hinterland) atau merupakan batas desa-kota. Penduduknya bekerja di kota dan tinggal di pinggiran.
- Teori Sektoral (Hoyt, 1939)
Teori Sektoral |
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD memiliki pengertian yang sama dengan yang diungkapkan oleh Teori Konsentris.
- Sektor pusat kegiatan bisnis yang terdiri atas bangunan-bangunan kontor, hotel, bank, bioskop, pasar, dan pusat perbelanjaan.
- Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
- Sektor kaum buruh atau kaum murba, yaitu kawasan permukiman kaum buruh.
- Sektor permukiman kaum menengah atau sektor madya wisma.
- Sektor permukiman adi wisma, yaitu kawasan tempat tinggal golongan atas yang terdiri dari para eksekutif dan pejabat.
- Teori Pusat Berganda (Harris dan Ullman, 1945)
Teori Pusat Berganda |
Teori ini menyatakan bahwa DPK atau CBD adalah pusat kota yang
letaknya relatif di tengah-tengah sel-sel lainnya dan berfungsi sebagai
salah satu “growing points”. Zona ini menampung sebagian besar kegiatan
kota, berupa pusat fasilitas transportasi dan di dalamnya terdapat
distrik spesialisasi pelayanan, seperti “retailing” distrik
khusus perbankan, teater dan lain-lain. Namun, ada perbedaan dengan dua
teori yang disebutkan di atas, yaitu bahwa pada Teori Pusat Berganda
terdapat banyak DPK atau CBD dan letaknya tidak persis di tengah kota
dan tidak selalu berbentuk bundar.
- Pusat kota atau Central Business District (CBD).
- Kawasan niaga dan industri ringan.
- Kawasan murbawisma atau permukiman kaum buruh.
- Kawasan madyawisma atau permukiman kaum pekerja menengah.
- Kawasan adiwisma atau permukiman kaum kaya.
- Pusat industri berat.
- Pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran.
- Upakota, untuk kawasan mudyawisma dan adiwisma.
- Upakota (sub-urban) kawasan industri
- Teori Ketinggian Bangunan (Bergel, 1955).
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan struktur kota dapat dilihat
dari variabel ketinggian bangunan. DPK atau CBD secara garis besar
merupakan daerah dengan harga lahan yang tinggi, aksesibilitas sangat
tinggi dan ada kecenderungan membangun struktur perkotaan secara
vertikal. Dalam hal ini, maka di DPK atau CBD paling sesuai dengan
kegiatan perdagangan (retail activities), karena semakin tinggi
aksesibilitas suatu ruang maka ruang tersebut akan ditempati oleh fungsi
yang paling kuat ekonominya.
- Teori Konsektoral (Griffin dan Ford, 1980)
Teori Konsektoral dilandasi oleh struktur ruang kota di Amerika Latin.
Dalam teori ini disebutkan bahwa DPK atau CBD merupakan tempat utama
dari perdagangan, hiburan dan lapangan pekerjaan. Di daerah ini terjadi
proses perubahan yang cepat sehingga mengancam nilai historis dari
daerah tersebut. Pada daerah – daerah yang berbatasan dengan DPK atau
CBD di kota-kota Amerika Latin masih banyak tempat yang digunakan untuk
kegiatan ekonomi, antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk
golongan ekonomi lemah dan sebagian lain dipergunakan untuk tempat
tinggal sementara para imigran.
- Teori Historis (Alonso, 1964)
DPK atau CBD dalam teori ini merupakan pusat segala fasilitas kota
dan merupakan daerah dengan daya tarik tersendiri dan aksesibilitas yang
tinggi.
- Teori Poros (Babcock, 1960)
Menitikberatkan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur
keruangan kota. Asumsinya adalah mobilitas fungsi-fungsi dan penduduk
mempunyai intensitas yang sama dan topografi kota seragam. Faktor utama
yang mempengaruhi mobilitas adalah poros transportasi yang menghubungkan
CBD dengan daerah bagian luarnya.Aksesibilitas memperhatikan biaya
waktu dalam sistem transportasi yang ada. Sepanjang poros transportasi
akan mengalami perkembangan lebih besar dibanding zona diantaranya. Zona
yang tidak terlayani dengan fasilitas transportasi yang cepat.
4. Lihat
- Kota kebun
- Kota (wilayah administratif)
- Kota administrasi
- Kota otonom
- Daftar kabupaten dan kota Indonesia
Cahaya kota-kota dunia dari antariksa. NASA. Oleh Marc Imhoff |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar